Takut Salahgunakan Kekuasaan, Kubu Prabowo Minta Jokowi Cuti Pilpres
27 Februarii 2019
Faktakini.com, Jakarta - Anggota Tim Advokasi Hukum Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Indra meminta calon presiden petahana Joko Widodo atau Jokowi cuti kampanye di Pemilihan Presiden 2019.
Indra mencontohkan cawapres Sandiaga Uno yang lebih bersikap jantan karena mundur dari jabatannya sebagai wakil gubernur DKI demi mengikuti Pilpres 2019.
"Ayo gentle dong. Bang Sandi saja mundur, gentle juga dong Pak Jokowi, minimal cuti," kata Indra di Media Center Prabowo-Sandi, Jalan Sriwijaya I No 35, Kebayoran Baru Jakarta Selatan, Selasa (26/2/2019).
Menurut Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu, desakan cuti dilakukan supaya tak terjadi penyalahgunaan kekuasaan dalam pemerintahan, serta tak terjadi penggunaan fasilitas negara selama Jokowi kampanye Pilpres.
"Itu Pak (Wapres Jusuf Kalla) JK sanggup kok jadi presiden sementara, saya yakin Pak JK bijaksana," imbuh Indra.
Di kesempatan sama, Jubir BPN, Ferry Juliantono melihat bahwa saat ini sangat sulit membedakan kegiatan Jokowi sebagai presiden atau capres.
"Sudah terlalu permisif, seorang capres menggunakan fasilitas negara dan lakukan kampanye untuk pengaruhi pilihan masyarakat. Kegiatan Pak Jokowi belakangan sulit dipisahkan antara capres atau presiden," katanya.
Sumber: Liputan6
Faktakini.com, Jakarta - Anggota Tim Advokasi Hukum Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Indra meminta calon presiden petahana Joko Widodo atau Jokowi cuti kampanye di Pemilihan Presiden 2019.
Indra mencontohkan cawapres Sandiaga Uno yang lebih bersikap jantan karena mundur dari jabatannya sebagai wakil gubernur DKI demi mengikuti Pilpres 2019.
"Ayo gentle dong. Bang Sandi saja mundur, gentle juga dong Pak Jokowi, minimal cuti," kata Indra di Media Center Prabowo-Sandi, Jalan Sriwijaya I No 35, Kebayoran Baru Jakarta Selatan, Selasa (26/2/2019).
Menurut Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu, desakan cuti dilakukan supaya tak terjadi penyalahgunaan kekuasaan dalam pemerintahan, serta tak terjadi penggunaan fasilitas negara selama Jokowi kampanye Pilpres.
"Itu Pak (Wapres Jusuf Kalla) JK sanggup kok jadi presiden sementara, saya yakin Pak JK bijaksana," imbuh Indra.
Di kesempatan sama, Jubir BPN, Ferry Juliantono melihat bahwa saat ini sangat sulit membedakan kegiatan Jokowi sebagai presiden atau capres.
"Sudah terlalu permisif, seorang capres menggunakan fasilitas negara dan lakukan kampanye untuk pengaruhi pilihan masyarakat. Kegiatan Pak Jokowi belakangan sulit dipisahkan antara capres atau presiden," katanya.
Sumber: Liputan6