Program DP Rp 0 Anies Sukses, Ini Wawancara Dengan Direktur Utama PD Pembangunan Sarana Jaya

Selasa, 5 Februari 2019

Faktakini.com, Jakarta -
Kepemilikan hunian dengan DP Rp 0 merupakan salah satu program unggulan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Program tersebut sudah digadang-gadang sejak masa kampanye dan akhirnya terbukti sukses.

Program tersebut mulai direalisasikan sejak Anies meresmikan pembangunan rumah susun sederhana milik (rusunami) DP Rp 0 pertama di Pondok Kelapa, Jakarta Timur pada 18 Januari 2018. Rumah tersebut diberi nama Klapa Village.

Dalam perjalanannya, program tersebut menuai pro dan kontra. Tak sedikit pihak yang mempertanyakan lambatnya pembangunan rumah DP Rp 0 di Klapa Village. Hal itu menimbulkan pertanyaan, apakah Anies serius memperhatikan program tersebut.

Apalagi, selama Anies menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta sejak 2017, rumah DP Rp 0 baru dibangun di satu lokasi. Hingga kini belum ada tanda-tanda akan dibangun di lokasi lain.

Direktur Utama PD Pembangunan Sarana Jaya Yoory C Pinontoan berbagi cerita secara eksklusif kepada detikFinance mengenai hal tersebut. Berikut wawancara lengkapnya:

Sudah sejauh mana progres pembangunan rumah DP Rp 0 di Pondok Kelapa?
Sampai saat ini sudah mencapai 38,5% ya. Target kita di akhir Januari atau paling lambat awal Februari sudah bisa topping off. Sekarang sudah mencapai lantai 20 dari 21. Kalau cuaca baik, semuanya baik, nggak ada halangan sehingga sesuai dengan schedule akhir Januari bisa topping off
Kalau sudah topping off artinya progresnya bagaimana?
Topping off itu kan berarti tinggal finishing. Secara struktur sudah selesai. Jadi tinggal finishingnya saja

Finishing itu detailnya apa saja?
Itu pasang dinding, pengecatan, mechanical electrical dan yang lain lain, semuanya, kelengkapan daripada apartemen itu sendiri, lift itu bisa selesai seluruhnya sesuai schedule kita bulan Juli 2019

Artinya Juli 2019 sudah diresmikan?
Iya itu sudah selesai

Apakah itu sesuai target Gubernur?
Bukan dari Pak Gubernur, kan pas kita mulai tiang pancang kemarin kan sudah ada schedulenya. Itu sudah kita sampaikan ke pada Pak Gubernur

Optimis pembangunannya selesai pada Juli 2019?
Harus optimis kalau ditanya optimis

Seandainya molor bagaimana?
Ya sebenarnya kita usahakan untuk tidak mundur ya semuanya sesuai dengan rencana. Yang penting faktor cuacanya, kalau cuacanya baik saya pikir nggak ada masalah

Sejauh ini kendalanya cuma faktor cuaca saja?
Iya

Pak Anies sudah memimpin Jakarta setahun lebih. Tapi rumah DP Rp 0 baru ada di 1 lokasi. Itu kenapa berjalannya lambat?
Begini, pertama-tama kan sebagai pilot project kita DP 0 kan tanahnya sudah tersedia, kita sudah punya di Klapa Village. Nah untuk next project nya berarti kita harus menyediakan lahan ya. Penyediaan lahan kan butuh pembiayaan juga. Karena sampai sekarang kan perbankan kan masih sangat ketat apabila pinjaman digunakan untuk pengadaan tanah, kalau untuk pembangunan nggak ada masalah. Tanah itu kan kita masih mengandalkan PMD. Untuk PMD ini kan butuh proses, waktu ya. Kemarin tahap pertama sudah dicairkan. PMD kita yang tahap 1 itu Rp 935 miliar. Itu sekitar Rp 500 miliaran digunakan untuk DP 0. Berangkat dari sana baru kita melakukan pengadaan tanahnya

PMD Rp 500 miliar sudah digunakan untuk pengadaan tanah?
Sebagian ya, sebagian digunakan untuk pengadaan tanah dan pembangunannya nanti. Sekarang kita sudah ada kurang lebih stok kita, hampir 7 hektare untuk pengembangan DP 0

Ada berapa lokasi pengadaan tanah?
Ada dua

Di mana saja lokasinya?
Itu di Cilangkap dan di Pulo Gebang

Masing-masing luasnya berapa?
2,9 hektar (Cilangkap) dan 4,1 hektar (Pulo Gebang)

Kira kira siap dibangunnya kapan?
Target saya sih untuk yang Cilangkap nih kurang lebih sekitar bulan Mei-Juni tahun ini sudah bisa groundbreaking dilakukan pembangunan. Selanjutnya yang di Pulo Gebang bisa kita mulai bulan September-Oktober
Harga tanah yang dibeli sama Sarana Jaya bisa disebutkan masing-masing berapa yang di Cilangkap dan Pulo Gebang?
Mungkin jangan disebut harganya ya. Kalau disebutkan harganya akan menyulitkan kita dalam pengadaan tanah selanjutnya. Tapi intinya memang untuk pengadaan tanah ini khusus untuk DP 0 tidak bisa terlalu mahal karena kalau semakin mahal nanti prosentase penyediaan hunian DP Rp 0 ini semakin kecil

