Resmi, Hasto TKN Jokowi - Ma'ruf: Tes Capres Baca Al-Quran Tidak Perlu!
Senin, 31 Desember 2018
Faktakini.com, Jakarta -
Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi - Ma’ruf Amin, Hasto Kristiyanto menyatakan Tes Baca Al Quran untuk Capres dan Cawapres tidak perlu dilakukan.
Ucapan Hasto ini adalah jawaban dari undangan tes membaca Al Quran oleh Dewan Ikatan Dai Aceh.
Hasto mengatakan usulan tersebut dapat menjadi bumerang bagi lawan politiknya yang kerap menggunakan isu agama dalam berpolitik.
“Kami melihat ini cara masyarakat Aceh untuk mengoreksi pemimpinnya yang mencoba menggunakan isu-isu agama,” kata Hasto dalam konferensi pers di Media Center Jokowi-Ma’ruf, Jalan Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Ahad 30 Desember 2018.
Sebelumnya, Dewan Ikatan Dai Aceh mengusulkan adanya tes baca Al Quran bagi kedua pasangan calon presiden dan calon wakil presiden.
Tantangan itu disampaikan oleh Ketua Dewan Pimpinan Ikatan Dai Aceh, Tgk Marsyuddin Ishak, di Banda Aceh, Sabtu, 29 Desember 2018.
Walau Hasto mengaku Jokowi dan Ma’ruf Amin tak masalah bila betul terjadi tes ini, tapi Hasto menambahkan, TKN menganggap tes membaca Al Quran ini tidak perlu dilakukan.
Pasalnya, kata dia, pemimpin tidak diukur dari kepiawaian mengaji, melainkan dari ketakwaan terhadap Tuhan.
Ia pun mengatakan bahwa TKN mengikuti persyaratan sesuai dengan Pasal 10 Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 22 Tahun 2018.
Hasto mengaku paham bagaimana masyarakat Aceh mendambakan sosok pemimpin yang agamis.
Namun ia mengatakan bahwa pemimpin agamis yang ideal tercermin dari tindakan, bukan dari klaim. “Agamis itu diukur dari tindakan, bukan dari klaim,” kata dia.
Sebetulnya, tes baca Al-Qur'an ini dirasa tidak masalah juga bagi kubu Prabowo - Sandi.
Karena Prabowo lama tinggal di Yordania jadi beliau dinilai cukup memahami huruf Arab dan bahasa Arab, termasuk Al-Qur'an.
Justru pertanyaan masyarakat nampaknya banyak ditujukan kepada kubu Petahana khususnya Capresnya.
Karena Jokowi berkali-kali terpeleset lidah seperti saat mengucapkan alfatekah dan la kalaw kalaw beberapa waktu lalu.
Maka apabila Tes baca Al-Qur'an ini batal dilakukan, maka tentu Jokowi selamat dari kemungkinan kembali "terpeleset" lidah seperti sebelumnya, dan beliau tidak dipermalukan.
Foto: Prabowo saat sedang tertawa terkekeh-kekeh, beliau lama tinggal di Yordania jadi cukup memahami bahasa Arab dan huruf Arab termasuk Al-Qur'an.
Sumber: Tempo
Faktakini.com, Jakarta -
Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi - Ma’ruf Amin, Hasto Kristiyanto menyatakan Tes Baca Al Quran untuk Capres dan Cawapres tidak perlu dilakukan.
Ucapan Hasto ini adalah jawaban dari undangan tes membaca Al Quran oleh Dewan Ikatan Dai Aceh.
Hasto mengatakan usulan tersebut dapat menjadi bumerang bagi lawan politiknya yang kerap menggunakan isu agama dalam berpolitik.
“Kami melihat ini cara masyarakat Aceh untuk mengoreksi pemimpinnya yang mencoba menggunakan isu-isu agama,” kata Hasto dalam konferensi pers di Media Center Jokowi-Ma’ruf, Jalan Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Ahad 30 Desember 2018.
Sebelumnya, Dewan Ikatan Dai Aceh mengusulkan adanya tes baca Al Quran bagi kedua pasangan calon presiden dan calon wakil presiden.
Tantangan itu disampaikan oleh Ketua Dewan Pimpinan Ikatan Dai Aceh, Tgk Marsyuddin Ishak, di Banda Aceh, Sabtu, 29 Desember 2018.
Walau Hasto mengaku Jokowi dan Ma’ruf Amin tak masalah bila betul terjadi tes ini, tapi Hasto menambahkan, TKN menganggap tes membaca Al Quran ini tidak perlu dilakukan.
Pasalnya, kata dia, pemimpin tidak diukur dari kepiawaian mengaji, melainkan dari ketakwaan terhadap Tuhan.
Ia pun mengatakan bahwa TKN mengikuti persyaratan sesuai dengan Pasal 10 Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 22 Tahun 2018.
Hasto mengaku paham bagaimana masyarakat Aceh mendambakan sosok pemimpin yang agamis.
Namun ia mengatakan bahwa pemimpin agamis yang ideal tercermin dari tindakan, bukan dari klaim. “Agamis itu diukur dari tindakan, bukan dari klaim,” kata dia.
Sebetulnya, tes baca Al-Qur'an ini dirasa tidak masalah juga bagi kubu Prabowo - Sandi.
Karena Prabowo lama tinggal di Yordania jadi beliau dinilai cukup memahami huruf Arab dan bahasa Arab, termasuk Al-Qur'an.
Justru pertanyaan masyarakat nampaknya banyak ditujukan kepada kubu Petahana khususnya Capresnya.
Karena Jokowi berkali-kali terpeleset lidah seperti saat mengucapkan alfatekah dan la kalaw kalaw beberapa waktu lalu.
Maka apabila Tes baca Al-Qur'an ini batal dilakukan, maka tentu Jokowi selamat dari kemungkinan kembali "terpeleset" lidah seperti sebelumnya, dan beliau tidak dipermalukan.
Foto: Prabowo saat sedang tertawa terkekeh-kekeh, beliau lama tinggal di Yordania jadi cukup memahami bahasa Arab dan huruf Arab termasuk Al-Qur'an.
Sumber: Tempo