Mien Uno Gilas Habis Fitnah "Sandiwara Uno", Buzzer Keok Tak Berani Muncul
Selasa, 12 Februari 2019
Faktakini.com, Jakarta - Ibu kandung dari calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno, Hajjah Mien Uno mengaku sedih dan tidak terima atas tuduhan bernada fitnah, "Sandiwara Uno" yang ditujukan kepada anaknya itu.
Mien menilai, Sandi memang tidak akan marah dengan tudingan itu. Tapi, dia sebagai ibu mengaku sakit hati saat ada pihak lawan yang melontarkan tudingan tersebut.
"Jadi kalau ada yang mengatakan 'Sandiwara Uno' itu adalah sesuatu yang mungkin dia (Sandi) tidak apa-apa, tapi yang sakit hati itu ibunya," ujar Mien Uno dalam acara diskusi di Media Center Prabowo-Sandi, Jakarta Selatan, Senin (11/2).
Menurut wanita berusia 78 tahun itu, pihak keluarga selalu mendidik anaknya dengan agama, kearifan lokal, integritas, kejujuran, dan etika menghormati orang lain. Karenanya, ia mengaku sedih saat anaknya kerap menjadi sasaran serangan fitnah keji.
"Mas Sandi itu saya didik memang sesuai dengan aturan dan apa-apa yang saya telah terima pada waktu saya kecil. Orang tua saya kebetulan dua-duanya guru jadi saya mendidik sesuai dengan aturan," tutur Mien Uno.
“Saya sedih banget sebagai orang tua yang melihat keadaan yang terus-menerus dipertentangkan yang sebetulnya itu adalah hal yang tidak benar," sambungnya.
Saking kesalnya, Mien bahkan menantang pihak-pihak yang memfitnah Sandi untuk langsung berhadapan dengannya. Dia ingin orang yang bersangkutan meminta maaf kepada dirinya.
"Jadi sekarang kalau ada orang yang mengatakan itu ‘Sandiwara Uno’ dia harus minta maaf kepada ibunya yang melahirkan dan mendidik Sandi dengan segenap tenaga untuk menjadi orang yang baik. Siapa yang mau berhadapan dengan saya sebagai ibunya?" tandasnya.
Tiga fitnah terakhir terhadap Sandi sang Cawapres Milenial itu adalah tentang video pertemuannya dengan Drijon Sihotang, Ibu Imas Siti Masitoh dan Ilyas Daeng Ila.
1. Drijon Sihotang
Serangan hoax para pembenci Sandi itu misalnya saat Sandi berkampanye di Pasar Kota Pinang, Sumut, Selasa (11/12/2018).
Saat iit Sandi sempat mendapat penolakan lewat poster di salah satu lapak pedagang dan pemasang ya adalah seorang pendukung Jokowi yang bernama Drijon Sihotang.
Sandi kemudian memanggil Drijon dan memperlakukannya dengan sangat ramah.
Video itupun menuai simpati deras masyarakat terhadap kesabaran dan ketulusan hati seorang Sandi.
Namun kemudian pihak haters menebar hoax dan fitnah bahwa kejadian itu adalah rekayasa tim Prabowo-Sandiaga sedang playing victim.
Drijon sendiri membantah keras fitnah tersebut dan menantang para penuduhnya untuk menemuinya langsung.
Setelah ramai potongan video, kemudian para pendukung dan buzzer paslon petahana itu memunculkan dan memviralkan tagar 'Sandiwara Uno'.
Tagar itu sebagai kelanjutan dari fitnah mereka bahwa spanduk 'Sandiaga Pulanglah' yang dipasang oleh Drijon adalah rekayasa.
2. Imas Siti Masitoh
Video ibu Imas Siti Masitoh yang menangis mengejar mobil Sandi saat berkampanye di Sumedang, Jawa Barat viral di media sosial.
Para penjahat Medsos kemudian menebar hoax bahwa ibu Imas Siti Masitoh adalah seorang Caleg PAN dan telah lama kenal baik dengan Sandi.
Terbukti kemudian hoax tersebut adalah sampah belaka, karena ibu Imas adalah ibu rumah tangga biasa dan bukan Caleg PAN.
Dan ibu Imas tidak pernah kenal mengenal dengan Sandi secara langsung walaupun sebelumnya ia pernah menghadiri acara yang dihadiri oleh Sandi yaitu acara Jamil PAS pada bulan Oktober 2018, namun saat itu ia gagal foto berdua dengan Sandi, ia hanya bisa foto selfie dari jauh.
