Akun Emak-Emak PEPES Diserbu Dan Difitnah Buzzer, Pendukung Prabowo - Sandi Datang Membela!
Senin, 25 Februari 2019
Faktakini.com, Jakarta - Kalian anti Hoax dan Fitnah?
Kalian anti kebohongan?
Kalian cinta Paslon pilihan Ijtima' Ulama?
Kalian ingin perubahan di negeri ini supaya mampu keluar dari kemerosotan dan berbagai kegagalan ekonomi?
Kalian cinta Cawapres Muda utusan Generasi Milenial Sandiaga Uno?
Kalian cinta Emak-Emak PEPES yang telah berjuang keras masuk ke pelosok-pelosok kampung untuk mengkampanyekan Prabowo - Sandi tanpa menyinggung apalagi peduli dengan paslon Petahana?
Kalau semua jawaban diatas adalah Ya, maka saat ini juga kalian harus masuk ke akun resmi Emak-Emak PEPES atau Partai Emak-emak Pendukung Prabowo-Sandi di Facebook, yang sedang diserbu, dibully dan difitnah secara keji oleh para buzzer lawan, dan ayo berikan counter atas serangan - serangan para Buzzer itu.
Ini link akun Facebook resmi PEPES_Official:
https://www.facebook.com/pepesofficial/
Ingat Emak-Emak PEPES telah sangat banyak jasanya dalam memperkenalkan dan mengkampanyekan Prabowo - Sandi di berbagai pelosok daerah TANPA menyebar Hoax, dan pihak-pihak yang memusuhi PEPES jelas sangat membenci perjuangan Emak-Emak PEPES.
Ingat.. Satu fitnah tak kan menghancurkan reputasi Emak-Emak PEPES yang selama ini telah terbukti melakukan kampanye postif, jauh dari melakukan kampanye hitam, hoax dan fitnah.
Terkait tuduhan yang menimpa tiga orang Emak-Emak di Karawang yang dituduh melakukan Kampanye Hitam terhadap Jokowi, PEPES membantah keras karena Standar Operasi mereka selama ini tidak ada perintah untuk menyinggung - nyinggung paslon lain apalagi melakukan Kampanye Hitam kepada Capres Petahana.
Hal itu disampaikan Ketum PEPES, Wulan, lewat akun Twitter @swulll, Senin (25/2/2019). Nama dan jabatan Wulan juga tercantum sebagai ketum di akun Twitter @PEPESOFFICIAL.
"Assalamualaikum, menanggapi isu isu yang beredar maka jawaban saya sebagai berikut. Prinsipnya kami selalu mengarahkan relawan PEPES untuk lakukan kampanye positif, jika ada yang beredar seperti itu dipastikan bukan arahan @PEPESOfficial. Mohon tidak memperkeruh apalagi mendiskriditkan," ungkap Wulan.
Penjelasan ini sangat penting karena dengan ditangkapnya 3 orang Emak-Emak tersebut kemudian dijadikan Alibi oleh para buzzer lawan untuk memberi Stigma fitnah "Seluruh Emak-Emak Pendukung Prabowo - Sandi adalah penyebar hoax dan kampanya hitam".
Sebagai relawan, Wulan menyebut PEPES berjuang secara swadaya, selalu berkampanye positif, dan selalu taat hukum. Dia mencontohkan semua kegiatan PEPES selalu dilaporkan ke Bawaslu dan positif meski bukan caleg.
"Coba relawan 01, lapor Bawaslu nggak?" tulisnya.
w u l a n | #PartaiEmakPEPES| Tukang Bubur
· 2h
Replying to @swulll
Kami Relawan PEPES insyaallah terus istiqomah dan berjuang sendiri ,swadaya g pake modus2 san , coba yg bilang begitu kasi tau sy aja sini ketemu yuk buka2 an ,jangan main fitnah..#IndonesiaMenang
w u l a n | #PartaiEmakPEPES| Tukang Bubur
@swulll
Emak @PEPESOfficial InsyaAllah slalu berkampanye positif,bahkan kami taat hukum dg lapor bawaslu bahkan polres, pdhal relawan mah ngapain lapor, pan bukan caleg, tp itu kami lakukan,shg kami kl KEPUNG itu dikawal bawaslu,intel,polsek,polres!🥰 coba relawan 01, lapor bawaslu ga?
