Allahu Akbar! Meski Dilarang, Prabowo Tetap Sholat Jumat Di Masjid Kauman Semarang
Kamis, 14 Februari 2019
Faktakini.com, Semarang - Direktur Materi dan Debat Badan Pemenangan Nasional atau BPN Prabowo-Sandi, Sudirman Said mengaku prihatin dengan larangan tehadap calon presiden nomor urut 02, Haji Prabowo Subianto yang akan melaksanakan sholat Jumat di Masjid Agung Semarang atau Masjid Kauman.
Larangan itu disampaikan Takmir Masjid Agung Semarang KH Hanief Ismail dalam keterangan tertulis.
Seakan Masjid Kauman milik pribadinya, Hanief meminta agar Bawaslu melarang Prabowo sholat Jum'at di Masjid Kauman, Semarang. Tuding Hanief, sholatnya Prabowo itu mempunyai tujuan politis.
“Saya prihatin dengan kejadian ini, mengingatkan pada masa kecil. Terakhir kali, saya mendengar orang sholat dilarang-larang waktu kecil tahun 60-an. Ada kelompok yang melarang musholanya dipakai, karena beda aliran. Ada kelompok yang menghalangi rombongan mau sholat ied di lapangan,” kata Sudirman, Kamis 14 Februari 2019.
Disampaikan Sudirman, saat ini, sudah era keterbukaan, antarumat saling toleran pada era demokrasi sekarang ini.
“Beda pilihan, ya biasa saja. Kok, sampai ada pelarangan seorang calon Presiden masuk ke masjid,” katanya.
Sebagai orang yang pernah berlaga pada pemilihan Gubernur Jateng 2018, Sudirman meyakini itu bukan sikap warga Semarang, bukan pula sikap umat Islam Semarang. Lebih lagi, bukan sikap kolektif takmir Masjid Kauman.
“Masjid Kauman punya sejarah panjang, pasti para pengurusnya memiliki kebijakan, keluasaan pikiran, dan hati. Saya tidak percaya, kalau mereka tega melarang-larang,” ujarnya.
Pada waktu pemilihan gubernur, Sudirman pernah dua kali sholat jum'at di Masjid Kauman. Karena jemaah sudah ramai, dia mendapat tempat di barisan tengah.
“Saya mau duduk di barisan tengah, karena masuk terlambat, oleh pengurusnya malah dibawa ke mighrab, duduk sebelahan dengan Imam,” katanya.
Setelah selesai sholat, Sudirman justru diajak makan siang oleh seluruh takmir. Sambutan warga juga luar biasa. Karena itu, dia menyayangkan bila sampai terjadi larangan untuk sholat Jum'at kepada Prabowo di Masjid Kauman.
“Saya kok menduga, ini justru ada pihak lain yang mempolitisasi sholat Jum'atnya Pak Prabowo,” katanya.
Sementara itu, BPN Prabowo-Sandi hingga kini memastikan tidak akan mengubah jadwal kegiatan calon presiden Prabowo Subianto di Semarang, Jawa Tengah.
Kepastian ini disampaikan Wakil Ketua BPN Prabowo-Sandi, Nanik S. Deyang. Meski ada larangan, dia memastikan bahwa Prabowo tetap akan melaksanakan sholat Jum'at di Masjid Kauman atau Masjid Agung Semarang pada hari Jum'at besok, 16 Februari 2019.
Sumber: Viva
Faktakini.com, Semarang - Direktur Materi dan Debat Badan Pemenangan Nasional atau BPN Prabowo-Sandi, Sudirman Said mengaku prihatin dengan larangan tehadap calon presiden nomor urut 02, Haji Prabowo Subianto yang akan melaksanakan sholat Jumat di Masjid Agung Semarang atau Masjid Kauman.
Larangan itu disampaikan Takmir Masjid Agung Semarang KH Hanief Ismail dalam keterangan tertulis.
Seakan Masjid Kauman milik pribadinya, Hanief meminta agar Bawaslu melarang Prabowo sholat Jum'at di Masjid Kauman, Semarang. Tuding Hanief, sholatnya Prabowo itu mempunyai tujuan politis.
“Saya prihatin dengan kejadian ini, mengingatkan pada masa kecil. Terakhir kali, saya mendengar orang sholat dilarang-larang waktu kecil tahun 60-an. Ada kelompok yang melarang musholanya dipakai, karena beda aliran. Ada kelompok yang menghalangi rombongan mau sholat ied di lapangan,” kata Sudirman, Kamis 14 Februari 2019.
Disampaikan Sudirman, saat ini, sudah era keterbukaan, antarumat saling toleran pada era demokrasi sekarang ini.
“Beda pilihan, ya biasa saja. Kok, sampai ada pelarangan seorang calon Presiden masuk ke masjid,” katanya.
Sebagai orang yang pernah berlaga pada pemilihan Gubernur Jateng 2018, Sudirman meyakini itu bukan sikap warga Semarang, bukan pula sikap umat Islam Semarang. Lebih lagi, bukan sikap kolektif takmir Masjid Kauman.
“Masjid Kauman punya sejarah panjang, pasti para pengurusnya memiliki kebijakan, keluasaan pikiran, dan hati. Saya tidak percaya, kalau mereka tega melarang-larang,” ujarnya.
Pada waktu pemilihan gubernur, Sudirman pernah dua kali sholat jum'at di Masjid Kauman. Karena jemaah sudah ramai, dia mendapat tempat di barisan tengah.
“Saya mau duduk di barisan tengah, karena masuk terlambat, oleh pengurusnya malah dibawa ke mighrab, duduk sebelahan dengan Imam,” katanya.
Setelah selesai sholat, Sudirman justru diajak makan siang oleh seluruh takmir. Sambutan warga juga luar biasa. Karena itu, dia menyayangkan bila sampai terjadi larangan untuk sholat Jum'at kepada Prabowo di Masjid Kauman.
“Saya kok menduga, ini justru ada pihak lain yang mempolitisasi sholat Jum'atnya Pak Prabowo,” katanya.
Sementara itu, BPN Prabowo-Sandi hingga kini memastikan tidak akan mengubah jadwal kegiatan calon presiden Prabowo Subianto di Semarang, Jawa Tengah.
Kepastian ini disampaikan Wakil Ketua BPN Prabowo-Sandi, Nanik S. Deyang. Meski ada larangan, dia memastikan bahwa Prabowo tetap akan melaksanakan sholat Jum'at di Masjid Kauman atau Masjid Agung Semarang pada hari Jum'at besok, 16 Februari 2019.
Sumber: Viva