Jokowi Impor Jutaan Ton Beras, Prabowo Kritik Buruknya Ketahanan Pangan RI Dalam Pidato Kebangsaan Di JCC

Selasa, 15 Januari 2019

Faktakini.com, Jakarta - Selama 4 tahun Jokowi menjabat Presiden, impor beras justru meningkat, terutama kualitas medium yang menjadi konsumsi mayoritas masyarakat.

Seperti pernah diberitakan detikFinance Selasa (19/1/2016), pada 2014 lalu Bulog hanya membutuhkan impor 300.000 ton beras medium untuk memperkuat stoknya, tapi di 2015 dibutuhkan impor 1,5 juta ton beras medium.

Selain itu, berdasarkan data Kementerian Pertanian yang diperoleh detikFinance, Selasa (19/1/2016) lalu, impor beras khusus juga mengalami kenaikan dari 626.218 ton pada 2014 menjadi 646.939 ton di 2015. Lalu, impor beras ketan naik menjadi 144.060 ton dari sebelumnya 76.333 ton.

Selanjutnya di 2018 Izin kuota impor dikeluarkan sebanyak 2 juta ton secara berkala. Mulai 500 ribu ton pada awal tahun, 500 ribu ton lagi di April dan 1 juta ton di bulan Mei sehingga jumlah izin ada sebanyak dua juta ton.

Ketidakmampuan pemerintah melakukan Swasembada beras dan sangat mengandalkan beras impor ini dikritik oleh Capres terkuat Pilpres 2019, Prabowo Subianto saat menyampaikan Pidato Kebangsaan INDONESIA MENANG di JCC, Senin (14/1/2019).

Prabowo Subianto menyinggung masalah ketahanan bahan bakar dan beras nasional. Khusus beras, Prabowo mengatakan hanya bisa bertahan 3 minggu.

"Apakah negara yang cadangan bahan bakarnya hanya bisa bertahan 20 hari, cadangan berasnya juga hanya bisa bertahan tiga minggu, saudara-saudara apakah ini negara yang kuat, negara yang bisa langgeng?,"kata Prabowo dalam Pidato Kebangsaan dan Visi Misi Indonesia Menang di JCC Senayan Jakarta, Senin (14/1/2019).