Elektabilitas Prabowo - Sandi Meroket, Muncul Fitnah Kubu PAS Serang Cucu Petahana

Senin, 28 Januari 2019

Faktakini.com, Jakarta - Media Survei Nasional (Median) telah merilis hasil surveinya per Januari (6 sampai 15 Januari 2019).

Dari hasil survei ini, elektabilitas pasangan capres-cawapres nomor urut 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, ditemukan stagnan. Sementara, Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno naik.

Direktur Eksekutif Median, Rico Marbun mengatakan, didapatkan angka elektabilitas Jokowi-Ma'ruf di angka 47,9 persen, Prabowo-Sandi 38,7 persen.

"Selisihnya 9,2 persen dan yang belum menentukan pilihan 13,4 persen. Selisih elektabilitas kedua kandidat menipis, suara pasangan 01 relatif stagnan. Suara pasangan 02 tumbuh tapi lambat," katanya.

Rico menambahkan, survei sebelumnya, November 2018, Jokowi-Ma'ruf di angka 47,7 persen, Januari 47,9 persen, hanya selisih 0,2 persen. Sementara itu, Prabowo-Sandi November 2018, 35,5 persen, Januari 2019 38,7 persen, selisih 3,2 persen.

Walau banyak pendukung Prabowo - Sandi yang yakin bahwa elektabilitas Prabowo - Sandi saat ini sudah diatas Petahana, namun hasil survei Median ini tetap harus dihormati.

Jadi intinya elektabilitas kubu Petahana sudah mentok, dan tak punya jalan lain kecuali terus menurun, sedangkan elektabilitas Prabowo - Sandi terus naik.

Hal inilah yang dinilai membuat beberapa media dan buzzer pro petahana melakukan "Playing Victim", termasuk dengan membangun opini keji bahwa kubu Prabowo - Sandi telah menghina cucu cilik nan lucu dari Petahana.

Padahal anak kecil tidak boleh dieksploitasi dijadikan alat kampanye, apalagi untuk diserang.

Anggota Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Erlinda menegaskan ekploitasi anak-anak di bawah umur untuk kepentingan politik dapat diancam hukuman maksimal lima tahun penjara. Hal ini sesuai Undang-Undang Perlindungan Anak.

"Pada pasal 87 UU No. 35 tahun 2014 tentang Perlindungan Anak mengatur bahwa adanya eksploitasi anak-anak untuk kepentingan politik dapat diancam hukuman penjara maksimal lima tahun," kata Erlinda kepada pers di Jakarta, Kamis (18/10/2018), saat membahas tentang adanya video anak-anak berseragam Pramuka yang meneriakkan kata-kata "2019 ganti presiden".

Jadi jelas, anak sekolah pun tak boleh dilibatkan dalam kampanye, tentu apalagi anak Balita.

" Playing Victim" bahwa kubu Prabowo - Sandi menyerang cucu Petahana ini sungguh keji, dan jelas dilakukan oleh orang-orang jahat untuk meraih simpati.

Karena sejak jauh-jauh hari kubu Prabowo - Sandi sudah menyatakan mereka akan bicara program dan program, tidak isu lain.

Sumber: Viva

Posting Komentar untuk "Elektabilitas Prabowo - Sandi Meroket, Muncul Fitnah Kubu PAS Serang Cucu Petahana"