3 Anggota GPK Khittah Terluka Diserang Penyusup Yang Mengganggu Acara Prabowo

Kamis, 28 Februari 2019

Faktakini.com, Yogyakarta - Seperti tak ingin melihat acara Prabowo tertib dan damai, para penyusup dan provokator datang mengganggu dan sempat menimbulkan kericuhan terjadi saat Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto berkampanye di Yogyakarta.

Kericuhan akibat ulah kelompok jahat yang ingin menodai kesuksesan acara Prabowo ini terjadi di beberapa titik baik di dekat tempat acara maupun saat rombongan peserta kampanye pulang usai mendengarkan pidato Prabowo.

Ketua DPW PPP Khittah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Syukri Fadholi mengatakan, ada beberapa anggotanya yang mengalami luka-luka saat terjadi kericuhan.

Syukri menyebut sedikitnya ada tiga anggota Gerakan Pemuda Kabah (GPK) Khittah yang menjadi korban.

"Saya dapat laporan di Kuncen (Kecamatan Wirobrajan, Kota Yogya), satu teman dari GPK kena lemparan batu retak tangannya. Di Jalan Magelang (tak jauh dari lokasi acara Prabowo) dua orang luka kena lemparan batu," ujar Syukri saat dihubungi, Rabu, 27 Februari 2019 malam.

Syukri menjelaskan untuk korban di Wirobrajan, kasusnya telah dilaporkan ke Polresta Yogyakarta. Sedangkan untuk kasus di Jalan Magelang, Syukri mengaku belum mendapatkan keterangan apakah korban melakukan laporan ke polisi atau tidak.

Terkait kericuhan di Jalan Magelang, Syukri menjelaskan soal sejumlah anggota GPK Khittah yang berada di sekitaran Grand Pasific Hall tempat berlangsungnya acara kampanye Prabowo. Tiba-tiba ada gerombolan tak dikenal melempari dengan batu dan ketapel.

Lemparan batu disebut Syukri kemudian membuat anggota Khittah terpancing untuk mengejar pelaku dan berujung pada kericuhan.

Syukri pun meminta kepada anggota GPK Khittah paska kericuhan di Jalan Magelang bisa menahan diri dan tak terprovokasi. Syukri berharap paska kericuhan, ke depannya aktivitas kampanye pilpres ini tidak ada lagi pihak-pihak yang sengaja memancing keributan.

"Saya harap ya jangan mengganggu, jangan saling mencegah, melempar, supaya situasi Yogya dan bangsa pada umumnya aman, tertib. Kepada semua lapisan masyarakat, beda pendapat boleh, tapi kewajiban kita semua mewujudkan pemilu yang aman damai," kata Syukri.

Syukri pun mempercayakan kepada polisi untuk memproses peristiwa ini. Syukri pun meminta kepada polisi agar tegas dan adil dalam melakukan proses hukum.

"Kalau tetap proses hukum ya jalan dan saya harap polisi tegas dan adil. Tapi kalau ada perdamaian, ya damai. Yang penting ke depan jangan saling membalas dan peristiwa serupa tidak terulang lagi," kata dia.

Sumber: Viva