Umat Islam Harus Tau Ahok, Ribka Tjiptaning Dan Abu Janda Cs Di Kubu 01, Maka Kita Pilih 02!
Ahad, 24 Februari 2019
Faktakini.com
Alhamdulillah, ada tulisan dari orang yg faqih agama dan lurus, Inshaa Alloh, semoga menjadi tambahan ilmu.... 👇
*✍ Fazel J Haitamy*
*Fiqh As-Siyaasah*
_(Fiqih Politik)_
Tulisan ini adalah rangkaian bahasa sederhana untuk memahamkan umat agar bisa menimbang mudharat dan maslahat syar'i dari pertarungan politik Indonesia hari ini.
Ada dua kubu yang sedang bertarung, Koalisi Prabowo-Sandi dan Jokowi-Ma'ruf.
*Koalisi Prabowo-Sandi diusung oleh Gerindra, PKS, PAN, Demokrat dan Berkarya.*
*Sedangkan Jokowi-Ma'ruf diusung PDIP, Golkar, Nasdem, PKB, PPP, Hanura dan PSI.*
Lebih jauh, Koalisi Prabowo-Sandi didukung oleh PA 212, para da'i dan asatidz, serta aktivis #2019GantiPresiden.
*Koalisi Jokowi-Ma'ruf didukung oleh gerombolan Syi'ah, Ahmadiyah, JIL, aktivis eLGBT, keturunan PKI dan gerombolan aktivis medsos nyeleneh seperti Abu Janda, Denni Siregar, dll. Bahkan Ahok si penista agama juga telah resmi bergabung PDIP dan mendukung pemenangan Jokowi-Ma'ruf.*
Hanya ada dua kubu yang bertarung, maka yang menang bersama seluruh gerombolan pengusungnya akan menjadi penguasa negeri ini. Jika anda merasa negeri dan umat ini akan baik-baik saja siapapun penguasa mereka kelak, sesungguhnya anda sedang mengigau dan membodohi diri sendiri.
Dalam sebuah hadits yang shahih, Rasulullah shalallahualaihi wasallam mengingatkan kita:
_"Seseorang tergantung agama temannya, maka hendaknya kalian memerhatikan siapakah temannya.”_ *(HR. Ahmad)*
*Prabowo-Sandi mungkin jauh dari kata ideal dari standar syariat.* Namun setidaknya kita bisa melihat bahwa orang-orang di sekeliling mereka adalah orang baik. Di sana ada Habib Salim Segaf Aljufri (ketua Majelis Syura PKS), Dr. Hidayat Nur Wahid, HRS, Ustadz Zaitun Rasmin, UBN, UAS, Ustadz Adi Hidayat, Aa Gym, Babe Haikal dan banyak asatidz lainnya.
*Bayangkan wajah-wajah yang berada di sekitar Jokowi-Ma'ruf* kelak jika mereka menang. Ada Ahok si penista Islam, Ribka si anak PKI, dan ada gerombolan PSI yang terang-terangan menolak syariat. Ade Armando, Abu Janda dan Denni akan tertawa terbahak-bahak. Ada Jalaludin Rahmat dan gembong Syi'ah lainnya yang akan berkonspirasi atas ahlussunnah. Dan banyak lagi wajah-wajah penuh dengan misi dan visi yang akan membawa mudharat untuk Islam.
Kesimpulannya sebagaimana perkataan seorang Ulama,
“Orang yang cerdas bukanlah orang yang tahu mana yang baik dari yang buruk. Akan tetapi, *orang yang cerdas adalah orang yang tahu mana yang terbaik dari dua kebaikan dan mana yang lebih buruk dari dua keburukan.*
Ia pun bersyair,
*“Orang yang cerdas ketika terkena dua penyakit yang berbeda, ia pun akan mengobati yang lebih berbahaya.”* (Majmu’ Al Fatawa, 20: 54).
Jadi ada pilihan yang sama buruk dan baiknya, namun beda kelas. Jadi ada yang baik dan ada yang lebih baik, juga ada yang buruk dan ada yang lebih buruk lagi.
*Syaikh As-Sa’di* melantunkan syair dalam pelajaran kaedah fiqih beliau,
*Apabila bertabrakan beberapa maslahat (kebaikan)*
*Maslahat yang lebih utama itulah yang lebih didahulukan*
Lawannya, *jika bertabrakan dua mafsadat (kerusakan),*
*Pilihlah kerusakan yang paling ringan.*
NB.
Saya berharap seluruh shohibku tct krn Allah SWT. Tidak berkeberatan untuk viralkan tulisan ini ke semua teman2 kita yg ada di dalam negeri maupun diluar negeri Indonesia. Agar terbuka hati nuraninya, peka terhadap masa depan anak dan cucu kita. Supaya tidak dijadikan manusia yg hanya di hitung, tetapi sama sekali tidak di perhitungkan oleh kawan dan lawan.
