Anies Sulap Jakarta Jadi Seperti Tokyo Dan Singapura
Kamis, 10 Januari 2019
Faktakini.com
ADA YANG HILANG DARI JAKARTA
Dulu kota Jakarta memiliki pemimpin yang tak ramah dan doyan mengumbar amarah.
Pemimpin yang lisannya kerap memecah belah dan membuat konflik menjadi pecah dialah pemimpin yang sering membuat rakyat kecil jadi susah.
Kini tak ada lagi demonstran yang dicaci maki.
Tak ada lagi seorang ibu yang dibentak dengan sebutan maling alias pencuri.
Tak ada lagi rakyat kecil yang menangis karena tempat tinggalnya dieksekusi.
Tak ada lagi kebijakan yang mengundang kontroversi.
Tak ada lagi pernyataan yang membuat naiknya tensi.
Kebijakan yang tidak berpihak kepada rakyat kecil kini tak ada lagi. Kampung Aquarium kembali berdiri. Bukit Duri kembali berseri.
Tanah Abang tertata rapi.
Jalan Thamrin boleh dilalui sepeda motor kembali.
Semua terjadi atas dasar keadilan nurani dan atas nama hak asasi.
Kini tak ada lagi golongan tertentu yang merasa terluka dan disakiti. Kini Monas kembali dibolehkan untuk kegiatan rohani.
Masjid didatangi, gereja disambangi, pura dikunjungi, pemuka agama disowani, kalangan minoritas diayomi.
Semua dilakukan sebagai wujud kecintaan kepada kota ini.
Keraguan hati untuk menunaikan janji ternyata dalam waktu singkat bisa ditepati.
Rumah tanpa DP sudah terbukti. Program Oke Oce sudah berdiri. Program Oke Otrip dijalani.
Alexis sudah tak ada lagi. tetap konsisten menolak dilanjutkannya reklamasi Janji saat kampanye satu per satu ditunaikan sepenuh hati.
Ada yang hilang dari Jakarta. Amarah menjadi amanah.
Keras menjadi ikhlas.
Kesombongan menjadi kesantunan. Kesenjangan menjadi kesetaraan. Predikat penista menjadi pekerja. Pro konglomerat menjadi pro rakyat. Benar-benar pemimpin yang adil dan bijaksana yang selalu memberi kegembiraan buat rakyatnya.
Kini Jakarta sudah seperti di Tokyo Keren wajah ibu kota saat ini.
Maju kotanya bahagia warganya. Terima Kasih Pak Anies Baswedan 😍😍😍😍
#COPAS
#jakarta rasa singapore
Faktakini.com
ADA YANG HILANG DARI JAKARTA
Dulu kota Jakarta memiliki pemimpin yang tak ramah dan doyan mengumbar amarah.
Pemimpin yang lisannya kerap memecah belah dan membuat konflik menjadi pecah dialah pemimpin yang sering membuat rakyat kecil jadi susah.
Kini tak ada lagi demonstran yang dicaci maki.
Tak ada lagi seorang ibu yang dibentak dengan sebutan maling alias pencuri.
Tak ada lagi rakyat kecil yang menangis karena tempat tinggalnya dieksekusi.
Tak ada lagi kebijakan yang mengundang kontroversi.
Tak ada lagi pernyataan yang membuat naiknya tensi.
Kebijakan yang tidak berpihak kepada rakyat kecil kini tak ada lagi. Kampung Aquarium kembali berdiri. Bukit Duri kembali berseri.
Tanah Abang tertata rapi.
Jalan Thamrin boleh dilalui sepeda motor kembali.
Semua terjadi atas dasar keadilan nurani dan atas nama hak asasi.
Kini tak ada lagi golongan tertentu yang merasa terluka dan disakiti. Kini Monas kembali dibolehkan untuk kegiatan rohani.
Masjid didatangi, gereja disambangi, pura dikunjungi, pemuka agama disowani, kalangan minoritas diayomi.
Semua dilakukan sebagai wujud kecintaan kepada kota ini.
Keraguan hati untuk menunaikan janji ternyata dalam waktu singkat bisa ditepati.
Rumah tanpa DP sudah terbukti. Program Oke Oce sudah berdiri. Program Oke Otrip dijalani.
Alexis sudah tak ada lagi. tetap konsisten menolak dilanjutkannya reklamasi Janji saat kampanye satu per satu ditunaikan sepenuh hati.
Ada yang hilang dari Jakarta. Amarah menjadi amanah.
Keras menjadi ikhlas.
Kesombongan menjadi kesantunan. Kesenjangan menjadi kesetaraan. Predikat penista menjadi pekerja. Pro konglomerat menjadi pro rakyat. Benar-benar pemimpin yang adil dan bijaksana yang selalu memberi kegembiraan buat rakyatnya.
Kini Jakarta sudah seperti di Tokyo Keren wajah ibu kota saat ini.
Maju kotanya bahagia warganya. Terima Kasih Pak Anies Baswedan 😍😍😍😍
#COPAS
#jakarta rasa singapore