Kocak! Usai Jokowi - Ma'ruf Takut Sampaikan Visi Misi, Timsesnya Malah Bilang Kubu Prabowo - Sandi Yang Grogi

Ahad, 6 Januari 2019

Faktakini.com, Jakarta - Sosialisasi visi misi Capres Cawapres akhirnya dibatalkan oleh KPU, karena Jokowi - Ma'ruf ternyata tidak berani untuk menyampaikan sendiri visi misinya.

Jokowi - Ma'ruf ingin diwakili oleh timsesnya alias gunakan "Stunt Man".

Sementara Prabowo - Sandi sudah bagai Tank Panzer di garis terdepan peperangan, siap all out debat tanpa teks tanpa stunt man tanpa tipu-tipu.

Namun walau Capres - cawapres kubu mereka yang terkesan takut, anehnya Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo (Jokowi)-KH Ma'ruf Amin justru menyatakan kubu pasangan Prabowo - Sandiaga lah yang gugup menghadapi debat kandidat capres-cawapres yang akan diselenggarakan oleh Komisi Pemiilihan Umum.

TKN mengklaim, hal itu terlihat dari aksi cari sensasi yang dilakukan kubu lawan jelang pelaksanaan debat.

"Kubu 02 sadar masih kurang panggung maka yang sekarang mereka gencar lakukan adalah mencari panggung untuk menarik perhatian pemilih terutama media," kata Juru Bicara Tim Kampanye Nasional Koalisi Indonesia Kerja (TKN KIK) Ace Hasan Syadzily di Jakarta, Ahad (6/1).

Ace mengatakan, Komisi Pemilihan Umum (KPU) sudah mengatur debat dengan baik.

Ace melanjutkan, kedua pasangan calon diminta untuk menyampaikan visi-misinya disetiap awal debat.

Ace menilai tidak ada kejelasan dalam tawaran konsep dan gagasan alternatif yang ditawarkan kubu lawan.

Ace mengatakan, itu sebabnya pasangan calon 02 ingin tambahan panggung saja sehingga bisa mengulang mengumbar sensasi.

Politikus Golkar ini bahkan mengklaim waktu luang yang diberikan KPU dalam debat akan digunakan oposisi untuk mengulang-ulang sensasi.

"Sayangnya, upaya cari panggung itu akan dilakukan dengan menebar sensasi, sandiwara dan juga pernyataan kontroversial," ujarnya.

Ace kemudian melanjutkan serangannya. Ia menyebut kedua pasangan calon oposisi juga kurang dalam pengalaman debat kandidat. Dia mengatakan, kondisi berlawanan dimiliki Jokowi.

Dia memaparkan, calon presiden pejawat itu sudah empat kali menjalani debat yakni dua dalam debat walikota, satu kali ketika pilgub DKI dan satu lagi saat Pilpres 2014.

Hal serupa juga dimiliki Ma'ruf Amin. Ace mengklaim, Ma'ruf sudah terbiasa  dalam isu-isu tentang pemerintahan baik ketika menjadi politisi maupun wantimpres.

Itu sebabnya, masih menurut klaim Ace, kubu 01 santai dalam menghadapi debat nanti.

"Dengan pengalaman empat tahun di pemerintahan maka Pak Jokowi akan tampil semakin mantap dan ini justru kelemahan Prabowo dan Sandi," katanya.

Masyarakat tentu merasa aneh dengah pernyataan timses tersebut, karena kalau memang mereka hebat, kenapa takut bahkan butuh dua orang Stunt Man untuk menyampaikan visi dan misi? Visi misi mereka dibuat oleh Capres dan cawapres nya atau oleh timsesnya?

Sandiaga sendiri sangat kecewa melihat ketidakberanian paslon petahana, dan menyayangkan sikap Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang akhirnya membatalkan pasangan capres- cawapres untuk menyampaikan visi-misi pada 9 Januari 2019 mendatang.

Karena menurut Sandi, penyampaian visi dan misi capres-cawapres sangat ditunggu masyarakat.

"Saya sebetulnya lebih mempersiapkan visi dan misi, karena rencananya disampaikan tanggal 9 (Januari), hari ini kita akan dapat briefing full dari BPN tentang putusan terakhir, tapi yang kita baca di media dan briefing dari Pak Sudirman Said tetap diadakan dan tidak difasilitasi oleh KPU, sangat saya sayangkan ya, bahwa ini banyak ditunggu oleh masyarakat," ujar Sandiaga di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu, 6 Januari 2019.

Sedianya, KPU akan memfasilitasi capres-cawapres untuk sosialisasikan visi-misi mereka pada 9 Januari 2019. KPU juga sempat menyatakan nantinya dalam visi-misi sosialisasi dapat disampaikan oleh paslon capres-cawapres ataupun timses.

"Masyarakat ingin mendengar langsung visi-misi yang disampaikan pasangan calon presiden dan wakil presiden dan sebagai penyelenggara pemilu KPU mestinya memfasilitasi," katanya.

Menurut Sandi, jika KPU memfasilitasi penyampaian visi-misi, itu akan lebih efisien dibanding tiap tim pemenangan yang memfasilitasi.

Sebab, jika difasilitasi KPU, jangkauannya akan luas. Meskipun kecewa, mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini tetap menghormati keputusan KPU.

"Tapi itu sudah menjadi keputusan bersama kita hormati keputusannya, rencananya kami akan menyampaikan, tapi berbeda kalau KPU yang memfasilitasi itu jangkauannya jauh lebih ke seluruh masyarakat, kalau kita tidak mendapat jangkauan yang sejauh dan seefektif, seefisien, kalau misalnya di fasilitasi oleh KPU," kata Sandi

Sumber: Republika