Berbagai Serangan Sembako Tim Ahok - Djarot Di Masa Tenang Pilgub DKI 2017

Kamis, 28 Maret 2019

Faktakini.com, Jakarta - Masa tenang Pilgub DKI tercoreng dengan adanya pembagian sejumlah paket sembako yang didapati di beberapa wilayah di Jakarta.

Bawaslu DKI melalui Panwaslu langsung menangani temuan yang total ada 7 kasus itu, dan ternyata semuanya mengarah dilakukan tim Ahok - Djarot.

"Dalam 2 hari (masa tenang) ini di Jakarta Barat 2, di Jakarta Utara 1, di Kepulauan Seribu 1 (bentuknya) sembako dan juga ada sapi politik, lalu di Jakarta Selatan itu ada 2 dan Jakarta Timur 1," kata Ketua Bawaslu DKI, Mimah, usai acara daklarasi damai di Monas, Jakarta Pusat, Senin (17/4/2017).

"Dugaan-dugaan tetap mengarah kepada paslon nomor 2, karena motifnya sama. Ada permintaan KTP dan permintaan KK. Modus-modus itu yang terjadi pada tahapan kampanye," imbuhnya.





Sebanyak 6 truk berisi sembako diamankan pada Minggu (16/4) malam di Polsek Kalideres, Jakarta Barat. Pemilik sembako mengaku sebagai simpatisan Ahok-Djarot.

"Mereka mengakui sebagai simpatisan," kata Ketua Panwaslu Jakarta Barat, Puadi kepada (kumparan.com), Senin (17/4).

Kapolsek Kalideres, Kompol Effendi, menyebutkan setiap paket sembako dalam truk itu berisi mie instan, beras, dan minyak makan. "Saat ini masih diproses oleh Bawaslu," katanya.

Dugaan politik uang juga didapati dalam bentuk 23 ekor sapi yang dikirim oleh PDIP Jakarta ke Kepulauan Seribu. Sapi itu diklaim rencananya akan dipotong setelah Pilkada sebagai tasyakuran jika Ahok-Djarot menang.

"Sapi datang dari Jakarta. (Diamankan) dari semua pulau permukiman yang ada," kata Ketua Panwaslu Kabupaten Kepulauan Seribu Syarifudin kepada wartawan, Senin (17/4).

Syarifudin menjelaskan, rencananya sapi-sapi itu akan dititipkan di polsek. Namun karena keterbatasan tempat, akhirnya 23 sapi itu diletakkan di lapangan. Selain sapi, Panwaslu Kepulauan Seribu juga menemukan pembagian sembako di Pulau Tidung dan sudah diamankan di Polsek Kepulauan Seribu Selatan.

"Ada 150 paket sembako. Isinya minyak dan beras dari (paslon) nomor 2," ujarnya. Soal sapi ini, Ketua Bawaslu DKI Jakarta Mimah Susanti sebagai 'sapi politik'.

Panwaslu Jakarta Pusat menerima laporan adanya dugaan pembagian sembako di wilayah Kelurahan Petamburan. Ketua Panwaslu Jakarta Pusat Halman Muhdar menyebut pihaknya menerima laporan dari warga malam tadi.

"Dia (warga yang melapor) datang sekalian membawa barang bukti sembako sebanyak 2 mobil pikap," kata Muhdar saat dikonfirmasi (kumparan.com), Selasa (18/4).

Saat ini, barang bukti tersebut sudah berada di kantor Panwaslu Jakarta Pusat. Dalam barang bukti yang diserahkan warga, juga terdapat atribut dari pasangan calon nomor urut dua, Ahok-Djarot.

"Iya pada saat warga melapor, selain membawa barang bukti sembako, warga juga membawa satu spanduk posko relawan paslon 2," ujar dia.

Kasus temuan sembako jelang pemungutan suara juga didapati di Kantor PPP Jakarta Selatan yang memicu kemarahan warga. Sembako dalam 7 truk itu tiba pukul 02.00 WIB di kantor PPP Jaksel di Jalan Jagakarsa Nomor 37A, Jakarta Selatan, Senin (17/4).

Ketua DPC PPP Jaksel kubu Haji Lulung, Hadi Saifullah, yang menguasai kantor itu menyebut sembako berasal dari pengurus PPP Kubu Romahurmuziy. Warga lalu menyegel kantor itu dan kasusnya ditangani oleh Panwaslu Jaksel.

Sementara Ketua DPC PPP Jakarta Selatan kubu Romi, Syaiful R Dasuki, berkelit dan membantah tumpukan sembako itu untuk politik uang. Menurutnya, sembako itu untuk kegiatan istigasah PPP.

"Dalam setiap acara itu, kami juga melakukan pembagian 'berkat' dalam istilah Betawi berupa bahan sembako yang umum dilakukan oleh masyarakat Betawi muslim yang menjadi konsituen utama kami di Jakarta Selatan," ucap Dasuki.

Temuan lainnya dilaporkan oleh Advokat Cinta Tanah Air (ACTA) ke Bawaslu DKI berupa pembagian sembako di Kampung Melayu dan Kalibata City pada Minggu (13/4), dan laporan kedua pada Senin (17/4) juga pembagian sembako oleh tim Ahok-Djarot di Warakas dan Jakarsa.

Tim Advokat Anies-Sandi, yang juga melaporkan pada Minggu (13/4), mendapati sembako murah itu tersebut tersebar di 10 wilayah di Jakarta khususnya yang menjadi basis kemenangan Anies-Sandi.

Tempat-tempat tersebut adalah Kompleks DPR RI di Kalibata, Cilincing, Kali baru, Kampung Melayu, Lubang Buaya, Klender, Rawamangun, Cengkareng dan Kebayoran Lama.

Selain 4 kasus dan temuan lain di atas, ada beberapa temuan sembako lainnya bahkan sebelum masa tenang. Salah satunya masih oleh tim Ahok-Djarot yaitu di Pasar Minggu pada Rabu (12/4), dan di Kelender Jumat (14/4).

Ahok saat dikonfirmasi mengenai ulah timnya di lapangan ini mengaku tidak tahu. Dia menolak politik uang dalam pemilu.

"Saya enggak tahu, saya kalau Anda lihat karier politik saya, saya paling enggak suka bagi sembako, saya paling enggak suka baksos kesehatan," kata Ahok seusai menghadiri deklarasi Pilkada Damai di Monas, Jakarta Pusat, Senin (17/4).

Foto: Beberapa temuan money politics Ahok - Djarot di Pilgub DKI 2017

Sumber: Kumparan

Posting Komentar untuk "Berbagai Serangan Sembako Tim Ahok - Djarot Di Masa Tenang Pilgub DKI 2017"