BPN Sedih Buzzer Makin Keji Fitnah Sandi, Subkhan Petani Bawang Pun Disebut Anggota KPU

Selasa, 12 Februari 2019

Faktakini.com, Jakarta - Di tengah elektabilitas paslon Prabowo - Sandi yang terus meroket, badai serangan hoax dan fitnah kepada mereka juga seperti makin terus dimasifkan oleh lawan, terutama kepada Sandiaga Uno sang Cawapres Milenial idola Emak-Emak.

Tak tanggung-tanggung serangan hoax dan fitnah para buzzer itu, sampai-sampai seorang petani bawang bernama Muhammad Subkhan mereka viralkan sebagai Caleg Gerindra dan Komisioner KPU! Lebih gilanya lagi Subkhan kemudian difitnah melakukan sandiwara dengan Sandiaga Uno.

Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mengaku sedih dengan tuduhan, hoax dan fitnah yang dialamatkan kepada Subkhan.

"Saya sedih melihat mental orang lagi kesusahan tapi di-bully dan dituduh berbohong. Kan kasihan dibilang sandiwara, nggak elok ya mental seperti ini," kata juru bicara BPN Prabowo-Sandi, Andre Rosiade kepada wartawan, Selasa (12/2/2019).

Menurut Andre, tak ada yang perlu dipersoalkan terkait latar belakang Subkhan yang merupakan eks Komisioner KPU Brebes. Andre mengatakan seharusnya kesulitan ekonomi Subkhan menjadi perhatian.

"Itu kan biasa aja kalau dulu beliau mantan anggota KPU lalu sekarang jadi petani bawang. Yang dia ceritakan kan tetap fakta soal bagaimana kondisinya sekarang. Masalahnya apa?" ujarnya.

"Jangan lihat background dia. Tapi lihat kondisi ekonomi yang dia hadapi sekarang. Kok ini seperti difitnah ya," imbuh Andre.

Sosok petani bawang di Brebes, Jawa Tengah, Muhammad Subkhan, yang bertemu dengan cawapres Sandiaga Uno jadi sorotan di media sosial. Setelah ditelusuri, Subkhan ternyata merupakan alumnus Fakultas Geografi UGM pada 2005. Ia juga disebutkan menjabat sebagai anggota KPU hingga Oktober 2018. Dan saat ini ia murni hanya bertani.

Subkhan mengaku pekerjaan utamanya adalah petani. "Saya bukan tim sukses capres manapun. Saat ini saya adalah petani. Saya selalu hadir karena ingin memperjuangkan nasib petani bawang," tegas Subkhan.

Fitnah terhadap Sandiaga Uno ini bukan yang pertama kalinya, tapi ini yang keempat dalam beberapa pekan terakhir.

Tiga fitnah sebelumnya  terhadap Sandi sang Cawapres Milenial itu adalah tentang video pertemuannya dengan Drijon Sihotang, Ibu Imas Siti Masitoh dan Ilyas Daeng Ila.

1. Drijon Sihotang

Serangan hoax para pembenci Sandi itu misalnya saat Sandi berkampanye di Pasar Kota Pinang, Sumut, Selasa (11/12/2018).

Saat iit Sandi sempat mendapat penolakan lewat poster di salah satu lapak pedagang dan pemasang ya adalah seorang pendukung Jokowi yang bernama Drijon Sihotang.

Sandi kemudian memanggil Drijon dan memperlakukannya dengan sangat ramah.

Video itupun menuai simpati deras masyarakat terhadap kesabaran dan ketulusan hati seorang Sandi.

Namun kemudian pihak haters menebar hoax dan fitnah bahwa kejadian itu adalah rekayasa tim Prabowo-Sandiaga sedang playing victim.

Drijon sendiri membantah keras fitnah tersebut dan menantang para penuduhnya untuk menemuinya langsung.

Setelah ramai potongan video, kemudian para pendukung dan buzzer paslon petahana itu memunculkan dan memviralkan tagar 'Sandiwara Uno'.

Tagar itu sebagai kelanjutan dari fitnah mereka bahwa spanduk 'Sandiaga Pulanglah' yang dipasang oleh Drijon adalah rekayasa.

2. Imas Siti Masitoh

Video ibu Imas Siti Masitoh yang menangis mengejar mobil Sandi saat berkampanye di Sumedang, Jawa Barat viral di media sosial.

Para penjahat Medsos kemudian menebar hoax bahwa ibu Imas Siti Masitoh adalah seorang Caleg PAN dan telah lama kenal baik dengan Sandi.

Terbukti kemudian hoax tersebut adalah sampah belaka, karena ibu Imas adalah ibu rumah tangga biasa dan bukan Caleg PAN.

Dan ibu Imas tidak pernah kenal mengenal dengan Sandi secara langsung walaupun sebelumnya ia pernah menghadiri acara yang dihadiri oleh Sandi yaitu acara Jamil PAS pada bulan Oktober 2018, namun saat itu ia gagal foto berdua dengan Sandi, ia hanya bisa foto selfie dari jauh.

3. Ilyas Daeng Ila

Kemudian serangan fitnah berikutnya kembali dialamatkan saat Sandi berjumpa dengan seorang pria yang badannya berlumuran lumpur setelah meninjau banjir yang melanda Sulawesi Selatan.

Para pendukung dan buzzer petahana menebar hoax bahwa  pria yang diketahui bernama Ilyas itu bersandiwara karena hanya dipenuhi lumpur di bagian depan badannya, sementara bagian punggungnya bersih.

Ilyas pun secara tegas dan keras langsung membantah hoax dan fitnah bahwa ada rekayasa dari dirinya dan pihak Sandiaga soal pertemuan tersebut.

Saat itu, Ilyas mengaku sedang berada di dalam rumahnya untuk membersihkan lumpur yang masuk.

Lokasi yang dibersihkannya adalah lumpur yang mengendap di bawah kasur dan kursinya.

Untuk membersihkan itu, kata Ilyas, dia harus dalam posisi tengkurap sehingga badan bagian depan terkena lumpur.

"Hari Sabtu saya dengar ada bos (Sandi) dari Jakarta. Saat itu saya menyapu di bawah tempat tidur dan meja. Di bawah meja saya baring ke depan menyapu. Jadi ini badanku depan penuh lumpur belakang tidak," kata dia.

"Jadi saya tidak alasan (bohong), karena memang rumahku begitu," sambungnya.

Setelah mendengar kedatangan Sandi, pria yang memiliki lima orang anak ini kemudian berjalan menuju jalan besar dan berdiri untuk melihat Sandiaga Uno lebih dekat, dengan tubuh yang masih dipenuhi lumpur.

Tidak disangka, lanjut Ilyas, dia dipanggil ke depan untuk berbicara sama Sandiaga.

"Dia bilang (tanya) siapa namanya? Saya bilang Ilyas Daeng Ila, dia tanya di mana tinggal? Saya jawab di bawah tanggul. Lalu saya bilang naik air ke rumah saya," ungkapnya kepada Sandi.

Ilyas bahkan menantang siapapun yang berani menuduh agar menemuinya secara langsung, namun tidak ada satupun yang berani.

Foto: Sandi saat bertemu Subkhan