Memfitnah Sandiaga Dan Petani Bawang, Guntur Romli Akan Dipolisikan
Kamis, 14 Februari 2019
Faktakini.com, Jakarta - Aktivis JIL dan Caleg Partai Solidaritas Indonesia (PSI) untuk Dapil Jawa Timur III, Muhammad Guntur Romli, terancam dilaporkan ke polisi karena disinyalir menyebarkan fitnah dan hoax terhadap Cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno dan petani bawang di Brebes bernama Muhammad Subkhan.
Dugaan penyebaran fitnah dan hoax itu terjadi setelah video kampanye Sandiaga di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, Senin (11/2/2019), viral di media sosial.
Dalam video itu ada adegan dimana Subkhan yang merupakan warga Desa Tegalglagah, Kecamatan Bulakamba, Kabupaten Brebes, mengadukan harga bawang yang anjlok kepada Sandiaga, dan dia menangis.
Video ini oleh Guntur Romli dinilai cuma sandiwara untuk menaikkan elektabilitas Sandiaga dan mendongkrak perolehan suara saat hari pencoblosan Pilpres 2019 pada 17 April mendatang.
Bahkan untuk memperkuat tudingan itu, Guntur Romli mempopulerkan tagar #SandiwaraUno dan #SandiwaraAnakMami.
Ini pernyataan Guntur Romli yang diduga menyebarkan fitnah dan hoax tersebut, yang dikutip dari akun Twitter-nya, @GunRomli.
"Apa @sandiuno gak capek main sandiwara? Apa udah gak punya malu padahal terbongkar trus? Ini sekarang anggota KPUD Brebes 2018 yang ada foto bareng Sudirman Said di Jateng ngaku2 petani bawang ... Trus main sandiwara .... nangis2 ... #SandiwaraUno #SandiwaraAnakMami".
Kasus ini makin heboh setelah kemudian muncul sebuah surat dengan judul PERMOHONAN MAAF TERBUKA, yang antara lain disebarkan mantan aktivis yang saat ini menjabat sebagai komisaris utama PT Adhi Karya (Persero), Fadjroel Rahman, melalui akun Instagram-nya.
Dalam.surat yang ditandatangi M Subkhan S Si itu disebutkan bahwa si penadatangan surat memohon maaf kepada publik dan masyarakat Brebes karena sebagai mantan komisioner KPU Kabupaten Brebes Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih dan Hubungan Antar Lembaga, merasa bersalah karena telah melakukan KEBOHONGAN di depan Cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno saat kampanye di Brebes.
Si penandatangan bahkan mengaku kalau dia hanya menjalankan SKENARIO sesuai arahan Tim Sukses.
Namun melalui sebuah video hasil wawancara wartawan dengan Subkhan yang diunggah ke media sosial, Subkhan membantah telah membuat surat pernyataan itu.
"Saya tidak pernah melakukan sesuatu surat pernyataan, membuat surat pernyataan apa pun yang terkait dengan adanya kegiatan yang kemarin, peristiwa tanggal 11 Februari ... Demi Allah itu tidak benar dan itu FITNAH. Saya minta (surat itu) diusut tuntas," katanya.
Saat dikonfrontir dengan Guntur Romli oleh TVOne, Subkhan membenarkan bahwa ia memang mantan komisioner KPU Brebes, namun ia juga petani.
Ia membantah tangisannya saat mengadu kepada Sandiaga merupakan settingan, karena katanya, ia menangis karena petani bawang di Brebes seperti dririnya mengalami rugi besar akibat harga bawang yang anjlok, dan mereka kini terlilit utang.
"Ya Allah, panjenengan punya hati atau tidak?" tanyanya kepada Guntur Romli.
Di ujung pernyataannya, Subkhan mengancam akan melaporkan semua akun yang telah menuduhnya bersandiwara.
Jadi gunjingan warganet
Karena kasus ini, dalam dua hari terakhir media sosial diramaikan oleh hujatan, kritik dan cemoohan terhadap Guntur Romli dan para pendukung Jokowi yang ikut menyebarkan dugaan fitnah dan hoaks ini, termasuk terhadap Fadjroel Rahman. Bahkan tagar #PetaniBrebesDifitnahJokower sempat masuk trending topics Twitter.
