Kesimpulan Obyektif Debat Kedua: Prabowo Menang Telak, Petahana Hancur Lebur

Senin, 18 Februari 2019

Faktakini.com, Jakarta - Kesimpulan fair, netral dan obyektif Debat Kedua Pilpres 2019 yang dilakukan di The Sultan Hotel, Jakarta, Ahad (17/2/2019) adalah Prabowo MENANG TELAK di debat kedua ini dan capres Petahana hancur lebur bersama data ngawurnya tentang kebakaran hutan dan lain-lain.

1.👉 Prabowo beberapa kali tetap berusaha menghargai Jokowi .

2.👉 Jokowi terindikasi terus menyerang Prabowo , seolah" yang jadi PETAHANA itu Bapak Prabowo .

3👉 Jokowi kembali menyerang secara Personal padahal sudah jelas aturan debat tidak boleh menyerang personal .

4👉 Jokowi menyerang personal Prabowo dengan mengatakan Prabowo menguasai ribuan hektar tanah .

5👉 Prabowo diam saja , dan di sesi terakhir hal itu di counter dengan sangat telak agar tidak menjadi bola panas di masyarakat atau menjadi berita HOAX , bahwa Tanah" yang dikelola Prabowo tetap milik negara ,Prabowo hanya mengelola .

6👉. Kehatian" Prabowo dan terus menjaga emosinya untuk tidak terpancing apalagi saat Jokowi bertanya tentang UNICORN , kehati"an dan ketelitian Prabowo terlihat saat ia bertanya ini UNICORN yang seperti apa .....karena ada beberapa arti dan makna berbeda dari UNICORN .
lalu setelah jelas Prabowo menjelaskan tentang UNICORN dengan gamblang dan jelas.

7👉. Prabowo menyerang secara telak lainnya di fase ketika Prabowo bertanya ke Jokowi : seperti apa penjelasan bapak tentang ucapan bapak dulu yang akan menghentikan impor tapi faktanya impor ....Prabowo bertanya ke timur , Jokowi menjawab ke barat .
Besar kecilnya Impor tetaplah Impor , sedangkan siapa suruh dulu berjanji dan bicara stop impor , selain hal" lain secara substantif di sektor impor.

Di dalam dua sesi debat yang sudah tersajikan , kenapa Jokowi hanya lihai menyerang secara personal ....

Tidak salah sepertinya ketika oknum" pengikut beliau sering sekali mencaci maki ,menghujat ,dan membully tanpa bantahan logis ,ternyata secara tidak langsung hal itu yang dicontohkan selama ini.