Dinyinyiri Kapitra "Tuhan Gak Ada Di Monas", Munajat 212 Malah Sukses Besar Dihadiri Ratusan Ribu Umat Islam

Jum'at, 22 Februari 2019

Faktakini.com, Jakarta - Setelah keluar dari gerbong Habib Rizieq Shihab dan kini menjadi anak buahnya Megawati, Kapitra Ampera kini makin ngawur dan nyinyir saja.

Mantan Kuasa Hukum Habib Rizieq Shihab yang kini menjadi calon anggota legislatif PDIP itu menilai acara Munajat 212 yang digelar di Monas seharusnya tidak perlu dilaksanakan. Dia menilai kegiatan itu tidak punya manfaat.

"Saya pikir enggak ada urgensinya karena itu kan politisasi ibadah. Politisasi ibadah untuk politik itu kan," kata Kapitra saat dihubungi wartawan, Kamis, 21 Februari 2019.

Kapitra menuturkan dalam ideologi Islam tidak ada ajaran untuk memobilisasi massa agar bermunajat kecuali meminta hujan. Misalnya sholat minta hujan.

"Kalau begini ya enggak ada. Orang munajat itu di rumah masing-masing atau di masjid. Sementara sekitar Monas itu banyak masjid. Ini bagian dari demonstrasi untuk mendukung pasangan 02 aja itu," kata dia lagi.

Namun anehnya, Kapitra tidak pernah mengkritik kegiatan serupa yang dilakukan oleh kubu Koalisi banteng yang ia perkuat.

Kapitra menilai kegiatan itu sangat kental politiknya. Sedangkan tema munajat hanyalah kemasan saja.

"Ya saya imbau untuk jangan ikut itu, karena itu politisasi ibadah itu. Itu bukan pure untuk munajat, Tuhan enggak ada di Monas itu," ujarnya.

Dia menambahkan Tuhan ada di hati manusia. Selain itu, Monas bukan tempat suci.

"Masa minta yang suci di tempat yang kotor, seharusnya di rumah ibadahlah di tempat yang suci meminta kepada yang maha suci Allah. Kecuali istiqhosah, atau sholat hari raya karena dianjurkan di lapangan, tapi kalau munajat begini di situ enggak ada itu," tuturnya.

Ucapan nyinyir anak buah Megawati ini terkait MUI DI bersama LDF - FPI yang menggelar kegiatan doa bersama bertajuk Munajat 212 di area Monumen Nasinal (Monas), Kamis sore, 21 Februari 2019.

Acara Munajat 212 yang diserukan oleh Habib Rizieq Shihab di Monas ini berangsung sangat sukses dihadiri ratusan ribu umat Islam, dengan rangkaian agenda Sholat Magrib berjamaah sampai senandung sholawat bersama dan lainnya bersama para Alim Ulama, Habaib dan Tokoh Masyarakat lainnya.

Jadi terbukti segala nyinyiran, doa dan ucapan Kapitra, tidak dikabulkan oleh Allah SWT, dan Kapitra diprediksi hancur dalam Pemilu Legislatif orang yang mau memilihnya sebagai anggota Dewan nyaris tidak ada.

Sumber : Viva