Jangan salah pilih pada tanggal 17 april 2019.
Wallahu a'lam.
Faktakini.com
Alhamdulillah, ada tulisan dari orang yg faqih agama dan lurus, Inshaa Alloh, semoga menjadi tambahan ilmu.... 👇
*✍ Fazel J Haitamy*
*Fiqh As-Siyaasah*
_(Fiqih Politik)_
Tulisan ini adalah rangkaian bahasa sederhana untuk memahamkan umat agar bisa menimbang mudharat dan maslahat syar'i dari pertarungan politik Indonesia hari ini.
Ada dua kubu yang sedang bertarung, Koalisi Prabowo-Sandi dan Jokowi-Ma'ruf.
*Koalisi Prabowo-Sandi diusung oleh Gerindra, PKS, PAN, Demokrat dan Berkarya.*
*Sedangkan Jokowi-Ma'ruf diusung PDIP, Golkar, Nasdem, PKB, PPP, Hanura dan PSI.*
Lebih jauh, Koalisi Prabowo-Sandi didukung oleh PA 212, para da'i dan asatidz, serta aktivis #2019GantiPresiden.
*Koalisi Jokowi-Ma'ruf didukung oleh gerombolan Syi'ah, Ahmadiyah, JIL, aktivis eLGBT, keturunan PKI dan gerombolan aktivis medsos nyeleneh seperti Abu Janda, Denni Siregar, dll. Bahkan Ahok si penista agama juga telah resmi bergabung PDIP dan mendukung pemenangan Jokowi-Ma'ruf.*
Hanya ada dua kubu yang bertarung, maka yang menang bersama seluruh gerombolan pengusungnya akan menjadi penguasa negeri ini. Jika anda merasa negeri dan umat ini akan baik-baik saja siapapun penguasa mereka kelak, sesungguhnya anda sedang mengigau dan membodohi diri sendiri.
Dalam sebuah hadits yang shahih, Rasulullah shalallahualaihi wasallam mengingatkan kita:
_"Seseorang tergantung agama temannya, maka hendaknya kalian memerhatikan siapakah temannya.”_ *(HR. Ahmad)*
*Prabowo-Sandi mungkin jauh dari kata ideal dari standar syariat.* Namun setidaknya kita bisa melihat bahwa orang-orang di sekeliling mereka adalah orang baik. Di sana ada Habib Salim Segaf Aljufri (ketua Majelis Syura PKS), Dr. Hidayat Nur Wahid, HRS, Ustadz Zaitun Rasmin, UBN, UAS, Ustadz Adi Hidayat, Aa Gym, Babe Haikal dan banyak asatidz lainnya.
*Bayangkan wajah-wajah yang berada di sekitar Jokowi-Ma'ruf* kelak jika mereka menang. Ada Ahok si penista Islam, Ribka si anak PKI, dan ada gerombolan PSI yang terang-terangan menolak syariat. Ade Armando, Abu Janda dan Denni akan tertawa terbahak-bahak. Ada Jalaludin Rahmat dan gembong Syi'ah lainnya yang akan berkonspirasi atas ahlussunnah. Dan banyak lagi wajah-wajah penuh dengan misi dan visi yang akan membawa mudharat untuk Islam.
Kesimpulannya sebagaimana perkataan seorang Ulama,
“Orang yang cerdas bukanlah orang yang tahu mana yang baik dari yang buruk. Akan tetapi, *orang yang cerdas adalah orang yang tahu mana yang terbaik dari dua kebaikan dan mana yang lebih buruk dari dua keburukan.*
Ia pun bersyair,
*“Orang yang cerdas ketika terkena dua penyakit yang berbeda, ia pun akan mengobati yang lebih berbahaya.”* (Majmu’ Al Fatawa, 20: 54).
Jadi ada pilihan yang sama buruk dan baiknya, namun beda kelas. Jadi ada yang baik dan ada yang lebih baik, juga ada yang buruk dan ada yang lebih buruk lagi.
*Syaikh As-Sa’di* melantunkan syair dalam pelajaran kaedah fiqih beliau,
*Apabila bertabrakan beberapa maslahat (kebaikan)*
*Maslahat yang lebih utama itulah yang lebih didahulukan*
Lawannya, *jika bertabrakan dua mafsadat (kerusakan),*
*Pilihlah kerusakan yang paling ringan.*
NB.
Saya berharap seluruh shohibku tct krn Allah SWT. Tidak berkeberatan untuk viralkan tulisan ini ke semua teman2 kita yg ada di dalam negeri maupun diluar negeri Indonesia. Agar terbuka hati nuraninya, peka terhadap masa depan anak dan cucu kita. Supaya tidak dijadikan manusia yg hanya di hitung, tetapi sama sekali tidak di perhitungkan oleh kawan dan lawan.
Jangan salah pilih pada tanggal 17 april 2019.
Wallahu a'lam.