Cegah Potensi Kecurangan, BPN PAS Minta Pemantau Internasional Banyak Pantau Pemilu 2019

Senin, 21 Januari 2019

Faktakini.com, Jakarta - Banyak kalangan memprediksikan paslon 02 Prabowo - Sandi akan merajai Pilpres 2019.

Karena itu tidak aneh para Duta Besar negara sahabat kini makin sering mengunjungi dan berdialog dengan BPN Prabowo - Sandi supaya hubungan bilateral maupun multilateral Indonesia dengan berbagai negara luar terus makin membaik.


Ketua Badan Pemenangan Nasional pasangan capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto - Sandiaga Uno (BPN) Djoko Santoso menerima kunjungan duta besar negara-negara anggota Uni Eropa di kantor sekretariat BPN, Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jum'at (18/1/2019).

Delegasi tamu dipimpin oleh Duta Besar Uni Eropa, H.E. Vincent Guerend. Turut hadir dalam rombongan tersebut, sekitar 23 duta besar negara-negara Uni Eropa seperti Rumania, Inggris, Slovakia, Belanda, Italia, Denmark, Hungaria, Belgia, Spanyol, Swedia, Czechnya, Perancis, Portugal, Jerman, Finlandia, dan Irlandia.

Anggota Dewan Pengarah BPN Fadli Zon mengatakan, dalam pertemuan tersebut pihaknya membahas sejumlah hal, salah satunya potensi kecurangan pada Pemilu 2019.

"Kami menyampaikan concern kami bahwa ada potensi kecurangan pemilu, belajar dari di masa lalu," ujar Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (21/1/2019).

Menurut Fadli, BPN menyampaikan adanya potensi kecurangan pemilu lantaran daftar pemilih tetap (DPT) Pilpres 2019 tidak akurat.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu mengatakan hingga saat ini terdapat potensi DPT yang ganda, invalid dan manipulatif.

"Kita sampaikan juga concern kita itu," kata Fadli.

Di sisi lain, lanjut Fadli, BPN juga berharap agar dalam Pemilu 2019 terdapat lebih banyak observer atau pemantau internasional.

"Dari sisi BPN juga kami mengharapkan agar lebih banyak observer yang datang dari dunia internasional," tutur Fadli.

Dalam pertemuan tersebut, hadir pula Direktur Komunikasi dan Media BPN Hashim Djojohadikusumo dan sejumlah pimpinan BPN lainnya.

Sumber: Kompas