"Seharusnya hoaks seperti ini tidak disebarkan oleh seorang komisaris BUMN," kata akun @masruli. Dia mengomentari surat permohonan maaf yang diposting Fajroel.
"Bapak @jokowi yth, masak komisaris BUMN terkenal jadi tukang sebar hoaks, pak?" kata @luviku, juga untuk mengimentari postingan di akun Fadjroel.
"Romlah dan kawan2nya sengaja memframing seolah2 Pak Subkhan menangis saat curhat pada Bang Sandi adalah settingan. Giliran ditampol live sama Pak Subkhan jd kikuk pucat pasi begitu si Romlah .... Sepertinya motifnya mirip Saracen ya ... Hoax terus modalnya," kata @BangPino_.
"Hoax paling sempurna berasal dari istana. Tanya saja pada otak di balik Ratna Sarumpaet, drama Ngabalin dan surat bodong petani bawang. Bani hoax ngaciro memang dungu dari sekelas komisaris adhi karya sampai sekelas buzzer 500 ribu (kuota)," kata @do_ra_dong.
Atas kasus ini, Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah punya kesimpulan begini; "Rupanya kampanye anti hoax adalah alat yang digunakan untuk membenarkan hoax yang disemburkan mulut penguasa tentang impor, kurs mobil nasional, saracen dan banyak lagi. Kritik dan menyampaikan apa yang sebenarnya menjadi tuduhan hoax ... #HoaxItuHoax," kata melalui akun @fahrihamzah.
Hingga pagi ini masih belum jelas siapa yang membuat surat PERMOHONAN MAAF TERBUKA palsu itu, namun warganet meyakini pembuat surat itu ada di kubu yang sama dengan Guntur Romli, yakni kubu Jokowi-Ma'ruf Amin.
Foto: Guntur Romli dan Muhammad Subkhan dalam dialog di TVOne. Rabu 13/2/2019. (Foto: Twitter)
Sumber: Harianumum
Faktakini.com, Jakarta - Aktivis JIL dan Caleg Partai Solidaritas Indonesia (PSI) untuk Dapil Jawa Timur III, Muhammad Guntur Romli, terancam dilaporkan ke polisi karena disinyalir menyebarkan fitnah dan hoax terhadap Cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno dan petani bawang di Brebes bernama Muhammad Subkhan.
Dugaan penyebaran fitnah dan hoax itu terjadi setelah video kampanye Sandiaga di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, Senin (11/2/2019), viral di media sosial.
Dalam video itu ada adegan dimana Subkhan yang merupakan warga Desa Tegalglagah, Kecamatan Bulakamba, Kabupaten Brebes, mengadukan harga bawang yang anjlok kepada Sandiaga, dan dia menangis.
Video ini oleh Guntur Romli dinilai cuma sandiwara untuk menaikkan elektabilitas Sandiaga dan mendongkrak perolehan suara saat hari pencoblosan Pilpres 2019 pada 17 April mendatang.
Bahkan untuk memperkuat tudingan itu, Guntur Romli mempopulerkan tagar #SandiwaraUno dan #SandiwaraAnakMami.
Ini pernyataan Guntur Romli yang diduga menyebarkan fitnah dan hoax tersebut, yang dikutip dari akun Twitter-nya, @GunRomli.
"Apa @sandiuno gak capek main sandiwara? Apa udah gak punya malu padahal terbongkar trus? Ini sekarang anggota KPUD Brebes 2018 yang ada foto bareng Sudirman Said di Jateng ngaku2 petani bawang ... Trus main sandiwara .... nangis2 ... #SandiwaraUno #SandiwaraAnakMami".
Kasus ini makin heboh setelah kemudian muncul sebuah surat dengan judul PERMOHONAN MAAF TERBUKA, yang antara lain disebarkan mantan aktivis yang saat ini menjabat sebagai komisaris utama PT Adhi Karya (Persero), Fadjroel Rahman, melalui akun Instagram-nya.