3. Ilyas Daeng Ila
Kemudian serangan fitnah berikutnya kembali dialamatkan saat Sandi berjumpa dengan seorang pria yang badannya berlumuran lumpur setelah meninjau banjir yang melanda Sulawesi Selatan.
Para pendukung dan buzzer petahana menebar hoax bahwa pria yang diketahui bernama Ilyas itu bersandiwara karena hanya dipenuhi lumpur di bagian depan badannya, sementara bagian punggungnya bersih.
Ilyas pun secara tegas dan keras langsung membantah hoax dan fitnah bahwa ada rekayasa dari dirinya dan pihak Sandiaga soal pertemuan tersebut.
Saat itu, Ilyas mengaku sedang berada di dalam rumahnya untuk membersihkan lumpur yang masuk.
Lokasi yang dibersihkannya adalah lumpur yang mengendap di bawah kasur dan kursinya.
Untuk membersihkan itu, kata Ilyas, dia harus dalam posisi tengkurap sehingga badan bagian depan terkena lumpur.
"Hari Sabtu saya dengar ada bos (Sandi) dari Jakarta. Saat itu saya menyapu di bawah tempat tidur dan meja. Di bawah meja saya baring ke depan menyapu. Jadi ini badanku depan penuh lumpur belakang tidak," kata dia.
"Jadi saya tidak alasan (bohong), karena memang rumahku begitu," sambungnya.
Setelah mendengar kedatangan Sandi, pria yang memiliki lima orang anak ini kemudian berjalan menuju jalan besar dan berdiri untuk melihat Sandiaga Uno lebih dekat, dengan tubuh yang masih dipenuhi lumpur.
Tidak disangka, lanjut Ilyas, dia dipanggil ke depan untuk berbicara sama Sandiaga.
"Dia bilang (tanya) siapa namanya? Saya bilang Ilyas Daeng Ila, dia tanya di mana tinggal? Saya jawab di bawah tanggul. Lalu saya bilang naik air ke rumah saya," ungkapnya kepada Sandi.
Ilyas bahkan menantang siapapun yang berani menuduh agar menemuinya secara langsung, namun tidak ada satupun yang berani.
Sumber: Rmol
Faktakini.com, Jakarta - Ibu kandung dari calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno, Hajjah Mien Uno mengaku sedih dan tidak terima atas tuduhan bernada fitnah, "Sandiwara Uno" yang ditujukan kepada anaknya itu.
Mien menilai, Sandi memang tidak akan marah dengan tudingan itu. Tapi, dia sebagai ibu mengaku sakit hati saat ada pihak lawan yang melontarkan tudingan tersebut.
"Jadi kalau ada yang mengatakan 'Sandiwara Uno' itu adalah sesuatu yang mungkin dia (Sandi) tidak apa-apa, tapi yang sakit hati itu ibunya," ujar Mien Uno dalam acara diskusi di Media Center Prabowo-Sandi, Jakarta Selatan, Senin (11/2).
Menurut wanita berusia 78 tahun itu, pihak keluarga selalu mendidik anaknya dengan agama, kearifan lokal, integritas, kejujuran, dan etika menghormati orang lain. Karenanya, ia mengaku sedih saat anaknya kerap menjadi sasaran serangan fitnah keji.
"Mas Sandi itu saya didik memang sesuai dengan aturan dan apa-apa yang saya telah terima pada waktu saya kecil. Orang tua saya kebetulan dua-duanya guru jadi saya mendidik sesuai dengan aturan," tutur Mien Uno.
“Saya sedih banget sebagai orang tua yang melihat keadaan yang terus-menerus dipertentangkan yang sebetulnya itu adalah hal yang tidak benar," sambungnya.
Saking kesalnya, Mien bahkan menantang pihak-pihak yang memfitnah Sandi untuk langsung berhadapan dengannya. Dia ingin orang yang bersangkutan meminta maaf kepada dirinya.
"Jadi sekarang kalau ada orang yang mengatakan itu ‘Sandiwara Uno’ dia harus minta maaf kepada ibunya yang melahirkan dan mendidik Sandi dengan segenap tenaga untuk menjadi orang yang baik. Siapa yang mau berhadapan dengan saya sebagai ibunya?" tandasnya.
