Blak-Blakan! Wakil Ketua DPR: Acara Kades Dan Jokowi Jadi Kampanye Terselubung
Selasa, 19 Maret 2019
Faktakini.com, Jakarta - Wakil Ketua DPR Fadli Zon menilai penganugerahan gelar Jokowi sebagai 'Bapak Pembangunan Desa' dalam acara Silaturahmi Nasional Pemerintahan Desa Se-Indonesia pada 30 Maret-3 April 2019 mendatang merupakan bentuk kampanye terselubung di Pilpres 2019.
"Saya kira kalau itu benar, itu jelas itu kampanye terselubung ya, mana ada kepala-kepala desa dikumpulkan sampai di Gelora Bung Karno," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (19/3).
Merujuk dari susunan acara silaturahmi tersebut, Presiden Jokowi akan diberikan penghargaan sebagai 'Bapak Pembangunan Desa'. Penghargaan itu diklaim berasal dari rekomendasi seluruh asosiasi pemerintahan desa pada 2018.
Lebih lanjut, Fadli menyarankan agar Jokowi membatalkan acara tersebut. Ia pun mengharapkan agar para kepala desa untuk fokus bekerja dan melayani masyarakat di daerahnya masing-masing ketimbang dimobilisasi untuk berkampanye.
"Ya saya kira hentikanlah itu, batalkanlah acara itu, lebih bagus para kepala desa fokus di desa masing-masing dan tidak perlu dimobilisasi," kata politikus Gerindra tersebut.
Selain itu, Fadli turut menyinggung perihal dugaan penggunaan dana desa bagi para kepala desa untuk semata-mata bisa hadir di acara tersebut. Ia menyatakan penggunaan dana itu berpotensi menimbulkan penyimpangan karena tak sesuai dengan tugas pokok dan fungsi dari pengalokasian dana desa.
"Termasuk di Desanya nanti dipertanyakan untuk apa dia datang? Apa gunanya bagi desa itu?" kata dia.
Fadli turut menyinggung sebaiknya Jokowi tak perlu terus menerus mengumbar keberhasilan dalam mengalokasikan dana desa pada masa pemerintahannya.
Sebab, kata dia, inisiasi dana desa itu bukan berasal dari Jokowi melainkan pada masa pemerintahan sebelumnya yang dipimpin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
"Siapapun presidennya pasti mempunyai kewajiban menggelontorkan dana desa. itu adalah perintah UU. Malah dana desa yang ada sekarang masih belum maksimal," kata Fadli.
Sumber: CNNI
Faktakini.com, Jakarta - Wakil Ketua DPR Fadli Zon menilai penganugerahan gelar Jokowi sebagai 'Bapak Pembangunan Desa' dalam acara Silaturahmi Nasional Pemerintahan Desa Se-Indonesia pada 30 Maret-3 April 2019 mendatang merupakan bentuk kampanye terselubung di Pilpres 2019.
"Saya kira kalau itu benar, itu jelas itu kampanye terselubung ya, mana ada kepala-kepala desa dikumpulkan sampai di Gelora Bung Karno," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (19/3).
Merujuk dari susunan acara silaturahmi tersebut, Presiden Jokowi akan diberikan penghargaan sebagai 'Bapak Pembangunan Desa'. Penghargaan itu diklaim berasal dari rekomendasi seluruh asosiasi pemerintahan desa pada 2018.
Lebih lanjut, Fadli menyarankan agar Jokowi membatalkan acara tersebut. Ia pun mengharapkan agar para kepala desa untuk fokus bekerja dan melayani masyarakat di daerahnya masing-masing ketimbang dimobilisasi untuk berkampanye.
"Ya saya kira hentikanlah itu, batalkanlah acara itu, lebih bagus para kepala desa fokus di desa masing-masing dan tidak perlu dimobilisasi," kata politikus Gerindra tersebut.
Selain itu, Fadli turut menyinggung perihal dugaan penggunaan dana desa bagi para kepala desa untuk semata-mata bisa hadir di acara tersebut. Ia menyatakan penggunaan dana itu berpotensi menimbulkan penyimpangan karena tak sesuai dengan tugas pokok dan fungsi dari pengalokasian dana desa.
"Termasuk di Desanya nanti dipertanyakan untuk apa dia datang? Apa gunanya bagi desa itu?" kata dia.
Fadli turut menyinggung sebaiknya Jokowi tak perlu terus menerus mengumbar keberhasilan dalam mengalokasikan dana desa pada masa pemerintahannya.
Sebab, kata dia, inisiasi dana desa itu bukan berasal dari Jokowi melainkan pada masa pemerintahan sebelumnya yang dipimpin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
"Siapapun presidennya pasti mempunyai kewajiban menggelontorkan dana desa. itu adalah perintah UU. Malah dana desa yang ada sekarang masih belum maksimal," kata Fadli.
Sumber: CNNI