BPN: Sandi Terus Difitnah Karena Lawan Panik Lihat Lonjakan Elektabilitas Prabowo - Sandi

Rabu 13 Februari 2019

Faktakini.com, Jakarta -
Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno membantah surat pernyataan petani bawang, Subkhan, yang dituding melakukan sandiwara dengan Sandiaga. BPN menegaskan surat yang viral tersebut hoax.

"Surat pernyataan itu hoax, surat pernyataan di atas meterai yang ditandatangani Pak Subkhan itu hoax, yang menyatakan beliau bersandiwara itu adalah hoax dan cara-cara fitnah keji terhadap pihak BPN Prabowo dan Sandi, khususnya ke Bang Sandiaga Uno," kata juru bicara BPN Andre Rosiade kepada wartawan, Rabu (13/2/2019).

Menurut Andre, cara berpolitik seperti itu tidak etis dan menduga ada pihak yang sengaja membuat propaganda karena khawatir terhadap popularitas Sandi. Andre mengatakan cara propaganda tersebut terkonfirmasi dari unggahan Instagram salah satu pendukung Jokowi yang menyindir kubu Prabowo.

"Iya, ini memang sengaja. Jadi begini, ini sengaja propaganda ini, produksi hoax yang dilakukan, ini kan serangan ya ke pihak kami. Mulai serangan pertama soal 'Sandiwara Uno', ini strategi, nih. Mereka kan khawatir dengan lonjakan elektabilitas Pak Prabowo dan Bang Sandi. Mereka khawatir dengan popularitas Bang Sandi, begitu luar biasa daya tarik Bang Sandi dan respons masyarakat terhadap daya tarik Bang Sandi, kan," paparnya.

Andre lalu membandingkan popularitas Sandi dengan cawapres Ma'ruf Amin, yang menurutnya tidak banyak disambut di setiap kunjungannya. Karena kekhawatiran kubu Jokowi-Ma'ruf itu, Andre menduga ada kesengajaan menyerang Sandi secara personal.

"Ini strategi dalam rangka mencoba men-downgrade Pak Prabowo dan Bang Sandi, khususnya men-downgrade Bang Sandi, melakukan fitnah yang keji kepada Bang Sandi," ucap Andre.

Meski demikian, Andre mengatakan pihaknya masih mempertimbangkan untuk melaporkan pihak yang membuat dan menyebar surat palsu tersebut. Menurutnya, hal itu masih dikaji oleh tim Direktorat Advokasi dan Hukum BPN.

"Nanti itu lagi dikaji oleh tim Direktorat Hukum dan Advokasi kami, lagi mengkaji ya. Karena, terus terang, agak melelahkan juga melapor terus. Kami terus terang agak lelah melapor. Lapor, lapor, lapor, tapi tanpa hasil," ujarnya.

Lebih lanjut Andre meminta kubu Jokowi-Ma'ruf beradu gagasan dan menggunakan cara-cara kampanye yang mendidik.

"Sekali lagi, tolong gunakan cara-cara yang mendidiklah dan beretika dalam berkampanye. Mari adu gagasan, adu program, jangan lagi adu hoax. Kami maklumi Anda panik, survei Anda sudah di bawah 50 persen, insya Allah sudah disalip oleh Pak Prabowo bulan Februari ini, tapi tolong jangan pakai cara-cara keji, cara-cara fitnah dalam berpolitik di Pilpres 2019 ini," pungkasnya.

Sebelumnya, beredar surat permohonan maaf dari Moh Subkhan yang menyatakan bahwa dirinya mengaku bersandiwara saat menangis di depan cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno di Brebes. Namun hal tersebut dibantah oleh Subkhan.

"Itu fitnah, demi Allah, saya tidak pernah membuat surat itu. Fitnah keji itu. Sekali lagi saya bersumpah tidak pernah membuat dan menandatangani surat pernyataan itu," tegas Subkhan saat ditemui wartawan di Brebes, Rabu (13/2).

Sumber: Detik