Tegas! Sesepuh NU KH Chorul Anam: PBNU Banyak Melanggar Khittah NU 1926

Kamis, 24 Januari 2019

Faktakini.com, Jakarta -
Penegakan khitthah NU 1926 merupakan satu dari tiga keputusan yang diambil dalam halaqah dzurriyah pendiri NU yang digelar di Dalem Kasepuhan, Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Rabu (24/10/2018).

Pentingnya khitthah NU 1926 itu dikarenakan sudah banyak pelanggaran yang dilakukan secara terang-terangan atas khittah yang digulirkan pada Muktamar ke-27 NU 1984 di Situbondo itu.

"Ini juga yang menjadi pertimbangan dibentuknya Komite Khitthah, dan akan terus berlanjut sampai NU benar-benar kembali ke khittah 1926 sebagaimana diputuskan para masyayikh terdahulu," kata juru bicara halaqah, KH Choirul Anam usai pertemuan.

Cak Anam, sapaan akrab KH Choirul Anam, juga menyinggung majunya KH Ma'ruf Amin sebagai Cawapres mendampingi Cawapres Joko Widodo.

Menurut dia, meski Ma'ruf Amin merupakan mantan Rais Aam PBNU, tidak ada keharusan bagi warga Nahdiyin untuk mendukungnya. Pasalnya, majunya Ma'ruf Amin tersebut merupakan keputusan pribadi bukan keputusan NU.

 Trenggalek Yang Bolos Kerja
"Tetapi warga NU perlu tahu, bahwa, itu bukan keputusan NU, karena tidak ada sejarahnya Rais Aam PBNU kemudian ‘putar haluan’ melepas baiat untuk menjadi Cawapres," pungkasnya

Seperti diketahui, ada tiga keputusan  yang diambil oleh para putra dan cucu pendiri NU menyikapi NU saat ini. Pertama, bahwa dzurriyah muassis (anak cucu pendiri ) NU, perlu menegaskan dan mengingatkan kembali, bahwa, NU harus berdiri tegak di atas khitthah 1926.

Keputusan kedua, bahwa NU tidak ada urusan dengan partai politik mana pun, dan tidak berpihak kepada siapa pun, termasuk dalam Pilpres 2019. Ketiga, NU memberikan kebebasan kepada warganya untuk menyalurkan aspirasi politiknya sesuai dengan sembilan butir Pedoman Berpolitik Warga NU.

Dalam halaqah tersebut, dihadiri langsung oleh, KH Salahuddin Wahid (Gus Solah) selaku tuan rumah, dan KH Hasib A Wahab Chasbullah (Gus Hasib) dari PP Tambakberas. Hadir juga KH Agus Solachul A’am Wahib Wahab (Gus A’am), Gus Rozaq, KH A Wachid Muin, KH Muhammad Najih Maimoen (Gus Najih) dari Sarang, KH Abdul Zaini (Besuk, Pasuruan), KH Abdul Hamid (Lasem).

Tampak pula KH Abdullah Muchid Pendiri IPIM (Ikatan Persaudaraan Imam Masjid Seluruh Indonesia), Prof Dr KH Ahmad Zahro, MA al-Chafidh Ketua IPIM, Drs H Choirul Anam, cucu menantu dari KH Achmad Dahlan (Pendiri Taswirul Afkar Kebondalem, Surabaya), Prof Nasihin Hasan, Prof Aminuddin Kasdi, KH Muhammad Idrus Ramli (Jember), KH Luthfi Bashori Alwi (Malang), Gus Ahmad Muzammil (Yogyakarta), Gus Mukhlas Syarkun serta beberapa tokoh lainnya.

Sumber: Rmol

Posting Komentar untuk "Tegas! Sesepuh NU KH Chorul Anam: PBNU Banyak Melanggar Khittah NU 1926"