Prabowo Seorang Haji Dan Muslim Taat Namun Masih Hormati Omanya Yang Kristen, Rakyat Makin Kagum

Jum'at, 28 Desember 2018

Faktakini.com, Jakarta - Prabowo seorang Muslim Taat, sudah menunaikan ibadah Haji dan berkali - kali Umroh.

Namun hanya karena beliau bersedia memenuhi undangan keluarga besarnya untuk makan malam bersama pasca mereka keluarga besarnya yang beragama Kristiani selesai ibadah Natal, badai fitnah kembali menerpa Prabowo.

Prabowo difitnah kafir, Islam palsu, sedang Misa di Gereja, minum air Baptis, Murtad, dan berbagai tuduhan dusta dan fitnah lainnya. Sungguh keji fitnah-fitnah mereka.

Padahal Agama merupakan sebuah hak prerogatif seseorang terhadap hidupnya. Seseorang bebas memeluk agama yang mereka inginkan dan mereka yakini.

Meski orang tua atau kakek neneknya non muslim, Islam pun tetap menganjurkan untuk umat Islam berbakti kepada keduanya selama hubungan antara keduanya, tidak mengandung kemaksiatan kepada Allah subhanahu wa ta’ala.

Allah berfirman,  “Dan Kami berwasiat kepada manusia agar berbakti kepada orangtuanya dengan baik, dan apabila keduanya memaksa untuk menyekutukan Aku yang kamu tidak ada ilmu, maka janganlah taat kepada keduanya.” (Al-Ankabut : 8)

Kemudian, Allah mempertegas lagi dalam firmanNya, “Dan apabila keduanya memaksamu untuk menyekutukan Aku dengan apa-apa yang tidak ada ilmu padanya, jangan taati keduanya dan bergaullah dalam kehidupan dunia dengan perbuatan yang ma’ruf (baik) dan ikutilah jalan orang-orang yang kembali kepada-Ku kemudian hanya kepada-Ku lah kembalimu, maka Ku-beritakan kepadamu apa-apa yang telah kamu kerjakan.” (Al Luqman : 15)

Para Ulama telah menyepakati bahwa wajibnya berbakti dan bersilaturahmi kepada kedua orangtua meskipun keduanya non-muslim atau kafir. Kafir yang dimaksud pada permasalahan ini bukan kafir harbi (kafir yang menentang dan memerangi Islam).

Keluarga Prabowo yang non Muslim, bukanlah golongan semacam Viktor Laiskodat yang telah mengancam umat Islam. Laiskodat cs berasa di kubu Petahana, bukan di kubu Prabowo - Sandi.

Jika orangtuanya tidak kafir harbi, tidak menyerang kaum muslimin, maka hendaklah bergaul dengan mereka dengan baik dan bersilaturahmi kepada keduanya.

Allah memerintahkan  dalam surat Luqman ayat 15, “Dan bergaul-lah kepada keduanya dalam kehidupan dunia dengan cara yang ma’ruf.”

Jika orang tua atau kakek nenek Prabowo kafir harbi seperti misalnya Viktor Laiskodat  (;jika, faktanya alhamdulillah bukan) maka tidak boleh berbakti dan bersilaturahmi kepada keduanya. Allah berfirman,

“Sesungguhnya Allah hanya melarang kamu menjadikan sebagai kawanmu orang-orang yang memerangimu karena agama. Dan mengusir kamu dari negerimu, dan membantu orang lain untuk mengusirmu. Dan barangsiapa menjadikan mereka sebagai kawan, maka mereka adalah orang-orang yang zhalim.” (Al-Mumtahanah : 9)

Sudah sangat jelas, Pabowo adalah seorang Muslim Taat dan Sholat Shubuh pun sering berjamaah dengan para Ulama walau tidak diekspos.

Prabowo juga sangat memuliakan Ulama sehingga tak mau menjadi Imam Sholat di depan para Ulama.

Para Ulama tak sembarangan menjatuhkan pilihan Capres, mereka tau Prabowo jauh lebih baik dari petahana, dan hanya Prabowo Capres yang bersedia menandatangani Pakta Integritas yang diajukan oleh Ulama.

Jadi Prabowo telah bertindak benar dengan tetap menjaga hubungan baik dengan keluarga besarnya yang memeluk agama non Muslim, termasuk Omanya tercinta.