Usai Sholat, Prabowo Selalu Doakan Orang Yang Memfitnahnya Kafir Supaya Diampuni Allah SWT

Kamis, 24 Januari 2019

Faktakini.com, Jakarta - Sungguh keji berbagai fitnah yang dilontarkan oleh orang-orang berhati busuk terhadap Capres pilihan Ijtima' Ulama, Haji Prabowo Subianto.

Prabowo pernah dituduh antek Cina

Prabowo pernah dituduh antek Amerika

Prabowo pernah dituduh antek PKI

Prabowo pernah dituduh antek Yahudi karena tidak mau mencampuri keputusan Kedubes Australia soal Israel (Karena memang tidak bisa)

Prabowo pernah dituduh antek ISIS / Islam Radikal

Serta yang paling keji adalah Prabowo dituduh dan difitnah sebagai umat Kristen yang menyamar jadi Muslim, Na'uzubillahi min dzalik.

Mungkin cuma dituduh dan difitnah sebagai Alien saja yang belum diterima oleh Prabowo.

Padahal Prabowo sangat rajin beribadah, Sholat Tahajjud pun rajin beliau kerjakan, apalagi Sholat Fardhu lima waktu. Lalu apakah yang memfitnah Prabowo pernah Sholat? Belum tentu.

Mungkin bagi sebagian orang, memulai mengerjakan Sholat Tahajjud akan terasa berat. Namun apabila dilandasi dengan niat yang kuat apalagi sedari muda, insya Allah kebiasaan itu terus terbawa selamanya, seperti yang telah dilakukan oleh Haji Prabowo Subianto.

Ikhlas dalam beribadah adalah kewajiban setiap muslim. Tanpanya ibadah atau amal shaleh akan sia-sia, bahkan berakibat siksa. Allah berfirman:

فَمَنْ كَانَ يَرْجُوا لِقَاءَ رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلًا صَالِحًا وَلَا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَدًا

“Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, Maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya.” (QS. Al Kahfi [18]: 110)

وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ

“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus.” (QS. Al Bayyinah [98]: 5)

Menyembunyikan amal adalah cara paling efektif agar amal shaleh yang kita lakukan dapat terhindar dari riya.

Ibadah yang dilakukan di tempat yang jauh dari pandangan manusia, hanya kita dan Allah saja, akan menjadikan hati lebih tenang dan tidak sibuk mengharap penilaian manusia.

Beribadah dengan cara ini hanya mampu dilakukan oleh orang-orang jujur (insya Allah termasuk Prabowo) dalam keimanannya.

Ia adalah bukti keimanan dan kecintaan mereka yang sangat dalam kepada Allah.

Dan Capres terkuat 2019 Haji Prabowo Subianto termasuk ke dalam orang-orang yang selalu menyembunyikan amal ibadah yang ia lakukan. Beliau sama sekali tidak suka untuk memamerkan Sholatnya kepada umat Islam. 

Terbukti yang memaparkan beliau rajin Sholat Tahajjud adalah orang lain (Djoko Santoso).

Termasuk kebiasaan Prabowo Sholat Shubuh berjama'ah dengan para Ulama, hal itu pun akhirnya diungkapkan oleh para Ulama termasuk KH Muhammad Al Khaththath, bukan oleh Prabowo.

Sementara orang-orang munafik, mereka tidak akan mampu melakukannya, karena mereka senantiasa membangun ibadahnya diatas riya.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa diantara kalian yang mampu untuk beramal shaleh dengan sembunyi- sembunyi, maka lakukanlah.” (HR Ahmad dalam Az Zuhdu, dishahihkan al Albani)

Prabowo memang dilahirkan dari keluarga yg beragam.  Keberagaman ini yg membuat pihak lawan sering memanfaatkannya sebagai sasaran tembak dalam konteks sikap keberagamaan seorang Prabowo.

Dalam masa menjelang Pilpres, sbg Seorang muslim, sering ke-musliman nya ini dipersoalkan oleh kubu lawan.

Tuduhan yg sering muncul adalah "Prabowo tidak shalat atau tidak bisa shalat", hanya karena ia berbeda dengah Capres lain yang sangat gemar nempublikasikan foto-foto saat sedang Sholat, demi tujuan pencitraan.