Tiga fitnah terakhir terhadap Sandi sang Cawapres Milenial itu adalah tentang video pertemuannya dengan Drijon Sihotang, Ibu Imas Siti Masitoh dan Ilyas Daeng Ila.
1. Drijon Sihotang
Serangan hoax para pembenci Sandi itu misalnya saat Sandi berkampanye di Pasar Kota Pinang, Sumut, Selasa (11/12/2018).
Saat iit Sandi sempat mendapat penolakan lewat poster di salah satu lapak pedagang dan pemasang ya adalah seorang pendukung Jokowi yang bernama Drijon Sihotang.
Sandi kemudian memanggil Drijon dan memperlakukannya dengan sangat ramah.
Video itupun menuai simpati deras masyarakat terhadap kesabaran dan ketulusan hati seorang Sandi.
Namun kemudian pihak haters menebar hoax dan fitnah bahwa kejadian itu adalah rekayasa tim Prabowo-Sandiaga sedang playing victim.
Drijon sendiri membantah keras fitnah tersebut dan menantang para penuduhnya untuk menemuinya langsung.
Setelah ramai potongan video, kemudian para pendukung dan buzzer paslon petahana itu memunculkan dan memviralkan tagar 'Sandiwara Uno'.
Tagar itu sebagai kelanjutan dari fitnah mereka bahwa spanduk 'Sandiaga Pulanglah' yang dipasang oleh Drijon adalah rekayasa.
2. Imas Siti Masitoh
Video ibu Imas Siti Masitoh yang menangis mengejar mobil Sandi saat berkampanye di Sumedang, Jawa Barat viral di media sosial.
Para penjahat Medsos kemudian menebar hoax bahwa ibu Imas Siti Masitoh adalah seorang Caleg PAN dan telah lama kenal baik dengan Sandi.
Terbukti kemudian hoax tersebut adalah sampah belaka, karena ibu Imas adalah ibu rumah tangga biasa dan bukan Caleg PAN.
Dan ibu Imas tidak pernah kenal mengenal dengan Sandi secara langsung walaupun sebelumnya ia pernah menghadiri acara yang dihadiri oleh Sandi yaitu acara Jamil PAS pada bulan Oktober 2018, namun saat itu ia gagal foto berdua dengan Sandi, ia hanya bisa foto selfie dari jauh.
3. Ilyas Daeng Ila
Kemudian serangan fitnah berikutnya kembali dialamatkan saat Sandi berjumpa dengan seorang pria yang badannya berlumuran lumpur setelah meninjau banjir yang melanda Sulawesi Selatan.
Para pendukung dan buzzer petahana menebar hoax bahwa pria yang diketahui bernama Ilyas itu bersandiwara karena hanya dipenuhi lumpur di bagian depan badannya, sementara bagian punggungnya bersih.
Ilyas pun secara tegas dan keras langsung membantah hoax dan fitnah bahwa ada rekayasa dari dirinya dan pihak Sandiaga soal pertemuan tersebut.
Saat itu, Ilyas mengaku sedang berada di dalam rumahnya untuk membersihkan lumpur yang masuk.
Lokasi yang dibersihkannya adalah lumpur yang mengendap di bawah kasur dan kursinya.
Untuk membersihkan itu, kata Ilyas, dia harus dalam posisi tengkurap sehingga badan bagian depan terkena lumpur.
"Hari Sabtu saya dengar ada bos (Sandi) dari Jakarta. Saat itu saya menyapu di bawah tempat tidur dan meja. Di bawah meja saya baring ke depan menyapu. Jadi ini badanku depan penuh lumpur belakang tidak," kata dia.
"Jadi saya tidak alasan (bohong), karena memang rumahku begitu," sambungnya.
Setelah mendengar kedatangan Sandi, pria yang memiliki lima orang anak ini kemudian berjalan menuju jalan besar dan berdiri untuk melihat Sandiaga Uno lebih dekat, dengan tubuh yang masih dipenuhi lumpur.
Tidak disangka, lanjut Ilyas, dia dipanggil ke depan untuk berbicara sama Sandiaga.
"Dia bilang (tanya) siapa namanya? Saya bilang Ilyas Daeng Ila, dia tanya di mana tinggal? Saya jawab di bawah tanggul. Lalu saya bilang naik air ke rumah saya," ungkapnya kepada Sandi.
Ilyas bahkan menantang siapapun yang berani menuduh agar menemuinya secara langsung, namun tidak ada satupun yang berani.
Sumber: Rmol