Wiranto Komentari Jokowi Soal Ustadz Ba'asyir, Pakar Hukum: Ngawur! Menteri Tegur Presiden Di Muka Umum

Rabu, 23 Januari 2019

Faktakini.com, Jakarta -
Konferensi pers soal pembebasan Ustadz Abu Bakar Baasyir (ABB) yang dilakukan Menkopolhukam Wiranto di Kantor Kemenkopolhukam (21/01), dinilai  janggal oleh banyak pihak.

Pernyataan Wiranto   yang menyebut pembebasan ABB akan dikaji lebih dalam lagi, dimaknai sebagai langkah “menganulir” pernyataan Presiden Joko Widodo sebelumnya.

Wiranto menjelaskan, pembebasan ABB, terpidana kasus tindak pidana terorisme itu, masih memerlukan pertimbangan aspek lain, seperti aspek ideologi, Pancasila, NKRI, hukum, dan lain sebagainya. Sehingga keputusan yang dibuat tidak perlu terburu-buru atau grasak-grusuk.

“Jadi Presiden (Jokowi) tidak boleh grasa-grusu, tidak boleh serta merta membuat keputusan perlu pertimbangakan aspek-aspek lainnya,” kata Wiranto.

Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon mempertanyakan sikap pemerintah terkait pembebasan ABB. “Loh ini kan presiden sendiri yang bicara, masa Menkopolhukam mengoreksi presiden gimana ceritanya gitu?” kata Fadli Zon seperti dikutip tribunnews (22/01).

Menurut Fadli Zon, dianulirnya ucapan Presiden Jokowi oleh Menkopolhukam Wiranto seolah-olah menunjukkan kecurigaan publik terkait politisasi kasus hukum Abu Bakar Baasyir.

Senada dengan Fadli Zon, pakar hukum Dusri Mulyadi menilai pernyataan Wiranto soal sikap Jokowi dalam masalah ABB sebagai langkah ngawur.

“Ini ngawur..Menteri negur Presiden di muka umum.. Ibarat Pembantu negur Majikannya di depan orang banyak..kalo ane jadi Majikan, ane pecat tuh Pembantu..,” tulis Dusri Mulyadi di akun Twitter

@dusrimulya.

Sindiran halus dilontarkan budayawan Sudjiwo Tedjo. Jurnalis yang juga dalang kondang ini membeberkan diskusi antar empat Punakawan dunia wayang soal “Sabdo Pandito Ratu”.

“Gareng-Petruk-Bagong: Semar, jelaskan pada kami makna Sabo Pandito Ratu..

Semar: Sabdo Pandito Ratu maknanya, pemimpin kalau bersabda harus final, sekali jadi, karena sudah melalui kajian yang berulang-ulang dari segenap bidang dan jajarannya,” tulis Sudjiwo Tedjo di akun

@sudjiwotedjo.

Sumber: eramuslim