Tepis Hoax, Tim Prabowo: Arya Sinulingga Bohong! Paslon Kami Siap Debat!

Selasa, 8 Januari 2019

Faktakini.com, Jakarta - Dalam beberapa hari ini Paslon 01 gencar dibully masyarakat karena takut menyampaikan visi misi, dan meminta visi misi dilakukan oleh tim sukses saja alias Stunt Man.

Hal itu telah terang benderang dikatakan oleh Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi - Ma'ruf, Abdul Kadir Karding yang  menyatakan visi-misi cukup disampaikan timses saja (;alias pake Stunt Man).

"Jadi paling penting adalah kalau punya penjelasan aspek teknis yang ingin dijelaskan publik terkait visi-misi, itu tugas tim kampanye nasional maupun tim kampanye daerah. Jadi cara bagaimana itu bisa diatur masing-masing. Jadi sekali lagi, tidak perlu ada penyampaian visi-misi sebelumnya oleh capres-cawapres," kata Karding kepada wartawan, Selasa (1/1/2019).

"Cukup oleh tim saja dan kita saja. Itu boleh, kok, digelar debat, baik oleh KPU maupun masyarakat yang punya konsen (pemilu), tidak ada masalah," imbuh dia.

Pernyataan dan pengakuan Abdul Kadir Karding yang meminta visi misi disampaikan oleh Stunt Man tersebut telah dimuat di detik dot com dan lainnya, jadi tak bisa disangkal lagi.

Namun kemudian, entah karena malu dibully masyarakat atau karena apa, Arya Sinulingga justru balas menuding bahwa timses Prabowo - Sandi lah yang takut debat, sementara paslon 01 -menurut pengakuan Arya Sinulingga- siap untuk berdebat.

Sontak Jubir Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Habiburokhman langsung bereaksi keras mendengar klaim aneh alias alibi ngeles ini.

Habiburokhman secara tegas menyatakan Jubir TKN Jokowi-Ma'ruf, Arya Sinulingga telah menyebarkan kebohongan publik dengan mengatakan bahwa kubunya enggan mengikuti debat capres 2019 yang sudah diagendakan KPU.

Habiburokhman menyebut, Arya Sinulinggga sama sekali tidak pernah terlihat hadir saat rapat antara KPU dan kedua pihak paslon.

"Saya tidak pernah lihat Arya dirapat tempo hari, tapi pernyataan beliau bikin saya bingung. Arya ini harus baca baik-baik PKPU Nomor 23 Tahun 2018 khususnya Pasal 48,49,dan 50," ujar Habiburokhman lewat keterangannya, Selasa (8/2).

Habiburokhman juga menjelaskan, bahwa debat capres itu merupakan aturan KPU yang tidak bisa diubah dan akan berdampak dengan sanksi jika tidak diikuti oleh paslon.

"Mana mungkin kami menolak debat. Penyampaian visi dan misi yang awalnya diusulkan KPU juga penting untuk meningkatkan kualitas debat dan kami sangat setuju," terangnya.

Apalagi, lanjutnya, antusiasme masyarakat sangat tinggi menyambut penyampaian visi misi dari kedua capres.

Menurut Habiburrokhman, banyak masyarakat protes karena penyampaian visi-misi hanya diwakili timses.

"Makanya yang banyak protes masyarakat. Paslon kami siap saja, ada penyampaian visi dan misi siap, tidak ada juga siap," pungkas politisi Partai Gerindra tersebut.

Sebelumnya, Juru bicara Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Arya Sinulingga, membuka rapat tertutup timnya, bersama Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, dan Komisi Pemilihan Umum (KPU). Dia mengatakan, pihak 02 yang minta debat capres-cawapres dihapuskan.

"Mereka minta tidak ada debat. Yang ada penyampaian visi misi, di dalam rapat. Jadi visi-misi, habis itu enggak ada debat, kita enggak mau. Pihak mereka takut debat. 02 itu takut debat. Tidak mau ada debat. Hanya mau penyampaian visi-misi," ucap Arya di Posko Cemara, Jakarta, Senin (7/1).

Politisi Partai Perindo ini juga menegaskan, pihaknya kemudian menolak mentah-mentah usulan tidak ada debat. Pasalnya, bisa ada hal yang tidak benar, jika satu arah.

"Jadi sekali lagi mereka takut debat. Kita bilang enggak mungkinlah satu arah. Masa pidato? Nanti pidatonya nakut-nakutin. Pusing kita. Jadi ini kita mau meluruskan faktanya," Pengakuan Arya yang kemudian telah dipatahkan oleh Habiburokhman.

Sumber: Merdeka Dll