Lupa Hapus Jejak Digital, Dugaan Sosok Dibalik 'Indonesia Barokah' Mengarah Ke Ipank Wahid Timses Jokowi

Rabu, 30 Januari 2019

Faktakini.com, Jakarta - Luar biasa! Biaya pengiriman Tabloid Indonesia Barokah ke seluruh Indonesia melalui jasa kantor PT Pos Indonesia diperkirakan menelan anggaran Rp1,4 miliar. Tabloid-tabloid ini di kirim ke masjid dan pesantren.

Jumlah nilai biaya pengiriman itu disampaikan Kapala kantor Pos Tulungagung, Ardiantha Saputra, kepada wartawan di kantornya, Jumat (25/1/2019) siang. Menurut Ardiantha, dari data diketahui pengiriman dilakukan dengan sistem berlangganan atau porto.

Dari data di sistem kantor Pos, pihaknya juga dapat mengetahui secara langsung biaya yang dikeluarkan oleh pengirim. “Total dari pendapatan yang diterima (dari pengirim) Rp1,458 miliar, itu nasional,” kata Ardiantha Saputra.

Menariknya, jumlah pengiriman paket Indonesia Barokah di Jawa Timur melalui jasa Pos diperkirakan mencapai 45 ribu amplop. Sasaran pengiriman adalah masjid dan pesantren.
“Kalau dilihat dari daftarnya di Jawa Timur ada 45 ribu amplop,” katanya.

“Sebanyak 40 ribu untuk masjid dan 5.000 untuk pondok pesantren,” ungkap Ardantha lagi. Rupanya, Jatim dinilai sebagai daerah yang “rawan kalah” oleh pembuat Indonesia Barokah sehingga perlu digelontor dengan tabloid “genderuwo” tersebut.

Jika melihat isinya yang tendensius yang cenderung “menyerang” paslon Prabowo Subianto – Sandiaga Salahuddin Uno, patut diduga Indonesia Barokah ini memang diproduksi oleh Tim Kampanye Nasional (TKN) paslon Joko Widodo – Ma’ruf Amin.

Apalagi, nilai jasa pengiriman yang mencapai lebih dari Rp 1,4 bukanlah angka yang sedikit. Pasti yang mengirim orang atau lembaga yang berkantong tebal. Memborong sabun senilai Rp 2 miliar bisa, apalagi cuma biayai ongkos kirim Rp 1,4 miliar.

Tudingan pun mengarah kepada Irfan Asyari Sudirman atau Ipang Wahid, Wakil Direktur Komunikasi Politik di TKN. Ipang Wahid putra tokoh NU KH Salahuddin Wahid alias Gus Sholah, pengasuh Ponpes Tebuireng, Jombang.

Selain menggalang dukungan, Ipang Wahid juga membuat konten kampanye kreatif Jokowi – Ma’ruf. Jejak nama Ipang Wahid ditelisik Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo – Sandi, Andre Rosiade.

“Selama ini kami terus berusaha mencari tahu, siapa ini otaknya, kantornya di mana?” lanjut Andre Rosiade, seperti dilansir Tribunnews.com, Minggu (27/1/2019). Selain mengadukan ke Dewan Pers, BPN juga mencari tahu motif serta orang di belakangnya.

Pemberitaan dalam tabloid yang tersebar di sejumlah wilayah di Jawa Barat, Jawa Tegah, dan Jawa Timur tersebut, dinilai telah menyudutkan paslon Prabowo–Sandi. “Selama ini kami terus berusaha mencari tahu, siapa ini otaknya, kantornya di mana?” lanjutnya.

Dari investigasi yang dilakukan BPN, Andre Rosiade mengatakan pihaknya menemukan adanya kesamaan antara Tabloid Indonesia Barokah dengan website Indonesia Barokah, terutama pada logonya.

Oleh karena itu, ia menduga ada hubungannya antara website itu dengan tabloid Indonesia Barokah. “Logo di website dan di tabloid sama, patut diduga ini berkaitan, kita akan terus telusuri,” ungkap Andre Rosiade.

Menurut Andre Rosiade, pihaknya juga menemukan jejak Wakil Direktur Komunikasi Politik TKN Jokowi – Ma’ruf, Ipang Wahid dalam website Indonesia Barokah. Jejak digital terkait Ipang Wahid yang pernah “membuka lowongan” pun terendus.

@ipangwahid Wakil Direktur Komunikasi Politik Tim Kampanye Nasional Koalisi Indonesia Kerja (TKN KIK). Pada 29 Juli 2018 @ipangwahid & @nizarland via twitter merekrut para editor untuk mengisi konten @indonesiabarokah.

Isinya merupakan black campaign karena Tabloid Indonesia Barokah ini jelas memprovokasi masyarakat terutama umat Islam. Setelah banyak pihak yang protes atas tabloid provokasi ini, akhirnya @ipangwahid & @nizarland mulai menghapus jejak digitalnya.

Karena panik, akhirnya jejak digitalnya belepotan. Perhatikan Domain Name Server (DNS) awal dan yang diubah pada 22 Januari 2019. Mereka mencoba mengalihkan ke digitalocean. Tapi jejak lama masih belepotan.

Perhatikan juga chaceweb dengan tanggal yang sama hanya selisih 1,5 jam. Ipang Wahid saat on air di tvOne, Senin malam (28/1/2019) sudah mengakui teman-temannya yang membuat Tabloid Indonesia Barokah. Nah!

Namun sejauh ini Ipank Wahid membantah tuduhan tersebut.

Sumber: pepnews.com

Posting Komentar untuk "Lupa Hapus Jejak Digital, Dugaan Sosok Dibalik 'Indonesia Barokah' Mengarah Ke Ipank Wahid Timses Jokowi "