Warga Madura Kompak Teriak Jokowi Mole (Pulang), Gerindra Makin Yakin Prabowo Rajai Madura
Jum'at, 21 Desember 2018
Faktakini.com, Jakarta - Melihat fakta-fakta yang ada, sepertinyq banyak orang yang semakin yakin bahwa pasangan calon Prabowo - Sandi berpotensi menang super telak di Pilpres 2019 dan raih sekitar 80 - 90 persen suara di Madura.
Hal itu makin terlihat jelas usai Viral beredar video sejumlah warga berteriak 'Jokowi mole' atau 'Jokowi pulang' dalam acara kampanye Joko Widodo.
Gerindra optimistis sang ketum, Prabowo Subianto, kembali unggul di Madura seperti pada Pilpres 2014.
"Kami sih optimistis ya, insyaallah Pak Prabowo masih akan tetap unggul di Madura pada 2019. Walaupun kita tahu ada upaya mobilisasi di Madura, tapi ya kita lihat masyarakat di sana tidak berubah," kata anggota Badan Komunikasi DPP Gerindra, Andre Rosiade, kepada wartawan, Kamis (20/12/2018).
Video yang dimaksud memperlihatkan beberapa orang yang hadir di acara itu meneriakkan Jokowi mole (pulang). Dalam video, terdengar suara seorang wanita yang diduga sebagai pemandu acara meminta agar massa meneriakkan yel-yel, 'Jokowi pole' atau 'Jokowi lagi'.
Namun sejumlah orang yang hadir justru berteriak 'Jokowi mole' sambil mengacungkan salam 2 jari.
Menurut Andre, masyarakat saat ini sudah cerdas. Selain itu, lanjut dia, masyarakat lebih membutuhkan pemimpin yang rasional dan tidak banyak pencitraan.
"Ini memang masyarakat sekarang tidak bisa diarah-arahkan lagi, dimobilisasi. Intinya, daya tarik Jokowi sudah hilang," tuturnya.
"Sekarang ini masyarakat butuh pemimpin rasional, yang mampu memulihkan kondisi ekonomi bangsa, yang bisa membuka lapangan pekerjaan, yang bisa memastikan harga bahan pokok terjangkau. Itu yang dibutuhkan masyarakat. Bukan lagi pemimpin yang penuh pencitraan," imbuh Andre.
Ketua Tim Kampanye Daerah Jokowi-Ma'ruf Amin, Irjen Pol (Purn) Machfud Arifin, mengatakan hal tersebut sudah biasa. Pasti ada saja orang yang suka dan tidak suka.
"Namanya konsiliasi politik, persaingan itu merupakan hal yang biasa. Buktinya kemarin hadir para ulama dari empat kabupaten yang ada di Madura. Pasti tidak semua orang senang. Ya ditanggapi yang positif saja, mudah-mudahan orang-orang yang mungkin belum sadar menjadi sadar," kata Machfud.
Sumber: Detik
Faktakini.com, Jakarta - Melihat fakta-fakta yang ada, sepertinyq banyak orang yang semakin yakin bahwa pasangan calon Prabowo - Sandi berpotensi menang super telak di Pilpres 2019 dan raih sekitar 80 - 90 persen suara di Madura.
Hal itu makin terlihat jelas usai Viral beredar video sejumlah warga berteriak 'Jokowi mole' atau 'Jokowi pulang' dalam acara kampanye Joko Widodo.
Gerindra optimistis sang ketum, Prabowo Subianto, kembali unggul di Madura seperti pada Pilpres 2014.
"Kami sih optimistis ya, insyaallah Pak Prabowo masih akan tetap unggul di Madura pada 2019. Walaupun kita tahu ada upaya mobilisasi di Madura, tapi ya kita lihat masyarakat di sana tidak berubah," kata anggota Badan Komunikasi DPP Gerindra, Andre Rosiade, kepada wartawan, Kamis (20/12/2018).
Video yang dimaksud memperlihatkan beberapa orang yang hadir di acara itu meneriakkan Jokowi mole (pulang). Dalam video, terdengar suara seorang wanita yang diduga sebagai pemandu acara meminta agar massa meneriakkan yel-yel, 'Jokowi pole' atau 'Jokowi lagi'.
Namun sejumlah orang yang hadir justru berteriak 'Jokowi mole' sambil mengacungkan salam 2 jari.
Menurut Andre, masyarakat saat ini sudah cerdas. Selain itu, lanjut dia, masyarakat lebih membutuhkan pemimpin yang rasional dan tidak banyak pencitraan.
"Ini memang masyarakat sekarang tidak bisa diarah-arahkan lagi, dimobilisasi. Intinya, daya tarik Jokowi sudah hilang," tuturnya.
"Sekarang ini masyarakat butuh pemimpin rasional, yang mampu memulihkan kondisi ekonomi bangsa, yang bisa membuka lapangan pekerjaan, yang bisa memastikan harga bahan pokok terjangkau. Itu yang dibutuhkan masyarakat. Bukan lagi pemimpin yang penuh pencitraan," imbuh Andre.
Ketua Tim Kampanye Daerah Jokowi-Ma'ruf Amin, Irjen Pol (Purn) Machfud Arifin, mengatakan hal tersebut sudah biasa. Pasti ada saja orang yang suka dan tidak suka.
"Namanya konsiliasi politik, persaingan itu merupakan hal yang biasa. Buktinya kemarin hadir para ulama dari empat kabupaten yang ada di Madura. Pasti tidak semua orang senang. Ya ditanggapi yang positif saja, mudah-mudahan orang-orang yang mungkin belum sadar menjadi sadar," kata Machfud.
Sumber: Detik