Untuk Cilangkap dan Pulo Gebang sudah ada gambaran mau dibangun landed house atau vertikal?
Kita selalu saat ini kita tawarkan itu vertikal housing. Sayang kalau dibangun landed dengan luas tanah yang tidak terlalu besar, jumlahnya kan jadi sedikit. Sementara kan peminatnya sudah cukup banyak sekarang

Sudah fix akan dibangun rumah vertikal?
Iya

Kadang masyarakat bertanya-tanya kenapa dibangunnya vertikal, padahal janjinya rumah tapak. Mungkin bapak bisa menjelaskan?
Ya tadi, di DKI ini kan lahannya sangat terbatas ya dan harga lahannya kan juga cukup mahal. Kalau itu dipaksakan dibangun landed house, otomatis nanti warga yang akan menerima atau membeli hunian DP 0 ini kan semakin sedikit jumlahnya. Sementara kalau dibangun vertikal bisa dapat lebih banyak. Jangan lupa backlock di DKI berdasarkan kajian Dinas Perumahan tahun 2016 kurang lebih sekitar 302.000. Target kita kan 250.000 menyediakan hunian ya bukan hanya dengan skema DP 0. Menyediakan hunian 250.000 jadi 50.000 per tahun

Sudah ada rancangan berapa lantai, berapa unit?
Kurang lebih sama dengan Klapa Village karena ukuran size tanahnya kan mirip ya untuk yang di Cilangkap

Kalau yang di Pulo Gebang sama juga?
Kalau yang di Pulo Gebang belum. Tapi segera kita desain sehingga tahun ini juga bisa kita mulai pembangunannya

Dalam pembangunannya menggaet pengembang swasta juga seperti di Klapa Village?
Iya itu kan salah satu skema untuk pembiayaan juga ya, untuk mempercepat program kita juga

Sudah ada partner-nya?
Sudah
Sama kayak yang di Klapa Village, partner-nya Totalindo juga?
Betul, karena penunjukannya ini kan berdasarkan daripada beauty contest. Jadi bukan menunjuk begitu saja tapi kita umumkan secara terbuka, siapa yang berminat. Kebetulan untuk yang di Cilangkap, kalau di Pulo Gebang belum, kalau di Cilangkap itu yang jadi partner kita PT Totalindo dan Kalma Group

Pertimbangannya apa dalam memilih partner?
Ada, kita umumkan semacam kriteria yang harus dipenuhi seperti harga tanah yang kita minta, persentase daripada share yang harus mereka masuk. Dari semua peminat yang ada, yang paling terbaik adalah Totalindo dan Kalma Group ini

Untuk Pulo Gebang saat ini fokusnya lagi mencari partner?
Iya kita cari partner pengembang yang berminat nanti kita umumkan secara terbuka juga seperti biasa ya, kriterianya yang harus dipenuhi

Kriterianya bisa disebutkan?
Ya pasti punya pengalaman, punya track record yang baik, memiliki kemampuan finansial, kapasitasnya juga baik, itu syarat umum jadi partner kita untuk kerja sama DP 0

Banyak pengembang yang berminat untuk bekerja sama?
Banyak, waktu kita buka itu peminatnya selain dari swasta, dari BUMN juga ada. Tapi selain syarat umum tadi kan ada syarat khususnya mengenai syarat bisnisnya supaya itu bisa terpenuhi, ya mereka yang mengajukan yang paling terbaik lah yg bisa ditetapkan untuk membangun

Dulu kan di awal awal sempat menjadi kontroversi kenapa rumah DP Rp 0 nggak jalan jalan. Tanggapannya gimana?
Semua kan butuh proses. Membangun itu kan nggak langsung bangun. Kan butuh perizinannya dulu itu kita kerjakan. Kita nggak banyak bicara tapi kita buktikan saja, tau tau sudah mau jadi

Tapi kalau tidak salah target Pemprov DKI Jakarta 250.000 unit rumah DP Rp 0 yang mau dibangun?
Saya sampaikan di RPJMD itu bisa dilihat jadi 250.000 itu di situ termasuk ada rusunawa, ada rusunami, ada yang memang dilepaskan kepada mekanisme pasar ya, di sini lah kita harap swasta juga ikut menyediakan daripada hunian khususnya bagi MBR. Jadi 250.000 itu bukan berarti semuanya DP Rp 0

Kalau DP Rp 0 nya sendiri berapa banyak?
DP Rp 0 nya sendiri itu di sisi BUMD ya, BUMD diharapkan kurang lebih 14.000 selama 5 tahun, dari kami bersama Jakarta Propertindo. Tapi target kami sendiri itu Sarana Jaya 13.000 dalam 5 tahun

Bisa tercapai dalam 5 tahun 13.000 unit?
Optimis harus bisa sepanjang didukung stakeholder terkait pasti bisa

Butuh lahan berapa banyak untuk merealisasikan itu?
Kalau 13.000 kira kira 7,5 hektar untuk DP Rp 0. Jadi totalnya 13.500 itu kurang lebih sekitar 8 hektar lah untuk DP Rp 0

Itu lahannya sudah dimiliki Sarana Jaya atau menggunakan lahan pemprov atau baru akan dibeli?
Sebagian kan sudah kita beli, di Klapa Village sudah kita punya, di Cilangkap sudah kita punya, Pulo Gebang sudah kita punya. Lalu kita ada beberapa target nanti di beberapa wilayah kota lain seperti di selatan, di barat, itu kita sudah punya beberapa list bisa kita beli dan dijadikan DP Rp 0.

Sumber: Detik