Bahkan beberapa lembaga survey saking kurang kerjaan dan upaya mencari job, melakukan Survey ttg sikap keberagamaan antara Prabowo dan Jokowi. Lembaga survey itu dalam kesimpulannya menyatakan bahwa Jokowi lebih Islam ketimbang Prabowo. 
Kita jadi berpikir lembaga survey ini sedang berusaha menjadi "Tuhan".

Celakanya saking kehilangan bahan dan issue untuk menyerang pak Prabowo, sudah dikatakan tidak shalat, mereka mengatakan bahwa Prabowo itu di belakangnya HTI dan ingin membangun Khilafah ... Lho ... !!! Ini dua pernyataan yg bertentangan ... Tidak shalat tapi dikatakan HTI dan Khilafah ...

Itu pernyataan dan tuduhan orang-orang yg bingung dan kalap, kehilangan akal.

Dalam suatu forum pengajian yg digelar oleh ormas Melati Putih Indonesia, kemarin sore, 2 November 2018,  tokoh utama yg diundang untuk hadir adalah Pak Djoko Santoso.

Mantan Panglima TNI ini yg juga dalam kariernya sarat dg tugas di berbagai pertempuran, yg masih membekas di bagian kakinya.

Jenderal yg tegas dgn penampilannya tampak pendiam dan tidak banyak omong ini, di luar dugaan dalam sambutannya disampaikan dg penuh seloroh dan penuh guyon.

Sambutannya sangat sarat dg pemahaman yg dalam ttg Islam, bicara tentang persaudaraan, persatuan dan nilai-nilai kebangsaan, yg berangkat dari potongan Surat yg dibacakan oleh Qari'ah ketika pengajian ini di awal pembukaan ... Wa'tasimu bi hablillah jami'a - wa la tafarraqu ...

Yang menarik adalah ceritanya tentang Pak Prabowo selama diikuti oleh Pak Djoksan sebagai salah satu Perwira bawahannya. 

"Setiap pak Prabowo mengirimkan satu regu untuk melakukan penyusupan ke daerah yg dikuasai lawan, selalu dilakukan pada malam hari. Saat pasukan tersebut menjalankan tugasnya, pak Prabowo selalu mengajak dan memerintahkan kepada pasukan yg tinggal di basecamp untuk melakukan shalat malam. Hal ini penting selain meminta perlindungan kepada Allah thd misi yg dijalankan secara keseluruhan, juga untuk memohon agar pasukan yg tengah menjalankan tugas penyusupan tsb dapat menjalankan tugasnya dg baik dan dapat kembali dg selamat".

Masya Allah... ternyata itu yang dikerjakan Prabowo di keheningan malam, melakukan Sholat Tahajjud menghadap Tuhan Semesta Alam, Allah SWT, tanpa membawa wartawan apalagi untuk memfoto dan memamerkannya.

Shalat malam adalah amal shaleh yang istimewa. Keistimewaan yang dimiliki shalat malam ini diantaranya adalah karena seorang hamba akan melakukannya dengan jauh dari pandangan manusia. Saat kebanyakan manusia terlelap dalam tidur mereka, ia bangun untuk melaksanakan perbuatan yang sangat dicintai oleh Tuhannya, meninggalkan panggilan syahwatnya yang mengajak untuk menikmati kenyamanan tidur, semata-mata karena Allah azza wa jalla.

عن أَبي يوسف عبد الله بن سلام – رضي الله عنه -، قَالَ : سَمِعْتُ رسول الله – صلى الله عليه وسلم -، يقول : (( يَا أيُّهَا النَّاسُ ، أفْشُوا السَّلاَمَ ، وَأطْعِمُوا الطَّعَامَ ، وَصِلُوا الأرْحَامَ ، وَصَلُّوا والنَّاسُ نِيَامٌ ، تَدْخُلُوا الجَنَّةَ بِسَلاَم ))

Dari Abu Yusuf Abdullah bin Salam radhiyallahu ‘anhu ia berkata, “Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Wahai manusia, tebarkanlah salam, berilah makan, sambungkanlah silaturahmi, shalatlah ketika manusia tertidur, engkau akan masuk surga dengan keselamatan.”

