Kocak! Jokowi Klaim Bangun 191 Ribu KM Jalan Desa, BPN: Itu Lima Kali Keliling Bumi
Rabu, 20 Februari 2019
Faktakini.com, Jakarta - Wakil Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Priyo Budi Santoso, mengatakan data yang disampaikan capres petahana Joko Widodo dalam debat dinilai tidak valid. Jokowi juga dianggap tidak jujur.
Priyo menyinggung salah satunya klaim Jokowi terkait jalan desa yang dibangun mencapai 191 ribu kilometer.
"Misalnya mengenai total jalan desa yang dibangun pada masa pemerintahan beliau mencapai 191 ribu kilometer (jalan desa). Ini kalau dihitung sama dengan lima kali keliling bumi," ujar Priyo di Posko Prabowo-Sandi, Jakarta Selatan, Selasa, 19 Februari 2019.
Priyo mempertanyakan angka klaim Jokowi soal jalan desa tersebut. Ia menduga jumlah tersebut mungkin pencapaian infrastruktur sejak era Soeharto sampai Jokowi.
"Setelah kita cek angka tersebut dari mana? Mungkin angka ini akumulasi jalan yang telah dibangun dari Soeharto, Habibie, Gus Dur, Megawati, SBY, dan Jokowi. itu baru 191 ribu km. Jadi gimana peran presiden lainnya kok enggak dihitung," tuturnya.
Kemudian, ia juga menyoroti klaim pemerintah yang disebut memenangkan gugatan Rp18 triliun akibat kerusakan hutan. Tentu, klaim ini ternyata pada beberapa hitungan jam. Seperti disampaikan Greenpeace yang membantah dan meluruskan bahwa dari 11 perusahaan yang dibanggakan telah diklaim dimenangkan.
"Sampai hari ini tidak ada yang membayar tunai kembali ke kas negara. Yang katanya Rp18 triliun dibanggakan Jokowi. ini mohon diluruskan beliau," tuturnya.
Selain itu, Sekretaris Jenderal Partai Berkarya mempertanyakan soal konflik agraria yang diklaim tidak ada lagi pada pemerintahan Jokowi. Padahal, jumlahnya mengalami peningkatan.
"Data terbaru di tahun 2017 angka konflik agraria naik 50 persen dibanding tahun 2016, 659 konflik dengan luas lahan 520.500 hektare. Rata-rata ada dua konflik agraria per hari. Perkebunan, properti, infrastruktur, kehutanan dan lain-lain," ujarnya.
Foto: Wakil Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Priyo Budi Santoso
Sumber: Viva
Faktakini.com, Jakarta - Wakil Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Priyo Budi Santoso, mengatakan data yang disampaikan capres petahana Joko Widodo dalam debat dinilai tidak valid. Jokowi juga dianggap tidak jujur.
Priyo menyinggung salah satunya klaim Jokowi terkait jalan desa yang dibangun mencapai 191 ribu kilometer.
"Misalnya mengenai total jalan desa yang dibangun pada masa pemerintahan beliau mencapai 191 ribu kilometer (jalan desa). Ini kalau dihitung sama dengan lima kali keliling bumi," ujar Priyo di Posko Prabowo-Sandi, Jakarta Selatan, Selasa, 19 Februari 2019.
Priyo mempertanyakan angka klaim Jokowi soal jalan desa tersebut. Ia menduga jumlah tersebut mungkin pencapaian infrastruktur sejak era Soeharto sampai Jokowi.
"Setelah kita cek angka tersebut dari mana? Mungkin angka ini akumulasi jalan yang telah dibangun dari Soeharto, Habibie, Gus Dur, Megawati, SBY, dan Jokowi. itu baru 191 ribu km. Jadi gimana peran presiden lainnya kok enggak dihitung," tuturnya.
Kemudian, ia juga menyoroti klaim pemerintah yang disebut memenangkan gugatan Rp18 triliun akibat kerusakan hutan. Tentu, klaim ini ternyata pada beberapa hitungan jam. Seperti disampaikan Greenpeace yang membantah dan meluruskan bahwa dari 11 perusahaan yang dibanggakan telah diklaim dimenangkan.
"Sampai hari ini tidak ada yang membayar tunai kembali ke kas negara. Yang katanya Rp18 triliun dibanggakan Jokowi. ini mohon diluruskan beliau," tuturnya.
Selain itu, Sekretaris Jenderal Partai Berkarya mempertanyakan soal konflik agraria yang diklaim tidak ada lagi pada pemerintahan Jokowi. Padahal, jumlahnya mengalami peningkatan.
"Data terbaru di tahun 2017 angka konflik agraria naik 50 persen dibanding tahun 2016, 659 konflik dengan luas lahan 520.500 hektare. Rata-rata ada dua konflik agraria per hari. Perkebunan, properti, infrastruktur, kehutanan dan lain-lain," ujarnya.
Foto: Wakil Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Priyo Budi Santoso
Sumber: Viva