Ternyata! Gerindra: Biaya Kampanye Jokowi Dulu dari Hasil Kelola Lahan Prabowo
Selasa, 19 Februari 2019
Faktakini.com, Jakarta - Pernyataan Jokowi soal kepemilikan lahan Prabowo Subianto seluas ratusan ribu hektare terus menuai protes dari kubu oposisi.
Bahkan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Edhy Prabowo mengingatkan, dari bisnis 320 ribu hektar lahan itu, Prabowo telah membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar dan membiayai pilkada Jokowi.
"Dari usaha kelola lahan tersebut, banyak warga yang dipekerjakan, banyak anak-anak yang disekolahkan, banyak kontribusi untuk lingkungan sekitar. Perlu diketahui bersama, salah satu keuntungan usaha kelola lahan tersebut adalah untuk membiayai kampanye Pak Jokowi saat Pilgub DKI tahun 2012 lalu yang jumlahnya sangat besar," kata Edhy dalam keterangannya, Selasa (19/2).
Karena itu, Edhy menyayangkan pertanyaan Jokowi yang malah menyerang sisi pribadi dari mantan donaturnya di Pilgub DKI Jakarta 2012 lalu.
Dia mencatat, bukan kali pertama Capres Petahana itu serang pribadi sang ketua umumnya.
"Ini bukan kali pertama Pak Jokowi berbicara menyimpang dari konteks dan lebih menyerang sisi personal. Pada debat perdana, Pak Jokowi yang seharusnya menyampaikan capaian atau gagasan tentang masalah hukum dan HAM, juga malah menyerang Pak Prabowo dengan Partai Gerindra," tuturnya.
Sebagaimana penjelasan Prabowo, lahan yang dimaksudkan Jokowi berstatus Hak Guna Usaha (HGU). Artinya, kata dia, lahan itu milik negara yang dapat diambil kapan saja bila negara membutuhkan.
Edhy menambahkan, keputusan Prabowo untuk memegang lahan itu pun lantaran takut saat Indonesia tengah mengalami krisis, lahan milik bangsa dikuasai oleh negara asing. Dia bilang, Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) itu pun mengetahui betul pengorbanan Prabowo mempertahankan lahan Indonesia dari asing.
"Kami sangat menyesalkan dan menyayangkan apa yang dilakukan Pak Jokowi. Beliau seperti lupa dengan sejarah bahwa Pak Prabowo dan Partai Gerindra adalah bagian yang pernah membesarkan namanya hingga bisa besar seperti sekarang ini. Kami tak menyangka Pak Jokowi bisa sampai hati menyerang sisi pribadi," pungkasnya.
Sebagaimana diketahui, Jokowi menuding bahwa Prabowo tengah menguasai lahan di daerah Kalimantan Timur sebesar 220 ribu dan Aceh Tengah sebesar 120ribu hektar. Pertanyaan itu dilontarkan Jokowi saat pelaksanaan debat kedua di pilpres.
Sumbet: Jawapos
Faktakini.com, Jakarta - Pernyataan Jokowi soal kepemilikan lahan Prabowo Subianto seluas ratusan ribu hektare terus menuai protes dari kubu oposisi.
Bahkan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Edhy Prabowo mengingatkan, dari bisnis 320 ribu hektar lahan itu, Prabowo telah membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar dan membiayai pilkada Jokowi.
"Dari usaha kelola lahan tersebut, banyak warga yang dipekerjakan, banyak anak-anak yang disekolahkan, banyak kontribusi untuk lingkungan sekitar. Perlu diketahui bersama, salah satu keuntungan usaha kelola lahan tersebut adalah untuk membiayai kampanye Pak Jokowi saat Pilgub DKI tahun 2012 lalu yang jumlahnya sangat besar," kata Edhy dalam keterangannya, Selasa (19/2).
Karena itu, Edhy menyayangkan pertanyaan Jokowi yang malah menyerang sisi pribadi dari mantan donaturnya di Pilgub DKI Jakarta 2012 lalu.
Dia mencatat, bukan kali pertama Capres Petahana itu serang pribadi sang ketua umumnya.
"Ini bukan kali pertama Pak Jokowi berbicara menyimpang dari konteks dan lebih menyerang sisi personal. Pada debat perdana, Pak Jokowi yang seharusnya menyampaikan capaian atau gagasan tentang masalah hukum dan HAM, juga malah menyerang Pak Prabowo dengan Partai Gerindra," tuturnya.
Sebagaimana penjelasan Prabowo, lahan yang dimaksudkan Jokowi berstatus Hak Guna Usaha (HGU). Artinya, kata dia, lahan itu milik negara yang dapat diambil kapan saja bila negara membutuhkan.
Edhy menambahkan, keputusan Prabowo untuk memegang lahan itu pun lantaran takut saat Indonesia tengah mengalami krisis, lahan milik bangsa dikuasai oleh negara asing. Dia bilang, Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) itu pun mengetahui betul pengorbanan Prabowo mempertahankan lahan Indonesia dari asing.
"Kami sangat menyesalkan dan menyayangkan apa yang dilakukan Pak Jokowi. Beliau seperti lupa dengan sejarah bahwa Pak Prabowo dan Partai Gerindra adalah bagian yang pernah membesarkan namanya hingga bisa besar seperti sekarang ini. Kami tak menyangka Pak Jokowi bisa sampai hati menyerang sisi pribadi," pungkasnya.
Sebagaimana diketahui, Jokowi menuding bahwa Prabowo tengah menguasai lahan di daerah Kalimantan Timur sebesar 220 ribu dan Aceh Tengah sebesar 120ribu hektar. Pertanyaan itu dilontarkan Jokowi saat pelaksanaan debat kedua di pilpres.
Sumbet: Jawapos