Greenpeace Hajar Habis Hoax Jokowi Bahwa Tiga Tahun Tak Ada Kebakaran Hutan
Senin, 18 Februari 2019
Faktakini.com, Jakarta -
Greenpeace Indonesia membantah keras klaim Jokowi bahwa tidak ada kebakaran hutan dalam tiga tahun belakangan, Greenpeace Indonesia menegaskan Jokowi keliru.
Menurut lembaga swadaya masyarakat bidang lingkungan ini masih terjadi kebakaran hutan dalam tiga tahun terakhir ini. "Masih terjadi kebakaran hutan sampai saat ini," kata Kepala Kantor Greenpeace Indonesia, Leonard Simanjuntak dihubungi pada Senin, 18 Februari 2019.
Meski begitu, Leonard mengakui jumlah lahan dan hutan yang terbakar pada era Jokowi menurun. Mengutip data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan jumlah kebakaran hutan pada 2018 seluas 4.666 hektare. Jumlah itu menurun dibandingkan pada 2017 seluas 11.127 hektare dan 2016, 14.604 hektare. Kebakaran hutan hebat terjadi pada 2015 mencapai 2,6 juta hektare.
Dalam debat pilpres Ahad malam, 17 Februari 2019, Jokowi mengklaim selama tiga tahun terakhir kepemimpinannya tidak terjadi kebakaran hutan di Indonesia. "Dalam tiga tahun ini tidak terjadi kebakaran lahan, hutan, kebakaran lahan gambut, dan itu adalah kerja keras kita semuanya."
Kemudian, Jokowi merevisi ucapannya. Ia tak lagi mengatakan “tidak terjadi kebakaran” melainkan “mampu mengatasinya”. "Kenapa dalam tiga tahun ini kami bisa mengatasi kebakaran hutan, kebakaran gambut? Salah satunya adalah penegakkan hukum yang tegas."
Leonard meragukan bahwa penurunan luas kebakaran hutan murni karena penegakan hukum. Dia menduga berkurangnya luas lahan hutan yang terbakar juga terjadi karena faktor iklim. Dia mengatakan tiga tahun ke belakang iklim di Indonesia cenderung basah, yang berimplikasi pada risiko kebakaran hutan yang menurun.
Hal itu berbeda dari iklim pada 2015, di mana iklim Indonesia sangat kering akibat dampak El Nino. El Nino adalah fenomena cuaca yang menyebabkan memanasnya suhu permukaan air laut di Samudera Pasifik. Peningkatan suhu itu menyebabkan musim kemarau di sebagian wilayah tropis, termasuk Indonesia.
Leonard mengatakan kebijakan Jokowi dalam hal penuntasan kebakaran hutan akan diuji pada 2019. Sebab, diprediksi El Nino atau memanasnya suhu permukaan Samudera. "Nanti kita lihat."
Sumber: Tempo
Faktakini.com, Jakarta -
Greenpeace Indonesia membantah keras klaim Jokowi bahwa tidak ada kebakaran hutan dalam tiga tahun belakangan, Greenpeace Indonesia menegaskan Jokowi keliru.
Menurut lembaga swadaya masyarakat bidang lingkungan ini masih terjadi kebakaran hutan dalam tiga tahun terakhir ini. "Masih terjadi kebakaran hutan sampai saat ini," kata Kepala Kantor Greenpeace Indonesia, Leonard Simanjuntak dihubungi pada Senin, 18 Februari 2019.
Meski begitu, Leonard mengakui jumlah lahan dan hutan yang terbakar pada era Jokowi menurun. Mengutip data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan jumlah kebakaran hutan pada 2018 seluas 4.666 hektare. Jumlah itu menurun dibandingkan pada 2017 seluas 11.127 hektare dan 2016, 14.604 hektare. Kebakaran hutan hebat terjadi pada 2015 mencapai 2,6 juta hektare.
Dalam debat pilpres Ahad malam, 17 Februari 2019, Jokowi mengklaim selama tiga tahun terakhir kepemimpinannya tidak terjadi kebakaran hutan di Indonesia. "Dalam tiga tahun ini tidak terjadi kebakaran lahan, hutan, kebakaran lahan gambut, dan itu adalah kerja keras kita semuanya."
Kemudian, Jokowi merevisi ucapannya. Ia tak lagi mengatakan “tidak terjadi kebakaran” melainkan “mampu mengatasinya”. "Kenapa dalam tiga tahun ini kami bisa mengatasi kebakaran hutan, kebakaran gambut? Salah satunya adalah penegakkan hukum yang tegas."
Leonard meragukan bahwa penurunan luas kebakaran hutan murni karena penegakan hukum. Dia menduga berkurangnya luas lahan hutan yang terbakar juga terjadi karena faktor iklim. Dia mengatakan tiga tahun ke belakang iklim di Indonesia cenderung basah, yang berimplikasi pada risiko kebakaran hutan yang menurun.
Hal itu berbeda dari iklim pada 2015, di mana iklim Indonesia sangat kering akibat dampak El Nino. El Nino adalah fenomena cuaca yang menyebabkan memanasnya suhu permukaan air laut di Samudera Pasifik. Peningkatan suhu itu menyebabkan musim kemarau di sebagian wilayah tropis, termasuk Indonesia.
Leonard mengatakan kebijakan Jokowi dalam hal penuntasan kebakaran hutan akan diuji pada 2019. Sebab, diprediksi El Nino atau memanasnya suhu permukaan Samudera. "Nanti kita lihat."
Sumber: Tempo