Ta'lim Bulanan FPI, Ustadz Azzam: Kedzolliman Di Negeri Ini Harus Terus Kita Lawan
Ahad, 3 Februari 2019
Faktakini.com, Jakarta - Pengacara Muslim Ustadz Azzam Khan turut menjadi salah satu penceramah pada pengajian bulanan FPI di MS Petamburan, Tanah Abang Jakarta Pusat, Ahad (3/2/2019).
Ustadz Azzam menyatakan kondisi negeri ini saat ini sudah panas sekali akibat ulah rezim.
"Saya orang yang melaporkan Sukmawati, saya juga yang dampingi pelaporan Megawati. Sangat sulit untuk sekedar melaporkan Sukmawati, kita menghadapi berbagai kesuliitan, harus menghadapi berbagai Kombes, bolak balik lantai dan lainnya. Ini ada apa ini? Ini laporan masyarakat ya harusnya aparat terima saja, perkara pembuktian itu nanti ada gelar perkara dan lainnya", ujar Ustadz Azzam.
Kemudian beliau memaparkan bahwa alasan ia mempolisikan Sukmawati adalah karena pemalsu ijazah dua SMA itu telah menghina suara Adzan.
"Padahal Adzan itu bukan cuma syariat Islam tapi juga mukjizat dunia, tak pernah putus 1 detik pun di dunia ini bergema suara adzan. Namun dua bulan kemudian turunlah surat SP3, dihentikanlah penyelidikan kasus Sukmawati. Dan kita langsung melakukan gugatan terhadap Polri", lanjut beliau.
Dihadapan ribuan jama'ah yang hadir termasuk Jurnalis Faktakini.com, Ustadz Azzam menyatakan keprihatinannya bahwa suara Adzan telah dikalahkan oleh Kidung Sukmawati.
"Bayangkan kita ini mau cari keadilan tetang Allah, betapa sulitnya, adzan dikalahkan dengan nyanyian Kidung. Akhirnya inkracht gugatan kita kalah, tapi sampai kapanpun (kasus ini) akan saya kejar. Saya telah ajukan uji materi kasus SP3 Sukmawati ini ke MK, alhamdulillah diterima dan kita akan bertarung lagi."
Kemudian Ustadz Azzam melanjutkan, "Jadi kedzoliman ini masih ada di negeri ini, dan harus kita lawan. Tidak ada perubahan yang pasti kecuali kita memlih paslon pilihan Ijtima' Ulama yaitu Prabowo - sandi."
Ustadz Azzam kemudian memaparkan bahwa laporan-laporan yang ia lakukan seperti terhadap
Guntur Romli yang menghina Islam, semua dimentahkan, saat itu ia melaporkan bersama Ustadz Damai Hari Lubis.
Tak lupa Ustadz Azzam mengingatkan umat Islam untuk membela umat Islam di Kashmir, India yang teraniaya.
"Saya akan mengepung Kedubes India atas terorisme di Kashmir, karena resolusi PBB sudah berkali-kali meminta diadakannya Plebisit, karena banyaknya kedzolliman di Kashmir yang penduduknya 90 persen muslim. Ini telah terjadi begitu lama. Rohingya dan Uighur pun masih kalah lama dengan kasus Kashmir yang banyak warganya telah dibunuh. Akan ada aksi demo di kedubes India untuk bela Kashmir, mari kita sama-sama menghadirinya", tutup beliau.
Faktakini.com, Jakarta - Pengacara Muslim Ustadz Azzam Khan turut menjadi salah satu penceramah pada pengajian bulanan FPI di MS Petamburan, Tanah Abang Jakarta Pusat, Ahad (3/2/2019).
Ustadz Azzam menyatakan kondisi negeri ini saat ini sudah panas sekali akibat ulah rezim.
"Saya orang yang melaporkan Sukmawati, saya juga yang dampingi pelaporan Megawati. Sangat sulit untuk sekedar melaporkan Sukmawati, kita menghadapi berbagai kesuliitan, harus menghadapi berbagai Kombes, bolak balik lantai dan lainnya. Ini ada apa ini? Ini laporan masyarakat ya harusnya aparat terima saja, perkara pembuktian itu nanti ada gelar perkara dan lainnya", ujar Ustadz Azzam.
Kemudian beliau memaparkan bahwa alasan ia mempolisikan Sukmawati adalah karena pemalsu ijazah dua SMA itu telah menghina suara Adzan.
"Padahal Adzan itu bukan cuma syariat Islam tapi juga mukjizat dunia, tak pernah putus 1 detik pun di dunia ini bergema suara adzan. Namun dua bulan kemudian turunlah surat SP3, dihentikanlah penyelidikan kasus Sukmawati. Dan kita langsung melakukan gugatan terhadap Polri", lanjut beliau.
Dihadapan ribuan jama'ah yang hadir termasuk Jurnalis Faktakini.com, Ustadz Azzam menyatakan keprihatinannya bahwa suara Adzan telah dikalahkan oleh Kidung Sukmawati.
"Bayangkan kita ini mau cari keadilan tetang Allah, betapa sulitnya, adzan dikalahkan dengan nyanyian Kidung. Akhirnya inkracht gugatan kita kalah, tapi sampai kapanpun (kasus ini) akan saya kejar. Saya telah ajukan uji materi kasus SP3 Sukmawati ini ke MK, alhamdulillah diterima dan kita akan bertarung lagi."
Kemudian Ustadz Azzam melanjutkan, "Jadi kedzoliman ini masih ada di negeri ini, dan harus kita lawan. Tidak ada perubahan yang pasti kecuali kita memlih paslon pilihan Ijtima' Ulama yaitu Prabowo - sandi."
Ustadz Azzam kemudian memaparkan bahwa laporan-laporan yang ia lakukan seperti terhadap
Guntur Romli yang menghina Islam, semua dimentahkan, saat itu ia melaporkan bersama Ustadz Damai Hari Lubis.
Tak lupa Ustadz Azzam mengingatkan umat Islam untuk membela umat Islam di Kashmir, India yang teraniaya.
"Saya akan mengepung Kedubes India atas terorisme di Kashmir, karena resolusi PBB sudah berkali-kali meminta diadakannya Plebisit, karena banyaknya kedzolliman di Kashmir yang penduduknya 90 persen muslim. Ini telah terjadi begitu lama. Rohingya dan Uighur pun masih kalah lama dengan kasus Kashmir yang banyak warganya telah dibunuh. Akan ada aksi demo di kedubes India untuk bela Kashmir, mari kita sama-sama menghadirinya", tutup beliau.