BPN Minta Tim Jokowi Tegur Massa PDIP Yang Tolak Sandi Di Tabanan Bali

Selasa, 26 Februari 2019

Faktakini.com, Jakarta - Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi meminta Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi- Ma'ruf menegur pihak yang menolak kedatangan cawapres bernomor urut 02, Sandiaga Uno, untuk berkampanye di Tabanan, Bali. Pihak itu disinyalir Massa PDIP.

Menurut Wakil Ketua Dewan Penasihat BPN, Hidayat Nur Wahid, TKN harus mengingatkan pihak-pihak itu bahwa setiap kandidat pilpres harus dihormati ke mana pun mereka hendak berkunjung guna berkampanye.

"Seharusnya, dari pihak TKN, harusnya menegur," ujar Hidayat di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin, 25 Februari 2019.

Politikus Partai Keadilan Sejahtera ini menyampaikan, hal yang terjadi pada Sandi merupakan preseden buruk bagi demokrasi. Sebabnya, Sandi secara konstitusi memiliki hak untuk berkampanye sebagai cawapres di daerah mana pun.

"Kalau itu dibiarkan, itu akan menghadirkan sesuatu yang tidak lagi demokratis," ujar Hidayat.

Hidayat yang juga Wakil Ketua MPR ini menegaskan teguran TKN akan meyakinkan publik bahwa TKN memiliki komitmen membuat Pilpres 2019 berlangsung dengan baik.

"Menurut saya itu harus segera diselesaikan secara terbuka supaya memberikan optimisme pada publik supaya pemilu yang katanya luber-jurdil (langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil) itu masih bisa berlaku," ujar Hidayat.

Di daerah-daerah yang menjadi basis Prabowo - Sandi seperti di Sumatera Barat, Jawa Barat, Banten dan lainnya kedatangan Capres dan Cawapres nomor urut 01 tidak pernah ditolak, diganggu apalagi diusir oleh warga masyarakat setempat.

Sumber: Viva