Difitnah "Award Penipu" Oleh Kubu Jokowi, Rakyat Makin Simpati Pada Prabowo - Sandi

Sabtu, 5 Januari 2019

Faktakini.com, Jakarta - Kubu pendukung Petahana termasuk PSI seperti "pura-pura buta" Melihat puluhan atau bahkan mungkin ratusan janji Jokowi para tahun 2014 yang saat ini di tahun 2019 ini tidak terealisir.

Ini contohnya:

Ini 66 Janji Jokowi - JK, Sudahkah Ditepati?

Empat tahun lalu, saat Jokowi yang baru saja menjabat sebagai Gubernur DKI ikut kampanye pilpres mengumbar janji ke sana-sini untuk mendapatkan simpati rakyat. Inilah 66 janji Jokowi. Adakah yang sudah ditepati setelah empat tahun duduk di kursi presiden? :

1. *Janji Jokowi-JK Besarkan Pertamina Kalahkan Petronas dalam 5 Tahun*

http://finance.detik.com/read/2014/07/04/081943/2627515/1034/janji-jokowi-jk-besarkan-pertamina-kalahkan-petronas

2. *Jokowi Janjikan Bangun 50.000 Puskesmas*

http://www.tribunnews.com/pemilu-2014/2014/05/09/jokowi-janjikan-bangun-50-ribu-puskesmas

3. *Swasembada Pangan (Kemandirian Pangan alias tidak impor pangan)*

http://www.merdeka.com/politik/5-janji-jokowi-perbaiki-ekonomi-indonesia-jika-jadi-presiden.html

4. *Membuat Bank Tani untuk Mengurangi Impor Pangan*

http://www.merdeka.com/politik/5-janji-jokowi-perbaiki-ekonomi-indonesia-jika-jadi-presiden.html

Dst klik:
 https://www.faktakini.com/2018/06/ini-66-janji-jokowi-jk-sudahkah-ditepati.html

Tetapi mata mereka seperti melotot terhadap apapun yang dilakukan kubu Prabowo - Sandi.

Serangan, penghinaan dan pelecehan yang dilakukan kubu petahana ini dinilai hanya akan makin membuat masyarakat bersimpati kepada Prabowo - Sandi.

Ketua Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean menilai PSI telah menabrak etika dan kepatutan berpolitik.

Sebagai partai, harusnya haram melakukan ini ke partai lain. Ini etika dan adabnya PSI nol besar,” kata Ferdinand.

Ferdinan Hutahaean akan laporkan PSI terkait acara 'Kebohongan Award' yang diberikan untuk Prabowo, Sandiaga, dan Andi Arief.

Kadiv Advokasi dan Bantuan Hukum DPP Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean pun memilih jalur hukum terkait 'Kebohongan Award' yang dibuat PSI.

Sebelumnya akun Twitter @psi_id membagikan sebuah piala dan penghargaan untuk Prabowo, Sandiaga Uno, dan Andi Arief.

Namun penghargaan ini tertuliskan kebohongan untuk tiga tokoh politik tersebut.

Nama Sandiaga Uno diberikan penghargaan Kebohongan HQQ awal tahun 2019.

Seangkan untuk nama Prabowo Subianto diberikan penghargaan kebohongan ter-lebay awal tahun 2019.

Dan untuk Andi Arief diberikan penghargaan kebohongan paling halu awal tahun 2019.

Melalui media sosial Twitter miliknya, Ferdinand menyebut akan melaporkan Grace Natali sebagai Ketua Umum PSSI, dan Raja Juli sebagai Sekjen PSI.

"Kami pastikan akan mengambil langkah hukum atas tindakan @psi_id dan melaporkan @grace_nat sbg ketum yg tt award tersebut beserta Raja Juli sekjen PSI.

Perbuatan tersebut adlh pidana murni krn telah mendahuli pengadilan dan proses hukum. Menuduh Andi Rief sbg pembohong," cuit Ferdinand.

Lebih lanjut Ferdinand menjelaskan jika sebuah award seharusnya dilakukan dengan mengikuti beberapa kriteria, penjurian, dan jelas pesertanya.

Hal yang dilakukan PSI disebut Ferdinand sebagai bentuk fitnah.

"Yg namanya award, semestinya dilakukan dgn metolohi yg mengikuti kaidah keilmuan, jelas kriterianya, jelas penjuriannya, jelas siapa pesertanya. Tdk bs main tunjuk dan menyebit itu sbg award hanya demgan persepsi semata. Itu bkn award tp tuduhan fitnah," tulis @Ferdinand_Haean.

Kemudian pada laman Twitter-nya, Ferdinand juga menjelaskan kasus yang baru saja dialami Andi Arief.

"#AwardBohongBohongan
@psi_id sbg partai telah menggunakan asumsi semata utk menyerang orang, menuduh dan memfitnah orang.

Asumsi bahwa Andi Arief berbohong adalah bukan kesimpulan akhir atau kebenaran, tp tlh dijadikan sbg dasar memberi award. Ini fakir otak berpikir namanya," cuit Ferdinand.

Badai serangan dan fitnah ini terhadap Prabowo - Sandi ini mudah dipahami merupakan sebuah puncak kalap dan paniknya kubu yang sudah ketakutan bakal digilas habis oleh kemenangan telak Prabowo - Sandi di Pilpres 2019.

Hal ini jelas, karena beberapa lembaga survei menyatakan elektabilitas petahana sudah mentok dan cenderung merosot, sementara Prabowo - Sandi tak kenal jalan lain kecuali naik, naik dan terus naik.

Sehingga mungkin bagi kubu anti Prabowo - Sandi termasuk PSI, strategi menyerang dan memfitnah Prabowo - Sandi dianggap akan bisa meredam laju meroketnya elektabilitas Prabowo - Sandi, padahal mereka salah.

Rakyat sudah cerdas dan tak bisa dibohongi lagi oleh hoax, fitnah dan isu-isu murahan. Masalah utama Indonesia adalah kegagalan ekonomi dan hal ini hanya satu obatnya yaitu Presiden gagal harus diganti.

Mayoritas rakyat sudah kompak hanya menginginkan satu hal: 2019 Ganti Presiden

Sumber: Tribunnews dll