Dalam.surat yang ditandatangi M Subkhan S Si itu disebutkan bahwa si penadatangan surat memohon maaf kepada publik dan masyarakat Brebes karena sebagai mantan komisioner KPU Kabupaten Brebes Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih dan Hubungan Antar Lembaga, merasa bersalah karena telah melakukan KEBOHONGAN di depan Cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno saat kampanye di Brebes.
Si penandatangan bahkan mengaku kalau dia hanya menjalankan SKENARIO sesuai arahan Tim Sukses.
Namun melalui sebuah video hasil wawancara wartawan dengan Subkhan yang diunggah ke media sosial, Subkhan membantah telah membuat surat pernyataan itu.
"Saya tidak pernah melakukan sesuatu surat pernyataan, membuat surat pernyataan apa pun yang terkait dengan adanya kegiatan yang kemarin, peristiwa tanggal 11 Februari ... Demi Allah itu tidak benar dan itu FITNAH. Saya minta (surat itu) diusut tuntas," katanya.
Saat dikonfrontir dengan Guntur Romli oleh TVOne, Subkhan membenarkan bahwa ia memang mantan komisioner KPU Brebes, namun ia juga petani.
Ia membantah tangisannya saat mengadu kepada Sandiaga merupakan settingan, karena katanya, ia menangis karena petani bawang di Brebes seperti dririnya mengalami rugi besar akibat harga bawang yang anjlok, dan mereka kini terlilit utang.
"Ya Allah, panjenengan punya hati atau tidak?" tanyanya kepada Guntur Romli.
Di ujung pernyataannya, Subkhan mengancam akan melaporkan semua akun yang telah menuduhnya bersandiwara.
Jadi gunjingan warganet
Karena kasus ini, dalam dua hari terakhir media sosial diramaikan oleh hujatan, kritik dan cemoohan terhadap Guntur Romli dan para pendukung Jokowi yang ikut menyebarkan dugaan fitnah dan hoaks ini, termasuk terhadap Fadjroel Rahman. Bahkan tagar #PetaniBrebesDifitnahJokower sempat masuk trending topics Twitter.
"Seharusnya hoaks seperti ini tidak disebarkan oleh seorang komisaris BUMN," kata akun @masruli. Dia mengomentari surat permohonan maaf yang diposting Fajroel.
"Bapak @jokowi yth, masak komisaris BUMN terkenal jadi tukang sebar hoaks, pak?" kata @luviku, juga untuk mengimentari postingan di akun Fadjroel.
"Romlah dan kawan2nya sengaja memframing seolah2 Pak Subkhan menangis saat curhat pada Bang Sandi adalah settingan. Giliran ditampol live sama Pak Subkhan jd kikuk pucat pasi begitu si Romlah .... Sepertinya motifnya mirip Saracen ya ... Hoax terus modalnya," kata @BangPino_.
"Hoax paling sempurna berasal dari istana. Tanya saja pada otak di balik Ratna Sarumpaet, drama Ngabalin dan surat bodong petani bawang. Bani hoax ngaciro memang dungu dari sekelas komisaris adhi karya sampai sekelas buzzer 500 ribu (kuota)," kata @do_ra_dong.
Atas kasus ini, Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah punya kesimpulan begini; "Rupanya kampanye anti hoax adalah alat yang digunakan untuk membenarkan hoax yang disemburkan mulut penguasa tentang impor, kurs mobil nasional, saracen dan banyak lagi. Kritik dan menyampaikan apa yang sebenarnya menjadi tuduhan hoax ... #HoaxItuHoax," kata melalui akun @fahrihamzah.
Hingga pagi ini masih belum jelas siapa yang membuat surat PERMOHONAN MAAF TERBUKA palsu itu, namun warganet meyakini pembuat surat itu ada di kubu yang sama dengan Guntur Romli, yakni kubu Jokowi-Ma'ruf Amin.
Foto: Guntur Romli dan Muhammad Subkhan dalam dialog di TVOne. Rabu 13/2/2019. (Foto: Twitter)
Sumber: Harianumum