BPN Jelaskan Metode Survei Internal, Dari Dapil ke Nasional
Rabu, 13 Maret 2019
Faktakini.com, Jakarta - Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menjelaskan perihal survei internal pihaknya. BPN menyebut responden dalam surveinya terakumulasi dari sejumlah daerah pemilihan.
"Jadi survei nasional yang ditarik menjadi survei dapil-dapil, dan survei dapil yang ditarik terakumulasi jadi survei nasional. Jadi misalnya kalau di kami ini jumlah respondennya adalah 32.460, itu adalah merupakan hasil survei dapil-dapil. Kemudian akumulasi dari hasil survei dapil itu menjadi survei nasional. Beda dengan hasil survei nasional yang jumlah respondennya relatif lebih kecil," kata juru debat BPN Viva Yoga Mauladi di Millennium Hotel, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (13/3/2019).
Menurut Viva, metode itu akan menentukan kualitas dari validasi dan akurasi survei. Namun, menurut Viva, saat ini politik sudah diarahkan ke arah yang rasional.
"Artinya menggunakan lembaga survei adalah salah satu bukti bahwa politik ini serba terkuantitatifkan, serba-rasional. Ditentukan oleh beberapa indikator, terhadap respons sosial, respons publik terhadap pasangan calon maupun terhadap caleg dalam pemilu ini," jelasnya.
Elektabilitas pasangan Prabowo-Sandi masih tertinggal di survei Konsep Indonesia. Meskipun demikian, Viva mengaku BPN tetap optimistis.
"BPN masih optimistis. Masih ada sisa waktu karena kita lihat fenomena yang terjadi, adanya kesadaran politik masyarakat, kemudian respons masyarakat terhadap pasangan 02," pungkasnya.
Sumber: Detik
Faktakini.com, Jakarta - Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menjelaskan perihal survei internal pihaknya. BPN menyebut responden dalam surveinya terakumulasi dari sejumlah daerah pemilihan.
"Jadi survei nasional yang ditarik menjadi survei dapil-dapil, dan survei dapil yang ditarik terakumulasi jadi survei nasional. Jadi misalnya kalau di kami ini jumlah respondennya adalah 32.460, itu adalah merupakan hasil survei dapil-dapil. Kemudian akumulasi dari hasil survei dapil itu menjadi survei nasional. Beda dengan hasil survei nasional yang jumlah respondennya relatif lebih kecil," kata juru debat BPN Viva Yoga Mauladi di Millennium Hotel, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (13/3/2019).
Menurut Viva, metode itu akan menentukan kualitas dari validasi dan akurasi survei. Namun, menurut Viva, saat ini politik sudah diarahkan ke arah yang rasional.
"Artinya menggunakan lembaga survei adalah salah satu bukti bahwa politik ini serba terkuantitatifkan, serba-rasional. Ditentukan oleh beberapa indikator, terhadap respons sosial, respons publik terhadap pasangan calon maupun terhadap caleg dalam pemilu ini," jelasnya.
Elektabilitas pasangan Prabowo-Sandi masih tertinggal di survei Konsep Indonesia. Meskipun demikian, Viva mengaku BPN tetap optimistis.
"BPN masih optimistis. Masih ada sisa waktu karena kita lihat fenomena yang terjadi, adanya kesadaran politik masyarakat, kemudian respons masyarakat terhadap pasangan 02," pungkasnya.
Sumber: Detik