BPN Prabowo: Dana Bansos Itu Uang Negara Bukan Uang Jokowi, Masyarakat Jangan Sampai Tertipu

Sabtu, 23 Februari 2019

Faktakini.com, Jakarta - Badan Pemenangan Prabowo-Sandi menilai Presiden yang juga capres, Joko Widodo (Jokowi), 'kejar tayang' menyalurkan sejumlah bantuan sosial menjelang Pilpres 2019.

BPN Prabowo-Sandi mengatakan motif Jokowi membagikan sejumlah bantuan tersebut patut ditelusuri karena waktunya seperti sengaja dilakukan di peka-pekan terakhir menjelang pencoblosan.

"Walau percepatan pencairan itu disenangi masyarakat, tapi motif percepatan pencairan itu perlu ditelusuri. Apakah murni sesuai dengan agenda program atau ada motif politik di baliknya," ujar Juru Debat BPN Prabowo-Sandi, Saleh Partaonan Daulay, kepada wartawan, Jumat (22/2/2019) malam.

Yang terbaru, Jokowi berjanji pemerintah akan mencairkan dana Program Keluarga Harapan (PKH) yang digagas Kemensos pada awal April 2019, itu berarti hanya beberapa hari menjelang Pilpres tanggal 17 April 2019.

Menurut BPN Prabowo-Sandi, bukan dana PKH saja yang akan dibagikan Jokowi menjelang pilpres.

"Selain PKH, bantuan beasiswa, BPJS Kesehatan, Kelompok Usaha Bersama (Kube), dan masih banyak lagi," kata Saleh.

Saleh menegaskan dana yang dikeluarkan untuk bantuan berasal dari APBN, bukan kocek pribadi Jokowi.

Saleh berharap masyarakat tidak merasa berutang budi pada bantuan yang diberikan pemerintahan Jokowi.

"Masyarakat perlu diberi pencerahan soal bantuan sosial seperti ini. Mereka harus tahu bahwa bantuan sosial itu adalah dari APBN, bukan dari presiden Jokowi secara personal. Itu pakai uang negara. Jangan sampai masyarakat merasa berutang budi dengan bansos-bansos tersebut," ujarnya.

Sebelumnya, Jokowi berjanji penyaluran dana PKH 2019 tahap kedua akan dilakukan pada awal April 2019.

"Karena tahapan kedua akan dicairkan awal bulan April. Diingat-ingat, awal bulan April. Jadi sebulan lebih lagi. Yang penting anggaran PKH itu sudah ada, nanti akan dikirimkan terus sesuai dengan kebutuhan, misalnya untuk beli buku sekolah, keperluan sekolah, tas sekolah, telur, untuk gizi anak kita," ujar Jokowi di gedung Laga Tangkas Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (22/2).

Jokowi juga berjanji meningkatkan lagi jumlah dana yang akan diterima masyarakat. Untuk 2018, total dana yang digelontorkan Rp 19 triliun. Sedangkan untuk 2019 akan dinaikkan jumlahnya dua kali lipat.

Sumber: Detik