Visi Misi Capres Cawapres: Prabowo - Sandi Sampaikan Sendiri, Petahana Pakai "Stunt Man"

Jum'at, 4 Januari 2019

Faktakini.com, Jakarta - Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf setuju diadakan penyampaian visi-misi pasangan calon presiden dan calon wakil presiden yang digagas Komisi Pemilihan Umum (KPU), asalkan yang menyampaikan visi-misi diwakili timses alias bukan paslon.

"Sebab visi-misi itu kan sifatnya satu arah. Kalau satu arah kan cuma begitu-begitu saja. Jadi, cukup timses yang menyampaikan," ujar juru bicara TKN, Arya Sinulingga saat dihubungi Tempo pada Rabu, 2 Januari 2018.

Penyampaian visi dan misi kandidat rencananya digelar pada 9 Januari 2019, sebelum debat perdana Pilpres 2019 pada 17 Januari 2019.

Mengenai format pemaparan, KPU menyerahkannya kepada dua kubu paslon untuk bersepakat.

KPU bisa membatalkan agenda tersebut jika kedua kubu tidak menemukan kata sepakat terkait konsep penyampaian.

Arya mengatakan, timnya menilai capres dan cawapres lebih baik bertarung visi misi saat debat kandidat saja.

"Kami mengharapkan pendalaman visi misi bisa terjadi di debat. Di sana akan diuji, apakah visi misi paslon kami oke atau tidak," ujar politikus Partai Perindo ini.

Sementara itu, Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto - Sandiaga Uno keukeuh meminta agar pemaparan visi misi kontestan pilpres 2019 dilakukan secara langsung oleh masing-masing pasangan calon, bukan tim kampanye.

Direktur Materi dan Debat BPN, Sudirman Said menuturkan, urgensi paparan visi-misi langsung dari masing-masing pasangan calon sangatlah besar. Salah satunya, masyarakat jadi tahu sejauh mana masing-masing calon menguasai permasalahan yang terjadi di negara ini.

"Kalau paslonnya gagap dan tidak menguasai masalah, ini akan menjadi masalah besar. Karena rakyat ibarat beli kucing dalam karung," ujar Sudirman dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 22 Desember 2018.

Hal serupa juga disampaikan oleh juru bicara BPN, Dahnil Anzar Simanjuntak. Ia mengatakan BPN sejak awal menghendaki penyampaian visi misi dilakukan secara langsung oleh capres-cawapres, bukan timses.

Menurut Dahnil, masyarakat ingin tahu langsung dari capresnya. "Ini kan pilpres mbak bukan pilses," ujar Dahnil saat dihubungi Tempo pada Rabu, 2 Januari 2018.

Sumber: Tempo