Tegas! Demi Meluruskan Sejarah, Naniek: Wiranto Harusnya Berterima Kasih Pada Prabowo
Selasa, 22 Januari 2019
Faktakini.com
Meluruskan sejarah...
WIRANTO HARUSNYA BERTERIMAKSIH PADA PRABOWO.
Oleh: Nanik S. Deyang.
Saya tadinya tidak ingin bicara soal Wiranto, karena Pak Prabowo melarang untuk bicara apapun soal orang yang mengkhianati dan menyakiti dia. Tapi kok nurani saya gak tahan.
Wiranto tidak akan jadi Jenderal dengan karier yang moncer hingga jadi Pangab (Sekarang Panglima TNI) kalau dia tidak menjadi ADC (Ajudan) Presiden Suharto 1987 -1991.
Setelah menjadi ajudan Pak Harto, karier Wiranto melesat bak meteor, melesat dari ajudan ke Kasdam Jaya, Pangdam Jaya, Pangkostrad, KSAD hingga Pangab di jaman Pak Harto.
Pertanyaannya SIAPA YANG MENDEKATKAN WIRANTO dengan PAK HARTO, hingga dipercaya menjadi ajudan Pak Harto? Manusia itu bernama PRABOWO SUBIANTO.
Ceritanya, Prabowo saat masih tugas di Timor Timur melihat seniornya, Wiranto sebagai tentara yang berotak cemerlang, dan berprestasi.
Kemudian Prabowo berfikir, alangkah sayangnya kalau tentara yang hebat ini tidak memiliki kesempatan untuk dipromosikan. Maka Prabowo pun menulis surat dari Timor Timur, meminta pada sang mertua agar menjadikan seniornya Wiranto sebagai ajudan sang mertua.
Surat pertama tidak digubris Pak Harto, Prabowo menulis surat lagi untuk kedua kalinya, dan ternyata tetap tidak digubris.
Tidak pantang menyerah Prabowo menulis surat yang ketiga kalinya pada Pak Harto, untuk kali yang ketiga ini, Prabowo pulang dari Tim-Tim dengan membawa suratnya dan sampai Jakarta ia meminta istrinya, Titiek Suharto untuk menyampaikan langsung suratnya tersebut ke Pak Harto.
Setelah surat yang ketiga itulah, Pak Harto memanggil Prabowo untuk mempresentasikan Wiranto. Dan Pak Harto pun akhirnya kepincut dengan paparan Prabowo soal Wiranto, dan di tahun 1987 itu pula Wiranto masuk Ring 1, dan menjadi orang yang paling dekat dengan Pak Harto, karena ia dipercaya sebagai ajudan Pak Harto.
Dari ajudan Pak Harto inilah sebetulnya karier militer Wiranto melesat, kalau tidak percaya baca WIKIPEDIA.
Nah, bisa dibayangkan andaikata Prabowo tidak menulis surat untuk merekomendasikan agar senirornya Wiranto dijadikan ajudan Pak Harto? JAdi apa kira-kira Wiranto? NOTHING! Tentara biasa.
Tapi lihatlah pembalasan yang diberikan pada Prabowo … sesak nafas saya untuk menulisnya, dia “dihabisi” karier militernya, kehidupan rumah tangganya, dan hampir seluruh hidupnya.
Maklum Habibie dan Wiranto menjelang akhir zaman Orba, menjadi orang yang paling dipercaya Pak Harto ... sejak bintang Prabowo mulai cemerlang di TNI, berbagai fitnah hingga kini hari ini ditimpakan ke Prabowo.
Saya membayangkan, bila ditulis dalam buku siapa saja orang yang berkhianat dan mendzolimi Prabowo selama ini, mungkin sudah puluhan buku. Mulai dari atasan, kawannya, orang-orang di partai politik, intelektual dll …
Makanya kadang saya berfikir: “Kok kuat ya manusia Ini?”, kalau saya Jadi Prabowo saya sudah lupakan Indonesia, toh hampir setengah kepala Negara di dunia ini kawan-kawannya, dia tinggal berpindah-pindah Negara saja, dan pasti akan ditampung dengan baik kawan-kawannya.
Lihatlah Sultan Bolkiah - Brunei, hanya karena Prabowo pernah sedikit membantu pasukan perangnya, Pangeran kaya raya ini sangat sayang sama Prabowo, tiap ulang tahun diminta datang ke Brunei, dan Prabowo ditanya minta apa?
Eh lha kok di Indonesia orang-orang yang kariernya melesat berkat Prabowo jangankan berterimakasih seperti Wiranto dan Jokowi, tapi malah menjadikan Prabowo sebagai musuhnya.
Sebetulnya kalau saya mau tulis hampir semua Jenderal yang sekarang berdiri di belakang Jokowi itu semua pernah merasakan ditolong Prabowo, termasuk yang ngomong Prabowo psikopat itu sudah terima tiga mobil dari Prabowo, tidak minta duit belakangan ini saja karena sudah terima dari yang lain ...
Waduh sudah ah, nanti saya dimarahi Pak PS kalau ketahuan nulis di FB. Pasti Pak PS kalau saya buka sedikit-sedikit kawannya yang berkhianat akan bilang: ”Sudahlah Mbak, sing becik ketitik, sing olo ketoro.”, katanya.
Hadeuhhh capek Pak, sebetulnya bukan hanya saya yang gemes untuk nulis, para wartawan yang tadi datang ke tempatnya saja, dan sempat dengar sebagian cerita bagaimana sebetulnya Prabowo didzalimi menjadi sangat gemes dan minta Pak Prabowo mau buka-bukaan … tapi Pak Prabowo tetap bilang: "Off the record ya. Tidak usah dibuka-buka."
