Panitia Reuni 212 Masih Punya Hutang, Patah Sudah Fitnah Bahwa Reuni 212 Dibiayai
Senin, 10 Desember 2018
Faktakini.com, Jakarta - Musnah sudah fitnah dari pihak yang anti terhadap 212 dengan mengatakan Reuni Akbar Mujahid 212 dibiayai Keluarga Soeharto, para peserta pernah orang dibayar Rp 1 juta, dan berbagai fitnah keji lainnya, karena ternyata sampai saat ini pihak Panitia pun masih belum melunasi beberapa hal.
Acara Reuni 212 sukses besar dihadiri oleh lebih dari 10 juta orang pada hari Ahad 2 Desember 2018, berlangsung dengan aman dan tertib.
Namun panitia pelaksana masih harus memutar otak untuk membayar utang yang jumlahnya tidak kecil.
"Kami masih memiliki utang ke beberapa pihak,” kata bendahara Reuni 212, Supriyadi, Jumat, 7 November 2018. “Misalnya untuk bayar panggung besar. Insha Allah dalam waktu dekat, bisa kami selesaikan."
Supriyadi mengatakan jika dihitung secara keseluruhan, biaya operasional penyelenggaraan Reuni 212 diperkirakan mencapai sekitar Rp 1 miliar. "Tapi itu perkiraan, kami belum selesai menghitung,” ujarnya.
Supriyadi bersyukur karena dukungan donasi mengalir demikian derasnya dari berbagai pihak sehingga secara keseluruhan pendanaan acara Reuni 212 ditanggung independen oleh panitia.
Ketua Panitia Pelaksana Reuni Akbar 212 Bernard Abdul Jabar menegaskan satu sen pun tidak ada sumbangan dari eksternal, termasuk dari pasangan calon peserta Pemilu Presiden tahun 2019.
"Malahan kami panitia pelaksana sendiri, secara individu ikut menyumbang juga. Para penyumbang berasal dari berbagai kalangan, dari masyarakat bawah hingga menengah ke atas," ujarnya.
Sumber: Tempo
Faktakini.com, Jakarta - Musnah sudah fitnah dari pihak yang anti terhadap 212 dengan mengatakan Reuni Akbar Mujahid 212 dibiayai Keluarga Soeharto, para peserta pernah orang dibayar Rp 1 juta, dan berbagai fitnah keji lainnya, karena ternyata sampai saat ini pihak Panitia pun masih belum melunasi beberapa hal.
Acara Reuni 212 sukses besar dihadiri oleh lebih dari 10 juta orang pada hari Ahad 2 Desember 2018, berlangsung dengan aman dan tertib.
Namun panitia pelaksana masih harus memutar otak untuk membayar utang yang jumlahnya tidak kecil.
"Kami masih memiliki utang ke beberapa pihak,” kata bendahara Reuni 212, Supriyadi, Jumat, 7 November 2018. “Misalnya untuk bayar panggung besar. Insha Allah dalam waktu dekat, bisa kami selesaikan."
Supriyadi mengatakan jika dihitung secara keseluruhan, biaya operasional penyelenggaraan Reuni 212 diperkirakan mencapai sekitar Rp 1 miliar. "Tapi itu perkiraan, kami belum selesai menghitung,” ujarnya.
Supriyadi bersyukur karena dukungan donasi mengalir demikian derasnya dari berbagai pihak sehingga secara keseluruhan pendanaan acara Reuni 212 ditanggung independen oleh panitia.
Ketua Panitia Pelaksana Reuni Akbar 212 Bernard Abdul Jabar menegaskan satu sen pun tidak ada sumbangan dari eksternal, termasuk dari pasangan calon peserta Pemilu Presiden tahun 2019.
"Malahan kami panitia pelaksana sendiri, secara individu ikut menyumbang juga. Para penyumbang berasal dari berbagai kalangan, dari masyarakat bawah hingga menengah ke atas," ujarnya.
Sumber: Tempo