Hasil Survei Y-Publica: Saat Ini Prabowo - Sandi Sudah Kuasai Jakarta, Netizen: Insya Allah 02 Menang Telak
Selasa, 19 Februari 2019
Faktakini.com, Jakarta - Provinsi DKI Jakarta nampaknya bakal jadi lumbung suara kemenangan bagi Paslon Pilihan Ijtima' Ulama Prabowo - Sandi.
Karena Pilpres masih dua bulan lagi, tetapi saat ini suara Prabowo - Sandi sudah mengungguli Petahana. Padahal suara Prabowo - Sandi masih terus menanjak sementara Paslon Petahana sudah stagnan.
Berdasarkan hasil survei lembaga Y-Publica, elektabilitas untuk Prabowo-Sandi masih lebih tinggi ketimbang Jokowi-Ma'ruf di wilayah Jakarta.
Dalam survei terbaru berbasiskan daerah pemilihan (dapil) yang digelar Y-Publica, Jokowi-Ma’ruf hanya menang di dapil DKI Jakarta 3 (Jakarta Barat dan Utara), dengan selisih kurang dari 5 persen. Elektabilitas Jokowi-Ma’ruf mencapai 47,3 persen dan Prabowo-Sandi 42,6 persen.
Di dapil DKI 1 (Jakarta Timur) dan DKI 2 (Jakarta Pusat dan Selatan) Jokowi-Ma’ruf kalah dengan selisih lebih dari 5 persen. Elektabilitas Jokowi-Ma’ruf di dapil DKI 1 sebesar 39,8 persen dan Prabowo-Sandi 44,1 persen. Di dapil DKI 2, Jokowi-Ma’ruf 39,5 persen dan Prabowo-Sandi 46,0 persen.
"Kekalahan Jokowi-Ma’ruf masih terkait dengan imbas kekalahan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) pada Pilkada DKI lalu," ungkap Direktur Eksekutif Y-Publica Rudi Hartono dalam peluncuran hasil survei di Jakarta, Senin (18/2).
Pilkada DKI pada 2017 memunculkan Anies Baswedan sebagai gubernur terpilih dengan sokongan partai-partai oposisi. Gelombang protes terkait isu penistaan agama terus dipelihara melalui Reuni Alumni 212, yang disalurkan energinya kepada koalisi oposisi.
"DKI Jakarta, bersama Jawa Barat dan Banten, masih menjadi pertaruhan berat bagi Jokowi-Ma’ruf, sekaligus ujian bagi Prabowo-Sandi untuk mempertahankan dominasinya," kata Rudi.
Survei Y-Publica dilakukan pada 21-30 Januari 2019 di tiga dapil DKI. Jumlah responden masing-masing dapil sebanyak 800 orang yang mewakili setiap kecamatan. DKI 1 mencakup Jakarta Timur, DKI 2 mencakup Jakarta Pusat dan Selatan, dan DKI 3 mencakup Jakarta Barat dan Utara. Sampel dipilih secara acak bertingkat (multistage random sampling), dengan margin of error 3,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Sumber: Republika
Faktakini.com, Jakarta - Provinsi DKI Jakarta nampaknya bakal jadi lumbung suara kemenangan bagi Paslon Pilihan Ijtima' Ulama Prabowo - Sandi.
Karena Pilpres masih dua bulan lagi, tetapi saat ini suara Prabowo - Sandi sudah mengungguli Petahana. Padahal suara Prabowo - Sandi masih terus menanjak sementara Paslon Petahana sudah stagnan.
Berdasarkan hasil survei lembaga Y-Publica, elektabilitas untuk Prabowo-Sandi masih lebih tinggi ketimbang Jokowi-Ma'ruf di wilayah Jakarta.
Dalam survei terbaru berbasiskan daerah pemilihan (dapil) yang digelar Y-Publica, Jokowi-Ma’ruf hanya menang di dapil DKI Jakarta 3 (Jakarta Barat dan Utara), dengan selisih kurang dari 5 persen. Elektabilitas Jokowi-Ma’ruf mencapai 47,3 persen dan Prabowo-Sandi 42,6 persen.
Di dapil DKI 1 (Jakarta Timur) dan DKI 2 (Jakarta Pusat dan Selatan) Jokowi-Ma’ruf kalah dengan selisih lebih dari 5 persen. Elektabilitas Jokowi-Ma’ruf di dapil DKI 1 sebesar 39,8 persen dan Prabowo-Sandi 44,1 persen. Di dapil DKI 2, Jokowi-Ma’ruf 39,5 persen dan Prabowo-Sandi 46,0 persen.
"Kekalahan Jokowi-Ma’ruf masih terkait dengan imbas kekalahan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) pada Pilkada DKI lalu," ungkap Direktur Eksekutif Y-Publica Rudi Hartono dalam peluncuran hasil survei di Jakarta, Senin (18/2).
Pilkada DKI pada 2017 memunculkan Anies Baswedan sebagai gubernur terpilih dengan sokongan partai-partai oposisi. Gelombang protes terkait isu penistaan agama terus dipelihara melalui Reuni Alumni 212, yang disalurkan energinya kepada koalisi oposisi.
"DKI Jakarta, bersama Jawa Barat dan Banten, masih menjadi pertaruhan berat bagi Jokowi-Ma’ruf, sekaligus ujian bagi Prabowo-Sandi untuk mempertahankan dominasinya," kata Rudi.
Survei Y-Publica dilakukan pada 21-30 Januari 2019 di tiga dapil DKI. Jumlah responden masing-masing dapil sebanyak 800 orang yang mewakili setiap kecamatan. DKI 1 mencakup Jakarta Timur, DKI 2 mencakup Jakarta Pusat dan Selatan, dan DKI 3 mencakup Jakarta Barat dan Utara. Sampel dipilih secara acak bertingkat (multistage random sampling), dengan margin of error 3,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Sumber: Republika