Tegas! Andi Arief Dipolisikan, Tim Prabowo- Sandi Singgung Hoax Esemka

Ahad, 6 Januari 2019

Faktakini.com, Jakarta - Wasekjen Demokrat Andi Arief dilaporkan ke Bareskrim Polri karena diduga menyebarkan berita bohong soal atau hoax soal adanya tujuh kontainer surat suara yang sudah tercoblos di Tanjung Priok.

Namun Anggota Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi, Anthony Leong, mengungkapkan bahwa diksi yang dipakai oleh Andi Arief bukan sesuatu hoax, seperti yang dituduhkan oleh sebagian masyarakat.

"Kalau diperhatikan, diksi Andi Arief sedang mengimbau KPU untuk memeriksa kabar mengenai informasi tersebut. Coba dilihat lagi. Pak Ma'ruf Amin akan luncurkan Esemka pada Oktober 2018 tapi sekarang sudah Januari 2019 juga belum ada, padahal rakyat sudah menanti. Ini baru hoax. Kami minta pihak berwajib adil dalam berantas peredaran hoax," kata Anthony dalam keterangan tertulisnya, Sabtu 5 Januari 2019.

Koordinator PRIDE (Prabowo-Sandi Digital Team) itu juga meminta semua pihak untuk tidak saling memprovokasi dan berharap pihak berwajib memproses siapa pembuat rekaman tersebut.

"Jangan sampai ini ada framing untuk menyudutkan Prabowo-Sandi karena cuitan yang viral. Perekam suara itulah yang harusnya ditindaklanjuti. Kemarin kasus black campaign Sandiaga Uno Undercover juga tidak diproses sampai sekarang, padahal pelaporan sudah masuk," kata Anthony.

Kabar soal tujuh kontainer surat suara yang tercoblos itu tersebar di grup WhatsApp serta diungkap Wasekjen PD Andi Arief lewat akun Twitter @AndiArief__. KPU bersama Bawaslu, 2 Januari 2019, langsung mengecek ke lokasi yang disebutkan berada di Pelabuhan Tanjung Priok.

Namun KPU RI memastikan bahwa tujuh kontainer surat suara yang sudah tercoblos di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, adalah kabar bohong. Penegasan ini disampaikan setelah KPU mengecek kontainer di Tanjung Priok.

Sumber: Viva


img_title
Tim VIVA »
img_title
Photo :
Ketua Koordinator Nasional PRIDE, Anthony Leong
VIVA – Wasekjen Demokrat Andi Arief dilaporkan ke Bareskrim Polri karena diduga menyebarkan berita bohong soal atau hoax soal adanya tujuh kontainer surat suara yang sudah tercoblos di Tanjung Priok.


Namun Anggota Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi, Anthony Leong, mengungkapkan bahwa diksi yang dipakai oleh Andi Arief bukan sesuatu hoax, seperti yang dituduhkan oleh sebagian masyarakat.

"Kalau diperhatikan, diksi Andi Arief sedang mengimbau KPU untuk memeriksa kabar mengenai informasi tersebut. Coba dilihat lagi. Pak Ma'ruf Amin akan luncurkan Esemka pada Oktober 2018 tapi sekarang sudah Januari 2019 juga belum ada, padahal rakyat sudah menanti. Ini baru hoax. Kami minta pihak berwajib adil dalam berantas peredaran hoax," kata Anthony dalam keterangan tertulisnya, Sabtu 5 Januari 2019.


Koordinator PRIDE (Prabowo-Sandi Digital Team) itu juga meminta semua pihak untuk tidak saling memprovokasi dan berharap pihak berwajib memproses siapa pembuat rekaman tersebut.

"Jangan sampai ini ada framing untuk menyudutkan Prabowo-Sandi karena cuitan yang viral. Perekam suara itulah yang harusnya ditindaklanjuti. Kemarin kasus black campaign Sandiaga Uno Undercover juga tidak diproses sampai sekarang, padahal pelaporan sudah masuk," kata Anthony.


Kabar soal tujuh kontainer surat suara yang tercoblos itu tersebar di grup WhatsApp serta diungkap Wasekjen PD Andi Arief lewat akun Twitter @AndiArief__. KPU bersama Bawaslu, 2 Januari 2019, langsung mengecek ke lokasi yang disebutkan berada di Pelabuhan Tanjung Priok.

Namun KPU RI memastikan bahwa tujuh kontainer surat suara yang sudah tercoblos di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, adalah kabar bohong. Penegasan ini disampaikan setelah KPU mengecek kontainer di Tanjung Priok.