Siapa Pemuda Pejuang Yang Gugur Di Banten Dan Sajaknya Dikutip Prabowo? Ini Jawabannya

Selasa, 15 Januari 2019

Faktakini.com

SAJAK PEJUANG

"Saya ingin membuka pidato saya malam ini dengan membacakan sebuah sajak. Sajak yang menggambarkan mengapa kita berkumpul di sini, atau terhubung pada malam hari ini.

Sajak ini ditemukan di kantung baju seorang perwira muda yang gugur dalam pertempuran di Banten pada tahun 1946.

Kita tidak sendirian.
Beribu-ribu orang bergantung pada kita.
Rakyat yang tak pernah kita kenal.
Rakyat yang mungkin tak akan pernah kita kenal.
Tetapi apa yang kita lakukan sekarang akan menentukan apa yang terjadi kepada mereka."

*******

Semalam, saat nonton pidato Pak PS, sy langsung terkaget (ngikut gaya pak presiden yg lagi demam kagetan). Pak Pak PS ngutip sajak seorang perwira muda, yg gugur dlm pertempuran di Banten, tp tanpa menyebut siapa nama perwira dimaksud. Luar biasa.

Padahal, nama perwira itu, adalah nama belakangnya sendiri. Soebijanto Djojohadikusumo.

Ya, pada 25 Januari 1946 terjadi pertempuran di Lengkong, Tangerang, Banten. Selain Kapten Soebijanto, gugur juga adiknya, Kadet Soejono Djojohadikusumo. Perwira lain yg gugur adalah Mayor Daan Mogot. Nah, baru tahu kan ternyata Jl Daan Mogot itu nama pahlawan nasional?.

Nama Kapten Soebijanto pun kini menjadi nama jalan di kawasan BSD, Rawa Buntu, Serpong, Tangsel.

Soebijanto dan Soejono adalah dua orang adik Soemitro Djojohadikusumo. Ketiganya adalah putra RM Margono Djojohadikusumo.

Soemitro adalah ayahnya Prabowo. Berarti Margono adalah kakeknya.

Soebijanto dan Soejono, yg gugur dlm pertempuran itu berarti Paman Prabowo.

Sajak yg dibaca Pak PS semalam, adalah sajak yg ditemukan di saku Paman Pak PS, yaitu Kapten Soebijanto.

Lalu, Pak Margono adalah anggota BPUPKI. Krn itu jgn heran, kalo Prabowo bisa berjuang dg Anies Baswedan. Krn kakek Anies, AR Baswedan, adalah kawan Pak Margono sesama anggota BPUPKI.

Pak Margono adalah pendiri BNI pada 1946. Pak Margono juga Ketua DPAS (Dewan Pertimbangan Agung Sementara) pertama.

Pak Margono merupakan cucu buyut Raden Tumenggung Banyakwide, pengikut setia Pangeran Diponegoro.

Lalu?. Cukup sampe di sini aja. nggak sy terusin. Kalo sy terusin ntar dikira sy mau menggiring agar orang pilih PS dalam Pilpres nanti.

Cuma mau bilang, orang Jawa kalo mau milih mantu, dilihat 3B: Bobot, Bibit, Bebet.