Hasil Survei Charta Politika Cs Ngawur Saat Pilgub DKI, Median Tepat Sebut Anies - Sandi Menang

Selasa, 22 Januari 2019

Faktakini.com, Jakarta - Saat hasil lembaga survei macam Charta Politika meleset parah jelang Pilgub DKI 2017, lembaga survei Median justru tepat walau selisih kemenangan Anies-sandi jauh diatas hasil survei yang mereka keluarkan.

Karena hasil resmi Pilgub DKI 2028 Anies - Sandi meraih 57,96 persen suara, dan Ahok - Djarot hanya 42,04 persen.

Berikut berita duka tahun lalu saat Median rilis hasil survei Pilgub DKI 2017.

Lembaga Media Survei Nasional (Median) melakukan survei terkait dengan elektabilitas pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI. Survei dilakukan pada 13-14 April 2017 dengan mengambil sampel seluruh warga DKI yang memiliki hak pilih.

Target sampel 550 responden, dengan margin of error sebesar +/- 4,2% dan tingkat kepercayaan 95%. Sampel dipilih secara random dengan teknik multistage random sampling dan proporsional atas populasi kotamadya dan gender. Quality control dilakukan terhadap 20% sampel yang ada.

Direktur Eksekutif Median Rico Marbun mengatakan survei ini didanai secara mandiri oleh Media Survei Nasional. "Hasil survei menunjukkan dinamika politik yang terjadi selama masa pengambilan data," kata Rico melalui keterangan tertulis, Sabtu (15/4/2017).

Hasil survei Median menunjukkan, jika Pilgub DKI dilakukan saat ini, elektabilitas Anies Baswedan-Sandiaga Uno sebesar 49,0 persen. Adapun duet Ahok-Djarot memiliki tingkat keterpilihan 47,1%.

Melihat selisih elektabilitas yang hanya 1,9 persen dan margin of error 4,2%, menurut Rico, sulit secara statistik untuk menentukan pemenang Pilgub DKI saat ini.

"Melihat gap suara yang hanya 1,9 persen dan margin of error survei 4,2 persen, agak sulit secara statistik untuk menentukan pemenang saat ini," kata Rico.

Elektabilitas kedua pasang kandidat mengalami perubahan jika dilihat dari hasil survei Median yang dirilis pada Senin, 10 April lalu. Survei yang dirilis pada Senin itu bertajuk 'Paradoks Perilaku Pemilih Pilgub DKI 2017: Adu Kuat Pemilih Rasional vs Pemilih Emosional'.

Survei dilakukan oleh Median pada 1-6 April 2017 dengan 1.200 responden. Sampel dipilih secara random dengan teknik multistage random sampling. Margin of error 2,9% dengan tingkat kepercayaan 95%.

Hasilnya, elektabilitas Anies-Sandi sebesar 49,8%, sedangkan elektabilitas Ahok-Djarot 43,5%. Sebanyak 6,7% responden tidak menjawab. Median mencatat elektabilitas Anies-Sandi naik 3,5%, sedangkan Ahok-Djarot naik 3,8% dibanding pada Februari 2017.

Lalu apa yang membuat elektabilitas Ahok naik dalam waktu singkat?

"Pasangan Ahok-Djarot dianggap lebih unggul dalam debat kedua pada 12 April lalu," tutur Rico.

Menurut Rico, secara teritori, tim sukses Ahok-Djarot berhasil memperkecil gap di basis Anies-Sandi. Khususnya di Jakarta Timur dan Selatan.

Sumber: Detik