UAS Temui Kyai Maimoen, Umat Ingat Lagi Doa: Ya Allah, Hadza Rois Prabowo, Ij’al Ya Ilahana
Sabtu, 9 Februari 2019
Faktakini.com, Rembang - "Ya ilahana ya Allah, fi janbina ya ilahana ya Allah. Hadza al-rois, hadza rois Pak Prabowo. Ij’alhu, ilahana,” demikian penggalan bacaan doa Mbah Moen yang ditujukan kepada Prabowo.
Jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia, potongan doa Mbah Moen itu kira-kira memiliki makna: “Wahai Tuhan Kami, Ya Allah, di samping kami ini, wahai Tuhan kami, ya Allah. Inilah pemimpin, ini pemimpin Pak Prabowo. Jadikanlah dia (menjadi pemimpin), wahai Tuhan kami.”
Siapa yang bisa melupakan doa tulus dan indah dari KH Maimoen Zubair tersebut? Tidak ada yang bisa!
Doa memohon kepada Allah SWT agar Prabowo jadi Presiden tersebut beliau panjatkan pada acara pengajian bertajuk Sarang Berzikir untuk Indonesia Maju yang berlangsung di Pondok Pesantren Al Anwar, Rembang, Jawa Tengah pada hari Jumat (1/2/2019).
Al-Mukarrom Mbah Kiai Haji Maimoen Zubair melafalkan doa penutupnya itu di depan capres Petahana yang juga ikut mengaminkan doa tersebut.
Walaupun kemudian doa tersebut diminta diralat oleh sebagian orang yang ingin nama Capres Petahana juga disebut dan didoakan, tetap umat Islam sangat banyak yang meyakini bahwa yang ada di dalam hati Mbah Maimoen di Pilpres 2019 hanyalah Prabowo.
Apalagi Mbah Maimoen bukan baru kali ini saja mendukung dan mendoakan Prabowo jadi Presiden, tetapi sejak di Pilpres 2014.
Masih belum hilang euforia dan kesenangan hati umat Islam atas doa Mbah Maimoen tersebut, kini perasaan gembira jadi berlipat ganda karena Ustadz Abdul Somad mengunjungi kediaman KH Maimoen Zubair (Mbah Moen) pada Sabtu (9/2) pagi tadi.
UAS mengunjungi Pondok Pesantren al-Manar, Sarang, Rembang. Lembaga pendidikan itu diasuh oleh KH Maimoen Zubair (Mbah Moen).
Ustadz Abdul Somad juga telah lama menyatakan untuk Pilpres 2019 beliau hanya mendukung Paslon yang didukung dan direstui oleh Imam Besar umat Islam Habib Rizieq Shihab, yaitu Prabowo - Sandi.
Hati UAS sudah pasti dukung Prabowo - Sandi, terbukti usai beredar video yang menyatakan dirinya Netral di Pilpres, beliau malah makin sering mengacungkan simbol dua jari khas dukungan untuk Prabowo - Sandi.
Hal ini makin memperkuat dugaan bahwa video UAS mengaku netral itu hanya siyasah politik beliau saja, supaya terhindar dari acara kampanye paslon Petahana.
Saat bertemu, nampak Ustadz Somad memeluk Mbah Moen, mencium tangan Mbah Moen, hingga mendengarkan nasihat-nasihat.
UAS mengaku sudah lama ingin sowan kepada Mbah Moen. Keinginan itu didorong oleh niatnya mendapatkan nasihat dan doa dari ulama sepuh tersebut.
“Namun, takdir berkata lain. Dari Pati (Jawa Tengah) pukul 06.00 subuh, selanjutnya kami mesti sampai di kediaman Gus Yasin, Wakil Gubernur Jawa Tengah, pada pukul 08.00. Sementara, Mbah Moen sendiri dari info yang saya dapat akan ke Jakarta,” kata Ustaz Abdul Somad kepada Republika, Sabtu (9/2).
Ternyata, niat baik UAS dapat diwujudkan. Bermula dari perbincangannya dengan KH DR Fadholan dan KH DR Afifuddin. Dua sosok itu kemudian berhasil mempertemukan Ustaz Abdul Somad dengan Mbah Moen.
“Alhamdulillah,” ujar mubaligh yang alumnus Universitas al-Azhar (Mesir) itu mengenang kejadian pagi tadi.
Dalam foto-foto yang diterima Republika, tampak UAS mencium tangan KH Maimoen Zubair dengan penuh hormat. Mbah Moen pun menerimanya dengan hangat.
Pertemuan singkat itu ditutup dengan doa bersama. UAS menuturkan, dirinya mendapatkan banyak nasihat dari Mbah Moen.
“Nasihat tentang cara membaca hikmah di balik takdir. Ketetapan Allah itu indah. Kami juga belajar ilmu tawadhu'. (Mbah Moen sempat mengatakan) ‘Saya ini bukan kiai, saya ini awam.’ Masya Allah,” kata peraih anugerah Tokoh Perubahan Republika 2017 itu.
KH Maimoen Zubair lahir di Rembang, Jawa Tengah, 90 tahun silam. Ulama kharismatik itu dikenal luas kiprahnya di berbagai bidang, mulai dari politik hingga dakwah.
Ayahnya bernama KH Zubair Dahlan, seorang alim yang juga murid dari ulama besar Makkah yakni Syekh Saíd al-Yamani dan Syekh Hasan al-Yamani al-Makki.