#2019PrabowoPresiden #2019PrabowoSandi #INDONESIAMENANG
Faktakini.com
Meluruskan sejarah...
WIRANTO HARUSNYA BERTERIMAKSIH PADA PRABOWO.
Oleh: Nanik S. Deyang.
Saya tadinya tidak ingin bicara soal Wiranto, karena Pak Prabowo melarang untuk bicara apapun soal orang yang mengkhianati dan menyakiti dia. Tapi kok nurani saya gak tahan.
Wiranto tidak akan jadi Jenderal dengan karier yang moncer hingga jadi Pangab (Sekarang Panglima TNI) kalau dia tidak menjadi ADC (Ajudan) Presiden Suharto 1987 -1991.
Setelah menjadi ajudan Pak Harto, karier Wiranto melesat bak meteor, melesat dari ajudan ke Kasdam Jaya, Pangdam Jaya, Pangkostrad, KSAD hingga Pangab di jaman Pak Harto.
Pertanyaannya SIAPA YANG MENDEKATKAN WIRANTO dengan PAK HARTO, hingga dipercaya menjadi ajudan Pak Harto? Manusia itu bernama PRABOWO SUBIANTO.
Ceritanya, Prabowo saat masih tugas di Timor Timur melihat seniornya, Wiranto sebagai tentara yang berotak cemerlang, dan berprestasi.
Kemudian Prabowo berfikir, alangkah sayangnya kalau tentara yang hebat ini tidak memiliki kesempatan untuk dipromosikan. Maka Prabowo pun menulis surat dari Timor Timur, meminta pada sang mertua agar menjadikan seniornya Wiranto sebagai ajudan sang mertua.
Surat pertama tidak digubris Pak Harto, Prabowo menulis surat lagi untuk kedua kalinya, dan ternyata tetap tidak digubris.
Tidak pantang menyerah Prabowo menulis surat yang ketiga kalinya pada Pak Harto, untuk kali yang ketiga ini, Prabowo pulang dari Tim-Tim dengan membawa suratnya dan sampai Jakarta ia meminta istrinya, Titiek Suharto untuk menyampaikan langsung suratnya tersebut ke Pak Harto.
Setelah surat yang ketiga itulah, Pak Harto memanggil Prabowo untuk mempresentasikan Wiranto. Dan Pak Harto pun akhirnya kepincut dengan paparan Prabowo soal Wiranto, dan di tahun 1987 itu pula Wiranto masuk Ring 1, dan menjadi orang yang paling dekat dengan Pak Harto, karena ia dipercaya sebagai ajudan Pak Harto.
Dari ajudan Pak Harto inilah sebetulnya karier militer Wiranto melesat, kalau tidak percaya baca WIKIPEDIA.
Nah, bisa dibayangkan andaikata Prabowo tidak menulis surat untuk merekomendasikan agar senirornya Wiranto dijadikan ajudan Pak Harto? JAdi apa kira-kira Wiranto? NOTHING! Tentara biasa.
Tapi lihatlah pembalasan yang diberikan pada Prabowo … sesak nafas saya untuk menulisnya, dia “dihabisi” karier militernya, kehidupan rumah tangganya, dan hampir seluruh hidupnya.
Maklum Habibie dan Wiranto menjelang akhir zaman Orba, menjadi orang yang paling dipercaya Pak Harto ... sejak bintang Prabowo mulai cemerlang di TNI, berbagai fitnah hingga kini hari ini ditimpakan ke Prabowo.
Saya membayangkan, bila ditulis dalam buku siapa saja orang yang berkhianat dan mendzolimi Prabowo selama ini, mungkin sudah puluhan buku. Mulai dari atasan, kawannya, orang-orang di partai politik, intelektual dll …
Makanya kadang saya berfikir: “Kok kuat ya manusia Ini?”, kalau saya Jadi Prabowo saya sudah lupakan Indonesia, toh hampir setengah kepala Negara di dunia ini kawan-kawannya, dia tinggal berpindah-pindah Negara saja, dan pasti akan ditampung dengan baik kawan-kawannya.
Lihatlah Sultan Bolkiah - Brunei, hanya karena Prabowo pernah sedikit membantu pasukan perangnya, Pangeran kaya raya ini sangat sayang sama Prabowo, tiap ulang tahun diminta datang ke Brunei, dan Prabowo ditanya minta apa?
Eh lha kok di Indonesia orang-orang yang kariernya melesat berkat Prabowo jangankan berterimakasih seperti Wiranto dan Jokowi, tapi malah menjadikan Prabowo sebagai musuhnya.
Sebetulnya kalau saya mau tulis hampir semua Jenderal yang sekarang berdiri di belakang Jokowi itu semua pernah merasakan ditolong Prabowo, termasuk yang ngomong Prabowo psikopat itu sudah terima tiga mobil dari Prabowo, tidak minta duit belakangan ini saja karena sudah terima dari yang lain ...
Waduh sudah ah, nanti saya dimarahi Pak PS kalau ketahuan nulis di FB. Pasti Pak PS kalau saya buka sedikit-sedikit kawannya yang berkhianat akan bilang: ”Sudahlah Mbak, sing becik ketitik, sing olo ketoro.”, katanya.
Hadeuhhh capek Pak, sebetulnya bukan hanya saya yang gemes untuk nulis, para wartawan yang tadi datang ke tempatnya saja, dan sempat dengar sebagian cerita bagaimana sebetulnya Prabowo didzalimi menjadi sangat gemes dan minta Pak Prabowo mau buka-bukaan … tapi Pak Prabowo tetap bilang: "Off the record ya. Tidak usah dibuka-buka."
#2019PrabowoPresiden #2019PrabowoSandi #INDONESIAMENANG