Tegas! Kritik RUU Permusikan, Fadli Zon: Kok Orang Bermusik Saja Diatur-Atur
Selasa, 5 Februari 2019
Faktakini.com, Jakarta -
Wakil Ketua DPR Fadli Zon mempertanyakan alasan orang yang mau bermusik harus diatur dalam Rancangan Undang-undang (RUU) Permusikan. Sebab, kesenian tak bisa diberi standarisasi.
"Ya apa sih intinya? Kok orang mau bermusik saja diatur-atur," kata Fadli di gedung DPR Jakarta, Senin 4 Februari 2019.
Ia menjelaskan, kreativitas tentu tak bisa dibatasi. Misalnya standar musik bagus, musik keren atau musik bermutu tinggi. "Apa standarnya, saya katakan. Saya sulit itu," kata Fadli.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu membandingkan dengan orang yang melihat lukisan seniman legendaris Van Gogh. Lukisan itu tak laku ketika pelukisnya masih hidup.
"Itu usai dia meninggal, lukisannya menjadi sangat mahal, yang sangat luar biasa. Apa standarnya di dalam berkesenian? Enggak bisa, kreatifitas, seni estetika itu tidak bisa dikasih standarisasi," kata Fadli.
Ia menilai pengesahan RUU ini harus ditunda. Sebab, bukan sesuatu yang mendesak. "Kalau saya akan berpendapat begitu, itu bukan sesuatu yang urgent. Enggak perlu lah, kita fokus saja dulu dengan pemilu, nanti di masa yang akan datang saja kalau sudah ada pemerintahan baru ya kita bahas," kata Fadli.
Saat ini, RUU Permusikan tengah dibahas di Dewan Perwakilan Rakyat. RUU ini mengundang reaksi beragam.
Sumber: Viva
Faktakini.com, Jakarta -
Wakil Ketua DPR Fadli Zon mempertanyakan alasan orang yang mau bermusik harus diatur dalam Rancangan Undang-undang (RUU) Permusikan. Sebab, kesenian tak bisa diberi standarisasi.
"Ya apa sih intinya? Kok orang mau bermusik saja diatur-atur," kata Fadli di gedung DPR Jakarta, Senin 4 Februari 2019.
Ia menjelaskan, kreativitas tentu tak bisa dibatasi. Misalnya standar musik bagus, musik keren atau musik bermutu tinggi. "Apa standarnya, saya katakan. Saya sulit itu," kata Fadli.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu membandingkan dengan orang yang melihat lukisan seniman legendaris Van Gogh. Lukisan itu tak laku ketika pelukisnya masih hidup.
"Itu usai dia meninggal, lukisannya menjadi sangat mahal, yang sangat luar biasa. Apa standarnya di dalam berkesenian? Enggak bisa, kreatifitas, seni estetika itu tidak bisa dikasih standarisasi," kata Fadli.
Ia menilai pengesahan RUU ini harus ditunda. Sebab, bukan sesuatu yang mendesak. "Kalau saya akan berpendapat begitu, itu bukan sesuatu yang urgent. Enggak perlu lah, kita fokus saja dulu dengan pemilu, nanti di masa yang akan datang saja kalau sudah ada pemerintahan baru ya kita bahas," kata Fadli.
Saat ini, RUU Permusikan tengah dibahas di Dewan Perwakilan Rakyat. RUU ini mengundang reaksi beragam.
Sumber: Viva