Dari cerita yg sedikit ini saja, apa sebenarnya yg ingin disampaikan oleh pak Djoko Santoso ? Shalat malam itu pada dasarnya shalat yg bersifat sunah mu'akad. Shalat sunah saja "diwajibkan" oleh Prabowo, tentu apalagi shalat wajib lima waktu.

Untuk membantah tuduhan pihak lawan ttg pak Prabowo tidak shalat, tidak dg cara langsung membantah, tapi dilakukan dg bercerita berdasarkan pengalamannya selama mengikuti dan mendampingi  pak Prabowo di berbagai front pertempuran.

Satu hal lagi, sangat santer cerita di kalangan para perwira bawahan pak PS, setiap akan berangkat ke medan tugas, pak Prabowo terbiasa untuk terlebih dahulu sowan ke pemuka agama, spt Kiyai dll.  Untuk mohon do'a restu.  Banyak Kiyai yg dijadikannya sebagai guru untuk belajar dan mendalami ajaran Islam.

Salah satu Ulama yg sangat akrab hubungannya dg pak PS adalah Aa Gym, hubungan yg terjalin dg kental ini dibangun  sejak awal tahun 90an ketika pak PS di Kopassus, sampai sekarang.

Jadi bila Kubu Jokowi mengatakan bahwa pak Prabowo tidak shalat - kita tertawakan saja. Kalau dikatakan bahwa Jokowi itu ke-Islamannya lebih kental dari pak Prabowo, anggap saja sebagai lucu-lucuan.

Yang namanya shalat, akan terwujud secara langsung pada perilaku sehari-hari "Inna shalata tanha anil fahsya'i wal munkar" ... Shalat itu mencegah dari perbuatan yang keji dan munkar.

Yang paling sederhana, bandingkan lah perilaku antara Jokowi dan pak Prabowo,  siapa yg suka memenjarakan ulama? Siapa yg anti Islam? Siapa raja bohong? Siapa  yg menyengsarakan rakyat? siapa paling sering melempar Hoax? ... Hoax pada dasarnya dapat memecah belah bangsa apalagi dalam konteks kepentingan bangsa dan negara.

Dan ini sangat disadari oleh seorang Prabowo. Ia memahami apa makna dari  "wa'tasimu bi hablillahi jami'a - wa la tafarraku".

Itu pula sebabnya seorang Prabowo akan terus merangkul pihak mana pun yg punya niat sama untuk membangun bangsa ini ke depan ke arah yg lebih baik, untuk menegakan kedaulatan bangsa dan negara.

Ini salah satu makna yg dihayatinya dari ayat al-Qur'an tersebut, S. Ali Imran 103.

Kedua orang Jenderal tsb, baik pak Prabowo mau pun pak Djoko Santoso,  sangat memahami apa arti dari persatuan dan kebangsaan, sbg implementasi dari Ayat Al-Qur'an tersebut "berpegang erat lah kepada tali Allah dan jangan berpecah belah ..."

Jadi kalau masih saja ada pihak-pihak  yg mengatakan bahwa pak Prabowo itu tidak shalat, lihat saja perilakunya - karena shalat itu tidak perlu dipublikasikan atau pun dipotret lalu diberitakan besar-besar.

"Inna Shalata Tanha Anil Fahsya'i wal Munkar"

lFastabiqul Khairat

Dari seorang Haji Prabowo Subianto, insya Allah kita akan bisa belajar kesabaran dan keikhlasan hati walaupun terus difitnah

Rutin Sholat Fardhu 5 waktu... Difitnah tak pernah Sholat

Sering Sholat Tahajjud.. Difitnah tak pernah Sholat

Sering Sholat Shubuh berjama'ah bersama para Ulama... Difitnah tak pernah Sholat

Rutin Sholat Jum'at... Difitnah tak pernah Sholat

Sudah menunaikan ibadah Haji dan berkali-kali Umroh... Tetap difitnah tak pernah Sholat

*#2019PrabowoPresiden*

Posting Komentar untuk "Usai Sholat, Prabowo Selalu Doakan Orang Yang Memfitnahnya Kafir Supaya Diampuni Allah SWT"