BPN Soal Serangan Bubar - Punah Sendiri: Jokowi Tak Cerdas Respons Prabowo

Ahad, 3 Februari 2019

Faktakini.com, Jakarta -
Capres petahana menyerang dan menyindir rivalnya Prabowo Subianto saat bicara soal negara bubar dan punah.

Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga Handi Risza tegas menyatakan  Jokowi tak cerdas dan salah dalam merespons pernyataan Prabowo.

"Jadi kalau saya lihat nih ya, itu Jokowi dan TKN-nya nggak cerdas ngerespons tanggapan Pak Prabowo gitu ya, karna kan kalau kita lihat pernyataan Prabowo tentang punah itu kan berdasarkan referensi yang jelas gitu ya, bukan mengarang atau mengada-ngada," ujar Handi ketika dihubungi, Sabtu (2/2/2019).

Handi mengatakan Jokowi seharusnya membalas pernyataan Prabowo dengan bukti konkrit. Dia meminta Jokowi untuk menjelaskan mengenai dayan tahan Indonesia selama di bawah kepemimpinannya.

"Harusnya kan ya kalau menurut kita ya sebaliknya dia tunjukkan 5 tahun ini kita punya daya tahan yang cukup tinggi misalkan gitu ya, bukan malah ngerespons seperti itu," ucapnya.

Pernyataan soal Indonesia bisa punah disampaikan Prabowo dalam Konferensi Nasional Partai Gerindra, Senin (17/12). Di hadapan para kader Gerindra dan elite timses Prabowo-Sandiaga, ia menyatakan pihaknya tidak boleh kalah di pilpres kali ini. Sebab, menurutnya, elite yang berkuasa di Indonesia selalu gagal menjalankan amanah rakyat yang justru membuat negara bisa punah.

Lalu Jokowi membalas dengan melempar sindiran kepada Prabowo saat berkampanye. Meski tak menyebut nama Ketum Gerindra itu, dia mengungkit isu yang dilontarkan oleh Prabowo.

"Masa ada yang bilang Indonesia bubar dan Indonesia punah? Ya bubar sendiri saja, punah sendiri saja. Tapi jangan ngajak-ngajak kita, rakyat Indonesia," kata Jokowi dalam silaturahmi dengan Paguyuban Pengusaha Jawa Tengah di MG Setos, Semarang, Sabtu (2/2).

Foto: Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga Handi Risza

Sumber: Detik

Posting Komentar untuk "BPN Soal Serangan Bubar - Punah Sendiri: Jokowi Tak Cerdas Respons Prabowo"