81
6:21 PM - Feb 25, 2019
Twitter Ads info and privacy
56 people are talking about this
Wulan mengatakan saat ini emak-emak yang diamankan di Karawang sudah didampingi tim advokasi dari Bang Japar, Fahira Idris, ACTA, hingga Habiburokhman. Dia juga mengirim semangat untuk emak-emak yang diamankan.
"Support saya selalu buat emak Citra dan emak-emak seluruh Indonesia yang berjuang demi perubahan, emak-emak lah yang paling jujur untuk bersuara, berjuang demi bangsa #IndonesiaMenang," kata Wulan.
"Kami ulangi, supaya jelas, bukan SOP @PEPESOfficial kampanye Hitam, kita fokus pada program positif Prabowo-Sandi. Kalau ada yang lakukan itu sudah pasti bukan arahan @PEPESOfficial!" tegasnya.
Sebelumnya ramai dibicarakan oleh warga Karawang adanya video aksi sosialisasi, lalu dua orang perempuan yang berada dalam video dan berbicara dalam bahasa sunda saat kampanye door to door, dan menprediksi Jokowi akan melarang azan dan membolehkan pernikahan sesama jenis bila menang di Pilpres 2019.
Polisi dari Polda Jabar kemudian mengamankan tiga wanita yang berinisial ES, IP dan CV, yang semuanya warga Kabupaten Karawang. Ketiganya kini sedang dalam tahap awal pemeriksaan.
Seperti kita ketahui tokoh yang membenci suara azan ada di kubu Capres Petahana, yaitu Sukmawati Soekarnoputri.
Dan tokoh LGBT pun banyak yang berkumpul di kubu 01, di sisi lain cita-cita LGBT di Indonedia menurut Direktur Utama PT Republika Media Mandiri, Agoosh Yoosran adalah sama yaitu melegalisasi pernikahan sejenis di negara mereka masing-masing termasuk di Indonesia.
Agoosh menyatakan saat ini LGBT mengkamuflasekan gerakannya dengan Hak Asasi Manusia (HAM). Agar kehidupan mereka diakui. Sehingga mereka berharap gerakan mempromosikan LGBT menjadi sesuatu yang normal dan perlu lindungi.
"Tujuan akhirnya menurut saya melegalisasi eksistensi mereka. Seperti di Amerika melegalkan pernikahan sesama jenis," tutup Agoosh.
Sumber: Detik
Faktakini.com, Jakarta - Kalian anti Hoax dan Fitnah?
Kalian anti kebohongan?
Kalian cinta Paslon pilihan Ijtima' Ulama?
Kalian ingin perubahan di negeri ini supaya mampu keluar dari kemerosotan dan berbagai kegagalan ekonomi?
Kalian cinta Cawapres Muda utusan Generasi Milenial Sandiaga Uno?
Kalian cinta Emak-Emak PEPES yang telah berjuang keras masuk ke pelosok-pelosok kampung untuk mengkampanyekan Prabowo - Sandi tanpa menyinggung apalagi peduli dengan paslon Petahana?
Kalau semua jawaban diatas adalah Ya, maka saat ini juga kalian harus masuk ke akun resmi Emak-Emak PEPES atau Partai Emak-emak Pendukung Prabowo-Sandi di Facebook, yang sedang diserbu, dibully dan difitnah secara keji oleh para buzzer lawan, dan ayo berikan counter atas serangan - serangan para Buzzer itu.
Ini link akun Facebook resmi PEPES_Official:
https://www.facebook.com/pepesofficial/
Ingat Emak-Emak PEPES telah sangat banyak jasanya dalam memperkenalkan dan mengkampanyekan Prabowo - Sandi di berbagai pelosok daerah TANPA menyebar Hoax, dan pihak-pihak yang memusuhi PEPES jelas sangat membenci perjuangan Emak-Emak PEPES.
Ingat.. Satu fitnah tak kan menghancurkan reputasi Emak-Emak PEPES yang selama ini telah terbukti melakukan kampanye postif, jauh dari melakukan kampanye hitam, hoax dan fitnah.
Terkait tuduhan yang menimpa tiga orang Emak-Emak di Karawang yang dituduh melakukan Kampanye Hitam terhadap Jokowi, PEPES membantah keras karena Standar Operasi mereka selama ini tidak ada perintah untuk menyinggung - nyinggung paslon lain apalagi melakukan Kampanye Hitam kepada Capres Petahana.
