Hadeuh! Lagi, Jokowi Ralat Ucapannya Saat Debat Kedua "Tak Ada Konflik Agraria"
Rabu, 20 Februari 2019
Faktakini.com, Jakarta - Jokowi akhirnya meluruskan salah ucap saat dirinya menyampaikan tak ada konflik agraria. Jokowi mengatakan itu di panggung debat capres kedua kemarin malam.
Jokowi meralat ucapannya itu dan mengatakan konteks ucapannya adalah hampir tak ada konflik agraria dalam pembebasan lahan untuk infrastruktur.
"Konteksnya adalah pembebasan lahan untuk infrastruktur. Kita tahu kan banyak infrastruktur berhenti delapan tahun, ada yang berhenti dua puluh enam tahun, karena apa? Pembebasan tanah yang terhambat," kata Jokowi kepada wartawan di Pandeglang, Banten, Senin (18/2).
"Sekarang ini saya sampaikan alhamdulillah untuk pembebasan infrastruktur dapat dikatakan kita ini tidak banyak terjadi konflik-konflik yang ada," ujarnya melanjutkan.
Ucapan Jokowi saat debat capres kedua bahwa tak ada konflik agraria mendapat sorotan dari banyak pihak, termasuk kritik dari Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Direktur Materi dan Debat BPN, Sudirman Said blak-blakan menyebut Jokowi sedang berbohong.
Di sisi lain, merujuk catatan Konsorsium Pembaharuan Agraria (KPA) atas konflik agraria pada 2018, tercatat 807,17 ribu hektare lahan di Indonesia mengalami konflik.
Konflik agraria didominasi oleh latar belakang perebutan lahan di sektor perkebunan sebanyak 65,66 ribu hektare, kehutanan 54,06 ribu hektare, pertambangan 49,69 ribu hektare, properti 13 ribu hektare, dan infrastruktur 4.859 hektare.
Luasan konflik tersebut meningkat dari tahun sebelumnya sekitar 520,49 ribu hektare pada 2017.
Foto: Sudirman Said
Sumber: CNNI
Faktakini.com, Jakarta - Jokowi akhirnya meluruskan salah ucap saat dirinya menyampaikan tak ada konflik agraria. Jokowi mengatakan itu di panggung debat capres kedua kemarin malam.
Jokowi meralat ucapannya itu dan mengatakan konteks ucapannya adalah hampir tak ada konflik agraria dalam pembebasan lahan untuk infrastruktur.
"Konteksnya adalah pembebasan lahan untuk infrastruktur. Kita tahu kan banyak infrastruktur berhenti delapan tahun, ada yang berhenti dua puluh enam tahun, karena apa? Pembebasan tanah yang terhambat," kata Jokowi kepada wartawan di Pandeglang, Banten, Senin (18/2).
"Sekarang ini saya sampaikan alhamdulillah untuk pembebasan infrastruktur dapat dikatakan kita ini tidak banyak terjadi konflik-konflik yang ada," ujarnya melanjutkan.
Ucapan Jokowi saat debat capres kedua bahwa tak ada konflik agraria mendapat sorotan dari banyak pihak, termasuk kritik dari Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Direktur Materi dan Debat BPN, Sudirman Said blak-blakan menyebut Jokowi sedang berbohong.
Di sisi lain, merujuk catatan Konsorsium Pembaharuan Agraria (KPA) atas konflik agraria pada 2018, tercatat 807,17 ribu hektare lahan di Indonesia mengalami konflik.
Konflik agraria didominasi oleh latar belakang perebutan lahan di sektor perkebunan sebanyak 65,66 ribu hektare, kehutanan 54,06 ribu hektare, pertambangan 49,69 ribu hektare, properti 13 ribu hektare, dan infrastruktur 4.859 hektare.
Luasan konflik tersebut meningkat dari tahun sebelumnya sekitar 520,49 ribu hektare pada 2017.
Foto: Sudirman Said
Sumber: CNNI