Foto: Ustadz Abdul Somad silaturahim kepada Mbah Moen (KH Maimoen Zubair) pada Sabtu (9/2) pagi ini.
Sumber: Republika
Faktakini.com, Rembang - "Ya ilahana ya Allah, fi janbina ya ilahana ya Allah. Hadza al-rois, hadza rois Pak Prabowo. Ij’alhu, ilahana,” demikian penggalan bacaan doa Mbah Moen yang ditujukan kepada Prabowo.
Jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia, potongan doa Mbah Moen itu kira-kira memiliki makna: “Wahai Tuhan Kami, Ya Allah, di samping kami ini, wahai Tuhan kami, ya Allah. Inilah pemimpin, ini pemimpin Pak Prabowo. Jadikanlah dia (menjadi pemimpin), wahai Tuhan kami.”
Siapa yang bisa melupakan doa tulus dan indah dari KH Maimoen Zubair tersebut? Tidak ada yang bisa!
Doa memohon kepada Allah SWT agar Prabowo jadi Presiden tersebut beliau panjatkan pada acara pengajian bertajuk Sarang Berzikir untuk Indonesia Maju yang berlangsung di Pondok Pesantren Al Anwar, Rembang, Jawa Tengah pada hari Jumat (1/2/2019).
Al-Mukarrom Mbah Kiai Haji Maimoen Zubair melafalkan doa penutupnya itu di depan capres Petahana yang juga ikut mengaminkan doa tersebut.
Walaupun kemudian doa tersebut diminta diralat oleh sebagian orang yang ingin nama Capres Petahana juga disebut dan didoakan, tetap umat Islam sangat banyak yang meyakini bahwa yang ada di dalam hati Mbah Maimoen di Pilpres 2019 hanyalah Prabowo.
Apalagi Mbah Maimoen bukan baru kali ini saja mendukung dan mendoakan Prabowo jadi Presiden, tetapi sejak di Pilpres 2014.
Masih belum hilang euforia dan kesenangan hati umat Islam atas doa Mbah Maimoen tersebut, kini perasaan gembira jadi berlipat ganda karena Ustadz Abdul Somad mengunjungi kediaman KH Maimoen Zubair (Mbah Moen) pada Sabtu (9/2) pagi tadi.
UAS mengunjungi Pondok Pesantren al-Manar, Sarang, Rembang. Lembaga pendidikan itu diasuh oleh KH Maimoen Zubair (Mbah Moen).
Ustadz Abdul Somad juga telah lama menyatakan untuk Pilpres 2019 beliau hanya mendukung Paslon yang didukung dan direstui oleh Imam Besar umat Islam Habib Rizieq Shihab, yaitu Prabowo - Sandi.
Hati UAS sudah pasti dukung Prabowo - Sandi, terbukti usai beredar video yang menyatakan dirinya Netral di Pilpres, beliau malah makin sering mengacungkan simbol dua jari khas dukungan untuk Prabowo - Sandi.
Hal ini makin memperkuat dugaan bahwa video UAS mengaku netral itu hanya siyasah politik beliau saja, supaya terhindar dari acara kampanye paslon Petahana.
Saat bertemu, nampak Ustadz Somad memeluk Mbah Moen, mencium tangan Mbah Moen, hingga mendengarkan nasihat-nasihat.
UAS mengaku sudah lama ingin sowan kepada Mbah Moen. Keinginan itu didorong oleh niatnya mendapatkan nasihat dan doa dari ulama sepuh tersebut.
“Namun, takdir berkata lain. Dari Pati (Jawa Tengah) pukul 06.00 subuh, selanjutnya kami mesti sampai di kediaman Gus Yasin, Wakil Gubernur Jawa Tengah, pada pukul 08.00. Sementara, Mbah Moen sendiri dari info yang saya dapat akan ke Jakarta,” kata Ustaz Abdul Somad kepada Republika, Sabtu (9/2).
Ternyata, niat baik UAS dapat diwujudkan. Bermula dari perbincangannya dengan KH DR Fadholan dan KH DR Afifuddin. Dua sosok itu kemudian berhasil mempertemukan Ustaz Abdul Somad dengan Mbah Moen.
“Alhamdulillah,” ujar mubaligh yang alumnus Universitas al-Azhar (Mesir) itu mengenang kejadian pagi tadi.
Dalam foto-foto yang diterima Republika, tampak UAS mencium tangan KH Maimoen Zubair dengan penuh hormat. Mbah Moen pun menerimanya dengan hangat.
Pertemuan singkat itu ditutup dengan doa bersama. UAS menuturkan, dirinya mendapatkan banyak nasihat dari Mbah Moen.
“Nasihat tentang cara membaca hikmah di balik takdir. Ketetapan Allah itu indah. Kami juga belajar ilmu tawadhu'. (Mbah Moen sempat mengatakan) ‘Saya ini bukan kiai, saya ini awam.’ Masya Allah,” kata peraih anugerah Tokoh Perubahan Republika 2017 itu.
KH Maimoen Zubair lahir di Rembang, Jawa Tengah, 90 tahun silam. Ulama kharismatik itu dikenal luas kiprahnya di berbagai bidang, mulai dari politik hingga dakwah.
Ayahnya bernama KH Zubair Dahlan, seorang alim yang juga murid dari ulama besar Makkah yakni Syekh Saíd al-Yamani dan Syekh Hasan al-Yamani al-Makki.
Foto: Ustadz Abdul Somad silaturahim kepada Mbah Moen (KH Maimoen Zubair) pada Sabtu (9/2) pagi ini.
Sumber: Republika