Hal itu disampaikan Ketum PEPES, Wulan, lewat akun Twitter @swulll, Senin (25/2/2019). Nama dan jabatan Wulan juga tercantum sebagai ketum di akun Twitter @PEPESOFFICIAL.
"Assalamualaikum, menanggapi isu isu yang beredar maka jawaban saya sebagai berikut. Prinsipnya kami selalu mengarahkan relawan PEPES untuk lakukan kampanye positif, jika ada yang beredar seperti itu dipastikan bukan arahan @PEPESOfficial. Mohon tidak memperkeruh apalagi mendiskriditkan," ungkap Wulan.
Penjelasan ini sangat penting karena dengan ditangkapnya 3 orang Emak-Emak tersebut kemudian dijadikan Alibi oleh para buzzer lawan untuk memberi Stigma fitnah "Seluruh Emak-Emak Pendukung Prabowo - Sandi adalah penyebar hoax dan kampanya hitam".
Sebagai relawan, Wulan menyebut PEPES berjuang secara swadaya, selalu berkampanye positif, dan selalu taat hukum. Dia mencontohkan semua kegiatan PEPES selalu dilaporkan ke Bawaslu dan positif meski bukan caleg.
"Coba relawan 01, lapor Bawaslu nggak?" tulisnya.
w u l a n | #PartaiEmakPEPES| Tukang Bubur
· 2h
Replying to @swulll
Kami Relawan PEPES insyaallah terus istiqomah dan berjuang sendiri ,swadaya g pake modus2 san , coba yg bilang begitu kasi tau sy aja sini ketemu yuk buka2 an ,jangan main fitnah..#IndonesiaMenang
w u l a n | #PartaiEmakPEPES| Tukang Bubur
@swulll
Emak @PEPESOfficial InsyaAllah slalu berkampanye positif,bahkan kami taat hukum dg lapor bawaslu bahkan polres, pdhal relawan mah ngapain lapor, pan bukan caleg, tp itu kami lakukan,shg kami kl KEPUNG itu dikawal bawaslu,intel,polsek,polres!🥰 coba relawan 01, lapor bawaslu ga?
81
6:21 PM - Feb 25, 2019
Twitter Ads info and privacy
56 people are talking about this
Wulan mengatakan saat ini emak-emak yang diamankan di Karawang sudah didampingi tim advokasi dari Bang Japar, Fahira Idris, ACTA, hingga Habiburokhman. Dia juga mengirim semangat untuk emak-emak yang diamankan.
"Support saya selalu buat emak Citra dan emak-emak seluruh Indonesia yang berjuang demi perubahan, emak-emak lah yang paling jujur untuk bersuara, berjuang demi bangsa #IndonesiaMenang," kata Wulan.
"Kami ulangi, supaya jelas, bukan SOP @PEPESOfficial kampanye Hitam, kita fokus pada program positif Prabowo-Sandi. Kalau ada yang lakukan itu sudah pasti bukan arahan @PEPESOfficial!" tegasnya.
Sebelumnya ramai dibicarakan oleh warga Karawang adanya video aksi sosialisasi, lalu dua orang perempuan yang berada dalam video dan berbicara dalam bahasa sunda saat kampanye door to door, dan menprediksi Jokowi akan melarang azan dan membolehkan pernikahan sesama jenis bila menang di Pilpres 2019.
Polisi dari Polda Jabar kemudian mengamankan tiga wanita yang berinisial ES, IP dan CV, yang semuanya warga Kabupaten Karawang. Ketiganya kini sedang dalam tahap awal pemeriksaan.
Seperti kita ketahui tokoh yang membenci suara azan ada di kubu Capres Petahana, yaitu Sukmawati Soekarnoputri.
Dan tokoh LGBT pun banyak yang berkumpul di kubu 01, di sisi lain cita-cita LGBT di Indonedia menurut Direktur Utama PT Republika Media Mandiri, Agoosh Yoosran adalah sama yaitu melegalisasi pernikahan sejenis di negara mereka masing-masing termasuk di Indonesia.
Agoosh menyatakan saat ini LGBT mengkamuflasekan gerakannya dengan Hak Asasi Manusia (HAM). Agar kehidupan mereka diakui. Sehingga mereka berharap gerakan mempromosikan LGBT menjadi sesuatu yang normal dan perlu lindungi.
"Tujuan akhirnya menurut saya melegalisasi eksistensi mereka. Seperti di Amerika melegalkan pernikahan sesama jenis," tutup Agoosh.
Sumber: Detik