Tegas! BPN Prabowo - Sandi: Ada Framing Bahwa Kami Kubu Penyebar Hoax
Kamis, 10 Januari 2018
Faktakini.com, Jakarta - Kubu pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno mengibaratkan kabar bohong atau hoax berkembang menjadi alat perang melalui media sosial. Namun mereka merasa selalu menjadi korban hoax itu.
"Hoax ini sudah berkembang menjadi sebuah alat perang di media sosial. Kami selalu menjadi korban," kata Habiburokhman, juru bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga, dalam forum diskusi di kantor KPU, Jakarta, Kamis, 10 Januari 2019.
Kepala Bidang Advokasi Partai Gerindra itu berkeluh kesah, kubunya sering dikait-kaitkan munculnya hoax, namun pada akhirnya semua tidak terbukti dalam proses hukum.
Bahkan, dia menilai, ada framing atau upaya pembentukan opini bahwa kubu Prabowo-Sandiaga sebagai sumber penyebar hoax. “Ada semacam framing bahwa kami adalah kubu penyebar hoax," ujarnya.
Dalam beberapa kasus, kata Habiburokhman, seperti hoax tentang Ratna Sarumpaet dianiaya orang tak dikenal, secara hukum tidak ada kubu Prabowo-Sandiaga yang menjadi penyebar hoax. Begitu pula rumor tentang tujuh kontainer berisi surat suara pemilu tercoblos untuk kubu Joko Widodo-Ma’ruf Amin.
Semua rangkaian peristiwa penyebaran kabar bohong itu, katanya, “hanya framing untuk men-judge (menghakimi) kami [sebagai] kubu hoax.”
Sumber: Viva
Faktakini.com, Jakarta - Kubu pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno mengibaratkan kabar bohong atau hoax berkembang menjadi alat perang melalui media sosial. Namun mereka merasa selalu menjadi korban hoax itu.
"Hoax ini sudah berkembang menjadi sebuah alat perang di media sosial. Kami selalu menjadi korban," kata Habiburokhman, juru bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga, dalam forum diskusi di kantor KPU, Jakarta, Kamis, 10 Januari 2019.
Kepala Bidang Advokasi Partai Gerindra itu berkeluh kesah, kubunya sering dikait-kaitkan munculnya hoax, namun pada akhirnya semua tidak terbukti dalam proses hukum.
Bahkan, dia menilai, ada framing atau upaya pembentukan opini bahwa kubu Prabowo-Sandiaga sebagai sumber penyebar hoax. “Ada semacam framing bahwa kami adalah kubu penyebar hoax," ujarnya.
Dalam beberapa kasus, kata Habiburokhman, seperti hoax tentang Ratna Sarumpaet dianiaya orang tak dikenal, secara hukum tidak ada kubu Prabowo-Sandiaga yang menjadi penyebar hoax. Begitu pula rumor tentang tujuh kontainer berisi surat suara pemilu tercoblos untuk kubu Joko Widodo-Ma’ruf Amin.
Semua rangkaian peristiwa penyebaran kabar bohong itu, katanya, “hanya framing untuk men-judge (menghakimi) kami [sebagai] kubu hoax.”
Sumber: Viva