Polisi Larang Deklarasi Habaib Dan Kyai Dukung Prabowo - Sandi Di Ponpes Sidogiri
Ahad, 13 Januari 2019
Faktakini.com, Pasuruan - Istighotsah & Sikap Politik Mengadapi Pilpres 2019, digelar di kediaman KH Abdullah Saukat Siradj, keluarga besar dan pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Sidogiri, di Ngempit, Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan, Sabtu (12/1/2019), berlangsung khidmat.
Acara mendoakan Pemilu nantinya berjalan sukses ini, dihadiri puluhan Habaib, Kiai dan Masyayikh. Meski tak dihadiri calon presiden atau pun calon wakil presiden nomor urut 02, acara ini sempat diwarnai dengan Dilarangnya pengerahan massa dan bedirinya panggung di lokasi istighotsah oleh Polres Pasuruan Kota.
Entah apa yang jadi alasannya. Bahkan sejak pagi sedikitnya 5 unit kendaraan polisi dan 1 truk datang, terus memantau situasi. Polisi beralasan karena adanya keramaian. Belakangan lunak, dengan catatan tidak ada pengerahan massa ataupun ada panggung terbuka.
Namun demikian Gus Towi, selaku tuan rumah menyayangkan adanya pelarangan itu. Padahal acara ini sedianya dihadiri ribuan alumni santri Sidogiri. “Sejak kemarin tak boleh ada panggung dan pengerahan massa,” ujar Gus Towi.
Sumber: Parawangsa
Faktakini.com, Pasuruan - Istighotsah & Sikap Politik Mengadapi Pilpres 2019, digelar di kediaman KH Abdullah Saukat Siradj, keluarga besar dan pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Sidogiri, di Ngempit, Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan, Sabtu (12/1/2019), berlangsung khidmat.
Acara mendoakan Pemilu nantinya berjalan sukses ini, dihadiri puluhan Habaib, Kiai dan Masyayikh. Meski tak dihadiri calon presiden atau pun calon wakil presiden nomor urut 02, acara ini sempat diwarnai dengan Dilarangnya pengerahan massa dan bedirinya panggung di lokasi istighotsah oleh Polres Pasuruan Kota.
Entah apa yang jadi alasannya. Bahkan sejak pagi sedikitnya 5 unit kendaraan polisi dan 1 truk datang, terus memantau situasi. Polisi beralasan karena adanya keramaian. Belakangan lunak, dengan catatan tidak ada pengerahan massa ataupun ada panggung terbuka.
Namun demikian Gus Towi, selaku tuan rumah menyayangkan adanya pelarangan itu. Padahal acara ini sedianya dihadiri ribuan alumni santri Sidogiri. “Sejak kemarin tak boleh ada panggung dan pengerahan massa,” ujar Gus Towi.
Sumber: Parawangsa