Pengurus Dan Caleg PBB Harus Ambil Sikap Tegas: Ganti Supir Atau Pindah Kendaraan

Selasa, 29 Januari 2019

Faktakini.com

Demikianlah Amanat Imam Besar Umat Islam Indonesia Habib Muhammad Rizieq Syihab, saat peringatan Hari Santri tgl 22 Oktober 2018 yg digelar Front Santri Indonesia di Masjid Amaliah Bogor - Jawa Barat, terkait sikap umat Islam thd Ormas atau Orsospol yg mendukung Penista Agama atau membela Rezim Zalim.

Saat Ijtima Ulama I mayoritas peserta mencalonkan HRS sbg Capres, namun HRS dari Kota Suci Mekkah menjawab bhw beliau ingin jadi "Pemersatu Koalisi" utk tumbangkan Rezim Zalim scr Konstitusional , shg beliau tdk boleh masuk "Gelanggang Kompetisi".

Dan beliau juga berpesan bhw dlm pencalonan Capres jgn mengabaikan "Realita Politik", shg sikap & pandangan semua partai politik dlm koalisi harus juga diperhatikan, agar Kolisi terwujud & bisa solid, demi meraih "Ridho Ilahi" dalam membela Agama, Bangsa & Negara.

Lain HRS lain lagi YIM. Walau nama YIM sempat masuk dlm bursa Capres Ijtima, namun tak ada satu pun dari partai politik Koalisi selain PBB yg mau menerimanya. Jgnkan sbg Capres, dlm Pilgub Jakarta saja walau YIM tampil sbg pemenang Konvensi Gerakan Masyarakat Jakarta utk Gubernur Muslim Jakarta (GMJ for GMJ), namun tak satu pun partai selain PBB yg mendukungnya, shg peluangnya hilang. "Itu realita politik".

Namun YIM terlalu angkuh & tdk realistis, shg tdk bisa menerima kenyataan, lalu tetap ngotot bhw dirinya paling layak dicapreskan Ijtima Ulama. Tatkala Hasil Ijtima Ulama I mencapreskan Prabowo, mk YIM sangat kecewa, shg pasca Ijtima Ulama I YIM terus menyerang Hasil Ijtima Ulama, hingga akhirnya YIM jadi Pengacara Jokowi & tim pakar Jokowi untuk debat Capres. Lalu terus gerilya mendorong berbagai cabang PBB utk "Deklarasi Dukung Jokowi" , hingga akhirnya pada tanggal 27 Januari PBB dibawah komando YIM secara resmi bergabung dengan "Partai-partai penista agama" untuk dukung Jokowi.

Ironisnya, YIM saat ini membuat manuver "Adu Domba Ulama" dg pernyataaannya yg dimuat sejumlah media bhw Ijtima Ulama hanya didukung segelintir Habaib & Kyai Politik, sdg mayoritas Kyai di kampung-kampung mendukung Jokowi, shg YIM tdk respek dengan Hasil Ijima Ulama yg mendukung Prabowo Sandi. Bahkan kini YIM bukan saja menyerang HASIL IJTIMA nya, tp juga menyerang HABAIB & KYAI yg ikut IJTIMA'.

YIM sombong, congkak & angkuh, merasa diri paling cerdas & hebat, bahkan merasa lebih Ulama dari Ulama,  shg tdk tahu diri menyerang 'Habaib & Kyai Istiqomah" yg menggelar Ijtima Ulama.

Sudah saatnya para Pengurus & Caleg PBB utk mengambil "Sikap Tegas" thd posisi YIM dalam kendaraan politik PBB : "Ganti Supir atau Pindah Kendaraan", krn jika tdk ambil sikap maka PBB akan jadi "Partai Bulan Bulanan" di tengah Umat Islam yg sdg semangat bersatu berjuang menuju Perubahan.

#PorosMekkahBerkah #SatuKomandoHRS #SatuKomandoHRS

Posting Komentar untuk "Pengurus Dan Caleg PBB Harus Ambil Sikap Tegas: Ganti Supir Atau Pindah Kendaraan"