Pukulan Untuk Ahok, Ruhut Dan Kapitra. Megawati: Kami Tidak Terima Kader Kutu Loncat dan Politisi Karbitan

Kamis, 10 Januari 2019

Faktakini.com, Jakarta -
Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, dalam pidatonya mengingatkan kepada jajarannya tidak menjadikan partai politik sebagai kendaraan politik mencari kekuasaan.

Ia menyindir, fenomena kader sejumlah partai yang kutu loncat pindah ke partai lain ketika hasrat politiknya tak terpenuhi.

Hal itu dikatakan Megawati saat menyampaikan pidatonya dalam acara HUT PDI Perjuangan ke 46 yang diselenggarakan di JI Expo, Kemayoran, Jakarta Pusat.

"Saya tidak ingin partai ini diisi oleh kader karbitan atau orang yang mendadak kader saat pemilu. Mengaku kader namun jika tidak direkomendasi atau tidak terpilih lalu loncat ke partai lain," kata Megawati, Kamis 10 Januari 2019.

Megawati mengatakan, partainya selalu terbuka bagi siapa pun yang ingin bergabung. Namun ia mengingatkan, jika hendak bergabung, PDI Perjuangan memiliki syarat bagi para calon kader harus siap ditugaskan dan berani memperjuangkan ideologi Pancasila.

Ia juga mengibaratkan, fenomena kutu loncat para politisi sebagai seleksi alam yang dengan sendirinya tersingkir atau menyingkirkan diri atas kemauannya.

"Seleksi ideologi akan memilah mana kader dan mana yang bukan kader. Siapa pun yang mementingkan diri dan kelompoknya sudah pasti akan alami seleksi ideologi," katanya.

Presiden ke- 5 RI itu mengatakan, kurun waktu periode 2004 - 2014 bercerita proses partainya menjadi penyeimbang pada kekuasaan. Namun pada kurun waktu itu, ia memilih, meneguhkan sikapnya dan tak memilih jalan pintas untuk meraih kemenangan.

Dua periode menjadi partai penyeimbang, sejumlah langkah konsolidasi dan kaderisasi terus dilakukan hingga akhirnya di tahun 2014 menjadi partai pemenang pemilu dan menempatkan kadernya Joko  Widodo menjadi Presiden.

"Partai ini tidak memilih jalan pintas. PDI P tidak menerapkan strategi asal comot calon legislator, apalagi dari partai lain. Partai ini tidak berkonsep asal rekrut pendongrak elektabilitas yang tujuan asal tambah kursi dpr, asal lolos parliamentary threshold atau asal menang pemilu," kata Megawati menegaskan.

Sindiran Megawati ini tentu seperti menohok dan tamparan maut kepada para politisi yang dinilai "Kutu Loncat" Karena gemar berpindah-pindah Parpol atau perahu perjuangan seperti Ahok penista agama Islam, Ruhut Sitompul dan Kapitra Ampera.

Sumber: Viva